Hari terakhir USBN
Jinwoo melalui hari-harinya disekolah, mengisi soal USBN dengan lancar tanpa hambatan. Dia juga senantiasa datang dengan kursi roda dengan Jinhyuk yang mendorongnya sampai ke kelas. Dan masker, untuk menutupi separuh wajahnya.
Ini adalah hari terakhir USBN. Jinwoo datang seperti biasa, menggunakan kursi roda dan kakaknya membantunya menuju kelas.
Sampai dikelas, Jinwoo di gendong kakaknya dan menduduki adiknya itu ke bangkunya. Jinhyuk memberikan tas Jinwoo dan Jinwoo pamitan pada Jinhyuk.
"Semoga lancar ya," kata Jinhyuk.
"Insyaallah, kak," kata Jinwoo sambil tersenyum dibalik maskernya.
"Ya udah. Kakak di luar ya. Belajar lagi, gih. Takutnya kamu lupa."
"Iya kak." Jinhyuk berjalan keluar kelas sambil membawa kursi roda.
Di ambang pintu, Jinhyuk nongol. "Semangat, Haenami!" Bisik Jinhyuk sambil mengacungkan dua jempolnya. Jinwoo membalas acungan jempol kakaknya.
Jinwoo mengeluarkan buku pelajaran yang akan di ujian kan. Tidak gugup untuk Jinwoo. Selama USBN berlangsung, semuanya lancar.
Jinwoo juga tidak mengalami mimisan selama USBN berlangsung. Tapi dia jaga-jaga membawa se-box tissue. Takutnya dia mimisan.
"Jinu."
Jinwoo menoleh, Dohyun. "Kenapa?"
"Aku," Dohyun menarik bangku di samping tempat duduk Jinwoo. Ya, mereka semua selama USBN, duduknya sendiri-sendiri.
"Aku khawatir sama kamu selama USBN ini," kata Dohyun. Jinwoo menatap Dohyun dengan matanya yang sayu. Wajahnya yang pucat.
"Selama USBN, aku sering mantau kamu sambil diam-diam nengok ke belakang biar gak ketahuan pengawas demi lihat kamu," kata Dohyun lagi.
Jarak tempat duduk Dohyun dan Jinwoo emang agak jauh. Dohyun duduk di barisan pojok dekat jendela kolom kedua, sedangkan Jinwoo di barisan paling belakang di ujung kelas.
"Aku gapapa, Hyun. Toh, selama USBN kan, aku gapapa," ucap Jinwoo santai sambil melepaskan maskernya.
"Aku tau. Tapi tetap aja, aku khawatir sama kamu. Kamu gak tau ya, aku suka nangis diem-diem kalo udah ngisi soal," kata Dohyun lirih.
Jinwoo tau. Dia memang sering melihat Dohyun yang sering menelungkup kan kepalanya di meja. Jinwoo berpikir kalo Dohyun itu tidur.
"Aku takut kamu mimisan kaya waktu itu." Iya, Jinwoo tau bagaimana khawatir nya sahabatnya ini padanya.
"Kamu tenang aja. Aku jaga-jaga kok bawa tissue takutnya mimisan," kata Jinwoo.
Bel masuk berbunyi. Tanda ujian akan dimulai. Semua anak yang ada di luar mulai masuk ke dalam kelas. Tas mereka di simpan di depan, pojokan kelas dekat pintu. Tapi tidak dengan tas Jinwoo.
Jinwoo sengaja tidak menyimpan tasnya seperti teman-temannya yang lain.
Diruangan ini, full anak kelas 9G. Sisanya di ruangan sebelah dengan kelas 9H. Dua pengawas datang. Yang satu dari tuan rumah, yang satu lagi dari sekolah lain.
Setelah berdoa dan mengucapkan salam, salah satu pengawas memberikan LJK dan soal. Persatu siswa, satu soal dan LJK.
Ujian pun dimulai. Jinwoo mulai mengisi biodatanya di kertas LJK.
Ujian berlangsung lancar. Jinwoo dapat mengisi soal dengan baik tanpa hambatan. Dia mulai mengisi soal nomor 15.
Saat dia tengah teliti memikirkan jawaban yang tepat,
KAMU SEDANG MEMBACA
Call Me To Heaven - Lee Jinwoo[✔️]
Fanfiction"Anak seumuran Jinwoo tuh masih terlalu kecil buat ngerasain sakit yang luar biasa ini." Jinwoo Arkasena, siswa SMP kelas 3. 14 tahun. Leukimia stadium 4. Start : 6 Juli 2019 Finish : 28 September 2019 ____________________________________ abel -2019