15

705 119 22
                                    

H-4 USBN




Anak kelas 9G sangat mengkhawatirkan kondisi Jinwoo saat ini. Pasalnya bentar lagi USBN dan belum ada kabar sama sekali dari Jinwoo.

Selepas dia di rawat di rumah sakit kemarin, Jinwoo benar-benar di karantina dan teman-temannya pun tidak ada yang berani datang menjenguk Jinwoo lagi.

Jinwoo menghilang tanpa kabar. Seperti di telan bumi.

Dohyun yang sebangku dengan Jinwoo, harus membiasakan diri untuk duduk sendirian sepanjang Jinwoo sakit. Membuat anak itu kesepian tanpa teman bercanda.

Hari-hari Dohyun bahkan hampa tanpa Jinwoo. Anak itu benar-benar membuat teman-temannya menjadi rindu akan sosoknya yang ceria, moodmaker di kelas, dan selalu mendapatkan peringkat pertama di kelas selama lima semester terakhir.

Saat ini, kelas tengah kosong. Tidak ada guru yang masuk. Mereka tengah sibuk mempersiapkan segala hal untuk USBN nanti.

"Sepi bener dah," kata Taeseung.

"Hooh. Sebel teh. Si Jinu sagala di karantina," kata Hyungjun.

"Atuh ge, adat na di karantina mah. Pan si Jinu teh kondisi na nuju teu damang," kata Hanbi.

"Kenapa Jinu harus kena leukimia?" tanya Dohyun yang membuat semua mata tertuju padanya.

Dohyun menatap balik teman-temannya. "Naon si? Sok geura ngomong dieu hareupeun!" kata Dohyun agak ngegas.

"Atuh da, gak ada yang tau kapan kita di kasih sakit. Kita, bahkan Jinu pun gak tau dia bakal kena leukimia. Udah takdirnya Allah. Teu tiasa di ganggu gugat deui," ujar Inhong.

Dohyun akhirnya menyerah. Dia tau setiap penyakit pasti akan ada obatnya. Setiap orang sakit, pasti sembuh.

Tapi, penderita leukimia rata-rata nyawanya tidak bisa diselamatkan karena tidak bisa menahan rasa sakit.

Dohyun takut Jinwoo pergi. Dia tidak mau kehilangan Jinwoo. Jinwoo adalah sahabatnya, dari TK.

"Eh tapi, Jinu bakal ikutan USBN sama UN kan?"

Dohyun kembali tertarik pada topik pembicaraan yang teman-temannya bahas.

"Gak tau. Kemungkinan besar Jinu gak bakal ikut. Tapi ada kemungkinan lain Jinu bakal ikut," kata Dongpyo.

"Tergantung si Jinu nya juga sih, mau ikut atau nggak. Tapi USBN kaya nya gak ada susulan deh. Kalo susulan kan susah," kata Hyungjun.

"Iya juga sih. Kalo Jinu ikut, dia pasti bakal dapet nilai hasil UN paling besar di angkatan," timpal Taeseung.

"Hooh bener. Dia kan waktu semester kemarin dapet juara pertama di angkatan dengan nilai rata-rata rapot paling gede," kata Hanbi.

"Iya. Dia juga udah lima semester ini dapet ranking satu terus." -Woojin

"Waktu TO pertama kan, dia ranking satu." -Inhong

"Iya. Jinu tuh pinter. Pasti lah dia bakal ikutan USBN sama UN." -Hanbi

Saat yang lain tengah asyik membahas Jinwoo dan segalanya, tiba-tiba salah satu teman mereka melihat Jinhyuk datang ke sekolah.

"Woi woi! Itu kak Jinhyuk woi!" serunya. Membuat yang lain menghampiri dia di ambang pintu.

"Eh hooh. Ngapain ya kak Jinhyuk kesini?"

"Mungkin ada urusan."

Hanbi kemudian terpikir sesuatu. "Inhong, Hyungjun, kalian kesana gih. Nguping pembicaraan kak Jinhyuk sama guru disana," perintah Hanbi pada Inhong dan Hyungjun.

Call Me To Heaven - Lee Jinwoo[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang