Chapter 25 - Just Enjoy It.

549 55 9
                                    

"Baegopa*~" ujar Vanessa sambil berguling-guling di ruang tengah dorm mereka.
*Lapar.

"Neo mwohae*?" ucap Yeona yang datang dari arah dapur.
*Kamu ngapain?

Vanessa langsung mengangkat kepalanya menghadap Yeona, "Eonni, apa di dapur ada makanan?"

"Tadi di dalam kulkas ada sebungkus biskuit," jawab Yeona, "tapi aku tidak tahu itu punya siapa," lanjutnya sambil mengangkat bahunya.

Vanessa kembali berguling di lantai.

Yang dia lakukan sekarang memang sedikit aneh. Yeona dan trainee yang lain awalnya terkejut dengan tingkah Vanessa yang melebihi seekor monyet, namun kini mereka sudah terbiasa dengan sikap Vanessa setelah beberapa bulan tinggal bersama.

"Memangnya kenapa? Makan saja, tidak apa-apa," kata Yeona setelah duduk di sofa.

"Eonni mengatakannya seolah-olah itu milikmu," kata Vanessa, memilih berhenti berguling dan ikut duduk di sofa, "kalau itu punya Haneul eonni nanti aku bisa khek," lanjut Vanessa dengan membuat gestur seolah dibantai di akhir kalimatnya.

Yeona menggeleng-geleng heran. Vanessa dan Haneul sangat dekat, tapi juga sangat sering bertengkar. Mereka bisa bertengkar karena hal sekecil apapun.

"Jikyeo-ya, sudah berapa lama kamu menjadi trainee?" tanya Yeona.

Vanessa berpikir sebentar sebelum menjawab, "Kira-kira satu tahun, kalau eonni?"

Yeona menunjukkan lima jarinya pada Vanessa. "Wow," ucap Vanessa, "itu berarti sejak eonni SMP?" tanya Vanessa. Yeona mengangguk.

"Otokke? Himdeureo?*" tanya Yeona. Vanessa mengangguk, "Awalnya aku sangat kesulitan mengatur waktu untuk sekolah dan latihan, itu sangat melelahkan. Tapi sekarang aku sudah bisa," ucap Vanessa yang membuat Yeona tersenyum.
*Bagaimana? Lelah?

"Bagaimana dengan ujian semester-mu?" tanya Yeona lagi. "Ey, eonni tidak perlu meragukanku. Aku kan—"

Tiba-tiba raut wajah Vanessa langsung berubah. "Aish, besok ujian matematika," keluhnya.

"Memangnya kenapa? Menurutku kau tidak perlu khawatir dengan ujian bahkan matematika. Uri Jikyeoneun toktokhaji?*" ucap Yeona berusaha menyemangati.
*Bukannya Jikyeo kita pintar?

"Meskipun aku menguasainya, tapi aku tidak menyukainya,"  keluh Vanessa lagi. "Kalau begitu, nikmati saja," kata Yeona yang membuat Vanessa menoleh padanya.

"Jika kau tidak bisa menghentikan atau menghindari apa yang kau tidak suka, nikmati saja. Itu satu-satunya cara agar kau tidak merasa terlalu terbebani," jelas Yeona.

Vanessa diam beberapa detik, kemudian mengangguk dan tersenyum, "Gomawo, eonni."

"Omong-omong, kau sudah memikirkan nama panggung-mu?" tanya Yeona. "Untuk apa aku memikirkannya sekarang? Aku 'kan belum pasti akan debut," jawab Vanessa.

"Setidaknya pikirkanlah. Nanti kalau-kalau kau akan debut, kau tidak perlu berpikir terlalu keras lagi," kata Yeona.

"Aku akan memikirkannya kalau akan debut saja, kenapa harus terburu-buru melakukannya sekarang? Untuk minggu ini aku hanya akan memikirkan ujian," ucap Vanessa dengan tampang menyebalkan. Yeona menendangnya pelan karena kesal. Apa salahnya menjawab 'tidak tahu' saja?

Vanessa mengaduh pelan, "Lagipula eonni menanyaiku, memangnya eonni sudah ada?"

Yeona mengangguk meskipun masih kesal.

IDOL [HIAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang