02

2K 315 47
                                    

Double update :v

Semoga suka :)





























"Pantesan aja feeling gua gak enak pas dia nelepon gua." Jinhyuk kini tengah membereskan barang-barangnya.

Teman-temannya: Byungchan, Wooseok, Seungyoun, Kookheon, Yuvin, Sejin. Hanya bisa menatap Jinhyuk yang tengah terburu-buru.

"Kenapa lu?" Tanya Seungyoun. Jinhyuk tidak menjawab.

Jinhyuk kemudian pergi dari lingkungan kantin fakultas Ekonomi. Mumpung dia sudah tidak ada kelas dan sepertinya akan gabut jika terus berada di kantin dengan ocehan tak penting dari teman-temannya.

Jinhyuk berjalan dengan begitu cepat. Ia tau ada sesuatu tak beres dengan adiknya, Jinwoo. Dongpyo bilang Jinwoo pingsan dan hidungnya banyak mengeluarkan darah. Membuat Jinhyuk khawatir.

Di sisi lain, Jinwoo membuka matanya perlahan. Darah yang keluar dari hidungnya, sekarang sudah berhenti. Jinwoo harus kehilangan banyak darah karena mimisan berkepanjangan.

Semua teman-temannya yang sudah lama menunggu sadarnya Jinwoo, langsung gercep menghampiri Jinwoo.

"Aku haus." Dohyun langsung ngacir ke belakang buat ambil segelas air untuk Jinwoo.

Jinwoo terus melihat ke sekelilingnya. Pandangannya masih berkunang-kunang dan kepalanya pun masih pusing. Jinwoo bahkan tidak ingat apa yang terjadi padanya.

"Nih, Jinu. Minum dulu." Dohyun memberikan segelas air pada Jinwoo. Dohyun membantu Jinwoo untuk bangun dan menahan badannya agar tidak jatuh.

Jinwoo meneguk habis air dalam gelas itu. Ia memberikan gelasnya pada Dohyun dan kembali tiduran. Kepalanya masih pusing dan tidak kuat dibawa duduk lama-lama. Tapi tiduran lama-lama, jauh lebih pusing.

"Aku nelepon kakak kamu tadi," kata Dongpyo.

Jinwoo kaget dan langsung terbangun. "Apa? Kalo dia kesini gimana?" tanya Jinwoo dengan nada panik.

"Jinu!" Jinwoo menoleh ke arah suara yang memanggil namanya. Raut wajahnya berubah tegang saat kakaknya datang.

Jinhyuk berjalan cepat menghampiri Jinwoo yang masih duduk di atas bangsal UKS. Ia langsung memeluk adiknya dengan sayang.

"Kakak dateng secepat mungkin." Jinhyuk melepaskan pelukannya dan menatap Jinwoo. Wajahnya yang pucat dan ada bekas darah yang mengering.

"Kita ke rumah sakit yuk. Kamu ijin pulang cepet sekarang." Jinwoo hanya bisa diam dan menuruti perintah kakaknya.

Dohyun dan Dongpyo balik ke kelas untuk mengambil tas Jinwoo. Teman-temannya yang lain pun ikut serta. Hyungjun sendiri pergi ke ruang piket untuk minta surat ijin pulang ke guru piket.

Tinggal Jinwoo dan Jinhyuk saja di UKS. Tidak, penjaga UKS juga ada. Jinhyuk mulai khawatir dengan keadaan Jinwoo yang sekarang. Bagaikan orang yang baru bangkit dari kematian, Jinwoo terlihat sangat pucat. Bibirnya bahkan begitu hitam.

"Kakak bawa kamu periksa langsung ya. Gak usah ganti baju segala."













☘️












Setelah pemeriksaan seperti pemeriksaan fisik dan pengambilan sampel darah, Jinwoo disarankan untuk keluar dari ruang pemeriksaan oleh dokter yang memeriksanya.

Di dalam ruangan hanya ada Jinhyuk dan sang dokter. Hasil laboratorium terhadap sampel darah Jinwoo sudah keluar dan itu membuat Jinhyuk semakin deg-degan.

"Bagaimana kondisi adik saya dok?"

"Dari hasil laboratorium, tes darah yang kita lakukan pada darah Jinwoo, Jinwoo positif mengidap leukimia akut stadium 4." Jinhyuk terkejut mendengar penjelasan sang dokter.

Leukimia? Stadium 4?

"Leu--Leukimia, dok?"

"Betul, pak. Dan dari hasil lab ini pun, sel-sel kanker itu sudah berkembangbiak dengan cepat."

Jinhyuk langsung shock mendengar penuturan dari sang dokter. Kini, ia mempunyai dua masalah. Skripsi dan Jinwoo.

"Kemungkinan dengan beberapa pengobatan akan menghambat perkembangbiakan dan penyebaran sel kanker itu."












☘️












Jinhyuk keluar dari ruangan dan melihat Jinwoo tengah duduk di kursi tunggu sambil main game di handphonenya. Perasaannya kini berkecamuk. Dia pusing mengurus skripsi yang terus-terusan minta di revisi oleh dosen.

Sekarang, dia harus menerima kenyataan bahwa Jinwoo kini dihinggapi sel kanker di dalam tubuhnya. Kemungkinan hanya beberapa bulan saja Jinwoo bisa bertahan hidup.

Jinhyuk bingung. Bagaimana memberitahu Jinwoo mengenai penyakit yang menyerang tubuhnya? Bilang bahwa Jinwoo hanya terkena anemia gitu? Sungguh berbeda dengan aslinya.

"Jinu."

Yang dipanggil menoleh. "iya kak?"

Kondisi Jinwoo saat ini membaik. Berkat obat penambah darah, Jinwoo terlihat lebih baik ketimbang tadi saat masih disekolah.

"Pulang yuk. Besok kita kesini lagi."

Jinwoo mengernyitkan dahinya. "Lah ngapain? Aku gak apa-apa kan? Dokter bilang apa tadi?" Pertanyaan bertubi-tubi dari Jinwoo, membuat Jinhyuk semakin bingung.

"Kamu, kamu cuma kena anemia aja kok." Terpaksa boong. -Jinhyuk

Jinwoo berdecak, "masa anemia kudu pemeriksaan lanjutan. Aneh."

Jinwoo bangkit dari duduknya dan berjalan mendahului kakaknya yang masih berdiri terpaku di tempatnya.
















"Gue bingung ngasih tau ke dia bagaimana."














☘️










6 Juli 2019

6 Juli 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Call Me To Heaven - Lee Jinwoo[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang