Chapter 24 - An Old Friend.

590 61 30
                                    

"Muneul hana mandeulja~ Neoye maeum sogeuida~"

"Waah, suaramu sangat bagus, Jikyeo-ya," puji Saemi terhadap suara Vanessa. Padahal Vanessa hanya bergumam, tapi Saemi dapat mendengarnya dengan baik.

Pagi ini Vanessa datang ke sekolah lebih cepat daripada biasanya, karena itu, dia mengisi waktu luang dengan sedikit menggambar. Sepertinya Vanessa terlalu sibuk dengan buku dan pensilnya, sehingga tidak menyadari keberadaan Saemi di dekatnya.

"Gomawo," ucap Vanessa terhadap pujian Saemi.

"Dengan suara seperti itu kau bisa menjadi seorang trainee bahkan mungkin nanti seorang idol, kenapa tidak mencobanya?" saran Saemi. Vanessa hanya tersenyum canggung sambil mengangguk-angguk kecil.

"Ah, tapi aku lupa kau sangat pemalu jika dengan orang yang baru kau kenal," ucap Saemi lagi lalu duduk di kursinya.

"Apa Dohyeong sudah pergi latihan?" tanya Saemi sambil menatap bangku dengan sebuah tas disana.

Vanessa mengangguk. "Dia tadi menitipkan sesuatu padaku, katanya ini untukmu," ucap Vanessa lalu mengeluarkan sesuatu dari lacinya.

"Wah, gomawo," kata Saemi, menerima kotak yang diberikan Vanessa dengan senang. "Itu apa?" tanya Vanessa penasaran. "Sebuah cincin," jawab Saemi.

Vanessa menyipitkan matanya curiga, "Ada apa diantara kalian?"

Saemi menghela nafas. "Kau ini, selalu saja menduga-duga. Aku membeli ini! Kakak-nya Dohyeong 'kan punya toko perhiasan. Kalau aku beli dari Dohyeong bisa dapat diskon," jawab Saemi. Vanessa mengangguk-angguk paham.

"Cantik 'kan?" tanya Saemi yang diangguki Vanessa.

"Tapi, ukurannya terlalu besar untuk jarimu," kata Vanessa setelah mengamati cincin itu. "Ini hadiah untuk ibuku, karena sebentar lagi dia ulang tahun aku membelikannya cincin ini," kata Saemi. Vanessa hanya mengangguk-angguk.

Tiba-tiba dia terpikir orang tuanya. Sebentar lagi ulang tahun pernikahan kedua orang tuanya, dia hampir saja lupa. Dan sekarang dia malah bingung ingin memberikan hadiah apa.

Sepertinya ini harus di-diskusikan dengan seseorang.

***

Ini sudah waktunya pulang sekolah. Vanessa tidak akan menuju dorm, tetapi ia akan ke BigHit. Ia harus berlatih.

Sambil menunggu di halte bus, Vanessa memikirkan tugasnya. Dia memiliki beberapa pekerjaan rumah, namun ia hampir setiap hari berlatih hingga malam. Dia bahkan sudah memangkas jam tidurnya dan jam istirahatnya di sekolah untuk belajar dan mengerjakan tugas. Tapi tetap saja terkadang dia lalai.

Drrt

Membuyarkan lamunannya, pesan yang dikirimkan oleh Vanessa beberapa belas menit yang lalu akhirnya dibalas.

Bang Vadi

Bang
Seminggu lagi wedding anniv nya papa sama mama
Read

Oh iya, hampir aja lupa
Untung aja kamu diingetin

Terus mau kasih hadiah apa? Any idea?
Read

Belum, ingetnya aja barusan abis kamu ingetin

Oke, nanti kabarin ya bang
Read

Lagi dimana?

Halte bus, baru pulang sekolah
Read

IDOL [HIAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang