"haduh gua mesti gimana ini?"
Jinhyuk sekarang ada di warung nasi goreng di sebrang rumah sakit. Ditemani Seungyoun tentunya. Cover garang tapi aslinya dia bobrok dan berisik.
Tapi kalo temennya ada masalah, Seungyoun siap mendengarkan dan memberi solusi pada mereka yang membutuhkan. Seperti Jinhyuk ini.
Jinhyuk sengaja mengajak Seungyoun untuk datang ke rumah sakit tempat Jinwoo dirawat. Jinwoo sekarang lagi marah pada Jinhyuk.
Setelah insiden dimana Jinwoo mulai paham semuanya dan Jinhyuk membohongi nya, Jinwoo marah pada Jinhyuk dan tidak mau kakak nya datang dulu ke ruangan.
Jinhyuk menceritakan semua alasannya kenapa dia terpaksa berbohong pada Jinwoo mengenai penyakit yang menyerang tubuhnya. Jinhyuk tidak mau Jinwoo merasa shock dan semakin down jika memberitahukan penyakitnya yang sebenarnya.
Meskipun Jinwoo percaya, tapi rasa kesalnya pada Jinhyuk masih ada.
"Bonganan, segala pake bohong. Udah tau Jinu tuh gak suka dibohongin," kata Seungyoun sambil menyeruput kopinya.
"Ya kalo di kasih tau, yang ada dia down. Gue gak mau Jinu makin menderita." Jinhyuk mengacak-acak rambutnya frustasi.
"Tapi besok sore kalian pulang kan? Hasilnya udah keluar?" tanya Seungyoun.
"Udah." Jinhyuk mengeluarkan hasil lab kemarin lusa. "Hasilnya positif. Jinu kena leukimia stadium 4, Yon. Gue kalut," kata Jinhyuk sambil menatap sendu kertas itu.
Seungyoun menatap kertas yang berupa hasil lab Jinwoo kemarin lusa. Seungyoun menatap Jinhyuk yang tengah frustasi.
Seungyoun sama sedihnya seperti Jinhyuk. Seungyoun juga sayang sama Jinwoo, seperti rasa sayangnya pada Yuri, adik perempuannya.
Masih ingat saat dulu gadis itu pernah divonis menderita leukimia akut. Dan Seungyoun pernah sekalut Jinhyuk. Takut kehilangan adiknya. Tapi beruntung, hasil lab menunjukkan bahwa Yuri negatif kena leukimia. Membuat Seungyoun bernapas lega.
"Jinhyuk, dulu gue juga ada di posisi lo." Jinhyuk menatap sahabatnya itu.
"Lo masih inget adek gue, Yuri? Dia juga dulunya pernah divonis leukimia sama dokter." Jinhyuk menatap sahabatnya itu dengan serius. Menyimak cerita Seungyoun.
"Dulu gue juga sama kalut nya kek lo. Pas dia sakit kena tipes terus dokter nya bilang leukosit nya diatas normal karena melawan virusnya. Disitu dokter bilang dia dirujuk ke rumah sakit kanker yang ada di Jakarta."
"Pas ambil darah buat cek lab, dokter bilang dia kena leukimia akut. Gue disitu stress, Jinhyuk. Mana pas deket-deket mau ujian lagi."
"Harus bolak-balik Karawang-Jakarta buat periksa dia doang. Sampe hasil lab kedua kalo Yuri negatif kena leukimia. Gue lega. Udah gitu dia juga punya hipertiroid. Dan pas gue baca, gak ada asal usul nya orang yang punya hipertiroid bakal kena leukimia. Disitu gue mau misuh-misuh aja sama dokter yang diagnosis Yuri kena leukimia akut."
Jinhyuk begitu serius menyimak cerita Seungyoun mengenai adiknya. Tapi ini beda cerita. Jinwoo kena leukimia stadium 4. Yuri dan Jinwoo itu beda cerita meskipun posisi Jinwoo dan Yuri sama-sama kena leukimia.
Tapi Yuri itu negatif kena leukimia. Jinhyuk semakin takut. Ketakutannya kehilangan Jinwoo semakin menjadi-jadi.
"Gue takut apa yang gue takutin bakal terjadi," kata Jinhyuk.
"Kita berdua sama-sama punya adek. Adek yang harus kita jaga, kita sayang. Gue tau rasanya takut kehilangan orang yang kita sayang. Doakan saja semoga Jinu bisa sembuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Call Me To Heaven - Lee Jinwoo[✔️]
Fiksi Penggemar"Anak seumuran Jinwoo tuh masih terlalu kecil buat ngerasain sakit yang luar biasa ini." Jinwoo Arkasena, siswa SMP kelas 3. 14 tahun. Leukimia stadium 4. Start : 6 Juli 2019 Finish : 28 September 2019 ____________________________________ abel -2019