Chapter 32 - Traktir.

498 58 40
                                    

Vanessa berbaring di atas kasurnya setelah membersihkan diri. Dia masih memikirkan pertanyaan juri tadi siang dan reaksi orang-orang.

"Gue beneran kedengeran bodoh ya?" gumam Vanessa. "Atau jangan-jangan, gue diketawain karena jawaban gue sebodoh penampilan gue? Penampilan gue jelek nih? Aduuh," ucap Vanessa pada dirinya sendiri.

Haneul yang sedang merapikan kasurnya menatap Vanessa heran.

"Anak ini bicara apa sih," ucapnya dalam hati. Entah apa yang dibicarakan Vanessa, Haneul 'kan tidak mengerti Bahasa Indonesia.

Setelah berhenti bicara sendiri, Vanessa terdiam sendiri menatap langit-langit kamar.

"Semoga hasil besok ga bikin gue makin merasa bodoh," ucapnya sebelum tertidur.

***

Vanessa menggosok matanya pelan saat tiba di depan gerbang sekolah. Dia mengantuk dan masih merasa lelah karena evaluasi kemaren.

Pagi ini, dia hampir saja terlambat berangkat ke sekolah karena terlambat bangun. Biasanya Vanessa bangun sendiri pagi-pagi sekali dan bersiap. Namun pagi ini dia tidak begitu karena lelah tidak hanya fisik tapi juga mental. Untung saja Sanghee membangunkannya sebelum Vanessa benar-benar terlambat.

Mungkin ada yang heran, Vanessa seorang trainee, tapi kok masih bisa sekolah normal dan lancar-lancar saja?

Jawabannya adalah; karena sudah tertulis begitu dalam kontraknya dengan BigHit. Dalam perjanjian kontrak, pihak yang terlibat bisa mengajukan beberapa hal. Dan hal yang Vanessa ajukan adalah agar dia bisa tetap bersekolah normal, meski ada hari-hari dia harus berbohong pada teman-temannya di sekolah demi latihan di agensi.

Bagaimana dengan pihak sekolah?

Pihak sekolah sudah mengetahui  bahwa Vanessa adalah seorang trainee. Urusan dengan pihak sekolah pun cukup mudah karena sebelumnya sudah ada beberapa siswa yang juga menjadi trainee—Jaeyoung contohnya.

"Jikyeo-ya annyeong!" sapa seseorang yang wajahnya sangat familiar bagi Vanessa.

"Hi, Saemi," sapa Vanessa, ''kau juga baru datang?"

Saemi mengangguk dengan wajah cemberut, "Ayahku sangat menyebalkan. Kau tahu tidak?" kemudian Saemi lanjut menceritakan paginya pada Vanessa.

Pagi ini akan heboh, seperti biasa.

***

Ketika jam pulang sekolah, Vanessa berjalan menuju gerbang sekolahnya dengan santai, tanpa kehebohan yang biasanya datang dari Saemi dan Dohyeong yang selalu semangat bercerita. Saemi tadi pergi duluan entah kemana, sementara Dohyeong pergi untuk latihan basket. Yura seperti biasa ada kegiatan ekskul—Vanessa tidak ingat hari ini Yura menghadiri ekskul apa, temannya yang satu itu sangat aktif dalam kegiatan sekolah.

Vanessa menggeleng-geleng ketika memikirkan Yura.

"Sekolah saja sudah menyusahkan, tapi masih malah ekskul," gumam Vanessa.

Ditengah kegiatannya bermonolog sendiri, Vanessa menyadari tatapan seseorang padanya. Ia membalas tatapan itu dengan lambaian tangan.

Yunseong yang melihat Vanessa menyadari keberadaannya berlari kecil menuju tempat gadis itu berdiri.

"Mwo?" tanya Vanessa langsung saat Yunseong sudah ada di depannya. "Apa hasil evaluasi kemaren sudah ada?" tanya Yunseong to the point.

Vanessa menggeleng, "Sepertinya paling lambat malam nanti," ucap Vanessa, "kenapa?"

IDOL [HIAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang