Jinwoo sudah mulai kembali ke sekolah. Kemarin sore, Jinwoo sudah di bolehkan pulang dan kembali ke rumah sakit Minggu depan.
Jinwoo terpaksa harus menggunakan masker tiap kali diluar ruangan.
Jinwoo yang sudah mengetahui penyakit yang dideritanya, Jinwoo hanya bisa pasrah dan menerimanya dengan lapang dada karena sepertinya Tuhan sangat sayang pada Jinwoo sehingga Ia memberikan anak berusia 14 tahun itu ujian yang berat.
Jinwoo sendiri hanya bisa tersenyum dibalik rasa sakit di tubuhnya. Cobaan yang berat tidak seharusnya dijalani oleh anak seumuran Jinwoo. Namun, anak itu tetap santai dan membiarkan waktu yang berbicara padanya.
Sampai kapan penyakitnya ini akan terus hinggap di tubuhnya. Dan sampai kapan hidupnya akan berhenti.
Sesampainya dikelas, Jinwoo langsung digerebek oleh teman-teman sekelasnya.
"Kelamaan kamu ambil libur!" -Inhong
"Kangen Jinu!" -Hyungjun
"Jinu nya jangan di gempet!" -Hanbi
"Woi Dohyun! Kasian bego si Jinu pengap tuh!" -Dongpyo
Jinwoo di peluk begitu erat sampai wajahnya membiru oleh Dohyun. Si bongsor di kelas. Dohyun langsung melepaskan pelukannya dan membiarkan Jinwoo bernapas.
Jinwoo melepaskan masker yang dia kenakan dan memukul lengan Dohyun dengan keras. Membuat si empu meminta ampun pada Jinwoo.
"Untung aja kan aku gak mati gegara dipeluk kamu," kata Jinwoo. Dohyun cuma haha-hehe aja.
"Eh, tapi kan bentar lagi aku pergi." Kata-kata Jinwoo barusan membuat teman-temannya bersedih.
Separah itukah penyakit Jinwoo?
Ya. Leukimia stadium 4 bukanlah penyakit sepele yang hanya minum obat langsung sembuh.
Tak lama, Hyungjun menangis. Diikuti oleh Dongpyo dan Dohyun. Hanbi ikut menangis juga. Teman-temannya menangis.
Jinwoo kebingungan. Kenapa semua teman-temannya pada nangis?
"Kita tuh yakin kamu bisa sembuh!" Kata Hanbi.
"Iya, Jinu. Hiks.." kata Woojin sambil menghapus jejak-jejak air matanya.
Jinwoo merasa sedih melihat teman-temannya. Jinwoo harus benar-benar semangat untuk melawan penyakitnya ini.
Jinwoo memeluk Woojin dengan erat. Di susul oleh Dohyun, Dongpyo, Hyungjun, dan teman-temannya yang lain.
Teman-temannya ini beruntung memiliki Jinwoo di kelasnya. Jinwoo adalah anak imut yang disukai banyak orang. Setelah kabar mengenai Jinwoo yang kena Leukimia, semua warga sekolah termasuk para guru terkejut dan sedih.
Tapi Jinwoo tetap menjalani semuanya dengan lapang dada. Jika memang takdirnya seperti ini, jalani saja dengan senang hati.
"Aku sayang kalian semua."
Jinwoo memakai maskernya sebelum ke kantin. Dohyun sudah mengajaknya terus-terusan padahal Jinwoo sudah menolak ajakan mereka untuk ke kantin.
"Hayuh atuh, Jinu!" Seru Dohyun sambil menarik tangan Jinwoo.
"Coba lepasin dulu buset! Masker aku gak bener ini!" seru Jinwoo kesal.
Jinwoo menepis tangan Dohyun yang menarik tangannya dengan keras. Kemudian dia membetulkan posisi maskernya.
"Udah atuh, hayuh mau ke kantin mah." Dohyun memeluk tangan Jinwoo seolah-olah tak mau kehilangan Jinwoo. Jinwoo sendiri hanya pasrah. Membiarkan si bayi besar ini menempel padanya.
Di kantin, semua warung sudah penuh. Mata Jinwoo terus menelusuri semua warung yang ada. Kepalanya mulai pusing melihat banyaknya orang disini. Mungkin hanya trauma kecil saja.
"Eh Jinu, mau makan apa?" tanya Dohyun tanpa menolehkan wajahnya pada Jinwoo.
"Hah? Apa weh," jawab Jinwoo seadanya.
"Makan nasi goreng aja yuk. Aku yang--eh Jinu! Maskernya merah!" seru Dohyun.
Jinwoo langsung melepaskan maskernya. Benar, masker yang dia pakai terkena noda darah. Jinwoo mimisan lagi.
Jinwoo memegang kepalanya. Dan..
Brug!
"JINU!"
19 Juli 2019
Udah siap buat final malam ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Call Me To Heaven - Lee Jinwoo[✔️]
Fanfiction"Anak seumuran Jinwoo tuh masih terlalu kecil buat ngerasain sakit yang luar biasa ini." Jinwoo Arkasena, siswa SMP kelas 3. 14 tahun. Leukimia stadium 4. Start : 6 Juli 2019 Finish : 28 September 2019 ____________________________________ abel -2019