Bakal banyak dialog berbahasa Sunda. Jadi, kalo ga ngerti bisa komen aja ya ntar aku jawab😊
Hari terakhir UN
Ini aneh. Memang.
Selama UN, Jinwoo tidak mengalami mimisan, walaupun sedikit. Ini pertanda baik.
Memang sebelumnya, kondisi Jinwoo membaik setelah Dohyun pulang seorang dokter dan perawat datang untuk memeriksa kondisi Jinwoo.
Meskipun harus dibantu kursi roda, itu tidak membuat semangat Jinwoo untuk mengikuti UN akan luntur gitu aja.
Mimpinya untuk menjadi murid di SMA negeri 1 Karawang masih tertempel di angan-angannya. Dia benar-benar menginginkan mimpinya itu menjadi kenyataan.
Jinhyuk senantiasa mengantar Jinwoo sampai ke kelas. Mendudukkan Jinwoo ke bangkunya dan pamitan. Menunggu sang adik di luar kelas.
Jinwoo mengeluarkan buku IPA. Dia sudah belajar kemarin malam dan kini tinggal pengulangan saja.
Tak lama, Dongpyo, Hyungjun dan Dohyun datang. Mereka senang melihat Jinwoo yang wajahnya tidak terlalu pucat. Jinwoo tersenyum dibalik maskernya.
"Assalamu'alaikum ya ahli kubur," salam Dohyun.
"Si anying!" Hyungjun menjitak kepala Dohyun. Membuat si empu meringis kesakitan. "Sing baleg atuh! Blo'on," kata Hyungjun sinis.
"Atuh heureuy," elak Dohyun.
"Heh Gorbon, gak ada salam itu di pake becanda. Kebangetan banget deh. Pantes aja nilai PAI kamu jelek banget," ejek Dongpyo.
"Heh pentol korek! Gini-gini nilai MTK aku gede ya," kata Dohyun tak mau kalah.
"Tapi gak sesempurna nilai Jinu," puji Hyungjun pada Jinwoo. Jinwoo cuma diem aja sambil ngerutin dahi.
"Wa'alaikumssalam," jawab Jinwoo.
"Tuh. Tempo atuh sia duaan teh! Jinu jawab noh," kata Dohyun heboh.
"Hilih ai sia," kata Hyungjun dan Dongpyo serempak.
Jinwoo cuma ketawa aja. Mood nya tengah bagus saat ini. Dia bahkan bahagia melihat ketiga sahabatnya itu adu congor.
Tak lama, Jeongwoo datang menghampiri Jinwoo.
"JENUUUUUUU.....!!!" Suara menggelegar Jeongwoo membuat semua orang yang ada di kelas menutup telinga.
Jeongwoo dan Dohyun tuh sebelas duabelas. Sama-sama suara petir.
"Heh Aldi kawe! Berisik tau suara kamu cempreng!" ejek Dohyun.
"Yeuuuu teu sadar diri maneh. Sarua na oge," kata Jeongwoo tak mau kalah. Dohyun cuma meringis aja.
"Kenapa, woo?" Tanya Jinwoo.
"Ini loh, aku mau nanyain ini ke kamu." Jeongwoo memberikan buku catatannya pada Jinwoo. Memberitahukan masalahnya.
Jinwoo senantiasa menjelaskan materi yang Jeongwoo maksud. Dongpyo, Hyungjun, dan Dohyun ikut bergabung dan mendengarkan penjelasan dari Jinwoo.
Bagi anak kelas 9G, Jinwoo sudah seperti guru mereka jika tidak ada guru masuk atau memberikan materi jika tidak ada guru pelajaran yang masuk.
Jinwoo menjelaskan materi itu dengan baik dan mudah dipahami. Banyak teman-temannya ingin belajar bersama dengan Jinwoo. Tapi mereka tau, Jinwoo yang sekarang, bukanlah Jinwoo yang dulu.
Setelah menjelaskan, Jeongwoo akhirnya paham dan kembali ke tempatnya. Bel masuk berbunyi. Tanda ujian akan dimulai.
Jinwoo menyiapkan papan ujian, alat tulis, dan nametag. Dia juga tak lupa berdoa sebelum ujian dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Call Me To Heaven - Lee Jinwoo[✔️]
Fanfiction"Anak seumuran Jinwoo tuh masih terlalu kecil buat ngerasain sakit yang luar biasa ini." Jinwoo Arkasena, siswa SMP kelas 3. 14 tahun. Leukimia stadium 4. Start : 6 Juli 2019 Finish : 28 September 2019 ____________________________________ abel -2019