Chapter 28 - Congrats.

495 48 9
                                    

"Bukankah ibunya Haneul sangat baik?" komentar Hani ketika dia, Vanessa, Sieun dan Yeona sedang berkumpul di kamarnya.

"Setuju. Ibu-ibu yang lain selalu menatapku seperti menatap kriminal. Tapi ibunya Haneul bahkan memelukku ramah ketika aku baru saja masuk ke dalam rumahnya," balas Yeona.

"Kenapa eonni ditatap seperti kriminal?" tanya Sieun menoleh pada Yeona, kemudian mendapati dia sedang duduk dengan mengembangkan kakinya dan menghimpit leher Vanessa sambil makan kuaci.

"Geurae*, aku paham."
*Ok.

"Aku jadi ingin bertemu keluarga masing-masing dari kita," ucap Hani.

"Ooo, apa kau akan melamar kami eonni?" goda Vanessa.

"Narang gyeorhonhallae chagiya*?" balas Hani juga sambil bercanda.
*Mau nikah sama aku sayang?

"Apa kau akan memberikanku mahar 10 juta won?"

"Tidak," ucap Hani lalu beralih memakan camilannya. Kemudian yang lain tertawa karena kelakuan dua 'kekasih' itu.

"Oy, kalian sedang membahas apa?" ucap Haneul yang masuk ke dalam kamar karena mendengar tawa. "Biasa, Hani dan Vanessa," jawab Sieun setelah Haneul duduk disampingnya.

"Aaah, besok aku ada ujian," keluh Vanessa tiba-tiba. "Urido siheom-isseo*," kata Sieun pada Haneul.
*Kita juga ada ujian.

Sejak pindah kembali ke Korea, Sieun tetap melanjutkan pendidikannya di sekolah yang sama dengan Haneul dan Vanessa, bahkan dia ada di kelas yang sama dengan Haneul.

"Hah, mwoya? Siheom?*" kata Haneul yang kaget. "Museun siheom?*"
*Apa? Ujian?
*Ujian apa?

"Matematika. Besok kita ujian dua materi, lho," jawab Sieun.

Haneul memasang ekspresi terkejut dan berlari keluar kamar, "Aiss aku belum belajar," ucap Haneul kemudian diikuti Sieun dan Vanessa.

"Ey, dasar bocah bertiga itu," gumam Yeona sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

***

Vanessa datang ke sekolah dengan mata mengantuk. Hari ini dia berangkat sendiri karena Haneul dan Sieun berangkat lebih awal untuk belajar sebelum ujian.

"Annyeong," sapa Saemi yang tiba-tiba datang dan merangkul. Vanessa hanya tersenyum tipis.

"Oh? Kenapa kau terlihat tidak bersemangat?" tanya Saemi.

"Kenapa lagi? Hari ini 'kan ada ujian," jawab Vanessa. Semangat Saemi juga langsung menurun, "Ah, iya."

"Tidak apa-apa, pulang sekolah nanti kita minta Dohyeong untuk mentraktir," ucap Saemi.

"Traktir? Memangnya ada apa?" tanya Vanessa.

"Heol, neon molla*? Tim basket sekolah kita menang dan masuk final."
*Wah, kamu ga tau?

"Jinjja?" ucap Vanessa.

"Reaksimu kok biasa saja sih?" heran Saemi. Belum sempat Vanessa merespon, Saemi sudah teralihkan oleh hal lain.

Ada Dohyeong yang berjalan melewati mereka.

"Dohyeong-a," panggil Saemi dan menghampirinya. Vanessa yang sedang dirangkul Saemi tentu saja ikutan terbawa.

"Eh, Saemi lepaskan dulu," kata Vanessa—merasa terjepit, membuat Dohyeong tertawa kecil karena interaksi mereka berdua.

"Kudengar tim-mu menang dan masuk final, chukkahae*," ucap Saemi.
*Selamat.

IDOL [HIAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang