Chapter 19 - Awkward.

834 77 18
                                    

Sekolah hari ini terasa biasa saja, sampai Vanessa melihat seseorang yang terasa familiar baginya melewati kawasan kelas SMP.

"Mampus! Byunghan disini mau ngapain?" batin Vanessa panik.

"Jikyeo-ya, lihat sunbae itu. Waah, dia tampan. Kira-kira dia sedang apa di kawasan kelas anak SMP?" kata Saemi, memaksa Vanessa untuk melihat pada Byunghan. Padahal dia mati-matian memalingkan wajahnya agar tidak dilihat Byunghan.

Deg!

Sial, batin Vanessa. Tanpa sengaja dia melakukan eye contact dengan Byunghan yang membuat laki-laki itu segera berjalan mendekati Vanessa.

"Kenapa gue duduk di dekat jendela sih?" gumam Vanessa pelan ketika Byunghan sudah mendekati kelasnya. Byunghan tidak masuk ke dalam kelas Vanessa. Dia hanya berdiri di depan Vanessa, di pisahkan jendela.

"Ikut aku," ucapnya dingin.

"Tidak mau," tolak Vanessa.

"Kalau begitu berikan kontakmu."

"Itu juga tidak mau."

"Ayolah, aku tidak akan-"

"Ini, silahkan di-scan," ucap Saemi, tiba-tiba sudah memegang handphone Vanessa yang menampilkan kode QR kontak Vanessa.

Dengan sigap Byunghan men-scan kode itu, lalu mengedipkan mata pada Saemi sambil berkata, "Terima kasih," setelah itu pergi.

"Saemi-ya kenapa kau memberikannya?" ucap Vanessa dengan sedikit kesal.

"Kau tidak boleh melewatkan kesempatan seperti itu. Bukankah dia sangat tamp-" ucapan Saemi terhenti karena tatapan Vanessa.

"Memiliki kenalan sunbae di-SMA itu bagus, dia bisa membantu-mu nanti jika akan memasuki SMA dan bisa saja nanti dalam pembelajaran," jelas Yura yang sejak tadi hanya memperhatikan.

Vanessa mengangguk pasrah saja. Andaikan saja kedua temannya ini tau apa yang terjadi diantara Vanessa dan Byunghan, mereka tidak akan berkata begitu.

***

"Aduh, gimana nih," ucap Vanessa dalam hatinya.

Byunghan sekarang berdiri di depannya, ketika dia sedang menunggu bus.

"Berikan handphone-mu," kata Byunghan.

"Memangnya kau siapa, menyuruh-nyuruh saja," ucap Vanessa. Dia terlihat biasa saja sekarang, bahkan terlihat jutek. Padahal sebenarnya dia sedang mati-matian menahan tangannya untuk tidak bergetar.

"Cepat berikan padaku," katanya sekali lagi. Vanessa tentu saja tetap tidak mau, membuat Byunghan menghela nafas frustasi.

"Aku mohon tolong hapus video itu, ayahku akan membunuhku jika kau melaporkannya."

"Apa kau baru saja memohon?" kata Vanessa dengan sedikit menjengkelkan. Lalu tanpa membalas permintaan Byunghan, Vanessa melangkah menuju bis yang baru saja datang.

"Kau murid yang jenius dan ku akui kau memang sedikit tampan," ucap Vanessa, kembali menoleh ke belakang, "tenang saja, aku tidak mau merusak masa depan orang lain, setiap orang pantas memiliki masa depan yang indah. Karena itu, berhentilah melakukan hal buruk seperti itu." Byunghan hanya terdiam mencerna kalimat Vanessa. Entah karena kata-kata Vanessa yang membuatnya tersadar atau karena kalimat Vanessa kurang tepat dari segi Bahasa.

Sepertinya Vanessa harus belajar lebih rajin.

"Tenang saja, aku tidak akan melakukannya. Tetapi jika kau melakukan hal buruk seperti itu lagi, aku akan benar-benar melaporkannya," kata Vanessa kemudian melanjutkan langkah terakhirnya untuk masuk ke dalam bus.

IDOL [HIAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang