Hayley Wiiliams
Kelas olah vokal telah usai. Hari ini tidak terlalu berat, Hayley bisa meraih nada tinggi dengan falseto yang cukup baik. Itu membuatnya tidak harus mengulang bagian pelajaran itu.
Hayley berjalan mengikuti langkah kakinya. Dia tak tahu akan kemana, teman-temannya yang lain belum terlihat di sekitar koridor-koridor sekolah.
Hayley duduk di bangku taman yang tersisa, setelah bangku-bangku lainnya telah ada yang mengisi.
Dia bahagia sekali bisa masuk ke sekolah penyair musikal ini, karena dengan begitu, ia bisa dengan bebas meluapkan ekspresinya tanpa batas pada sebuah musik. Terlebih lagi, fasilitas sekolah ini sangat menyenangkan dan lengkap. Desain-desain bangunan yang sederhana namun terlihat megah di setiap sisi. Memadukan unsur seni yang kental dengan musik. Banyak sekali grafiti dan lukisan-lukisan tentang musik di tembok-tembok koridor. Memang, Mr. Mark Hoppus membebaskan murid-muridnya untuk berekspresi, dalam bentuk apapun di sekolah ini. Kebanyakan dari karya seni rupa tersebut dibuat oleh tangan Gerard Way, vokalis dari sebuah band hard-rock bernamakan My Chemical Romance di sekolah.
Dia memperhatikan sekitar, masih tak melihat teman-temannya. Dia membalas senyuman kepada orang-orang yang berlalu-lalang tersenyum singkat padanya.
Ia mengambil ponselnya di dalam tas hitam bernoda cat dan macam-macam bubuk warna di sana-sini.
Dengan cepat dia mengirim pesan singkat.
To: Jeremy Davis and Taylor York
"Hey, guys, where are you? I'm sitting at the park."
Hayley tak tahu harus berbuat apa lagi selain mendengarkan lagu-lagu NYSC dari ponselnya melalui headset.
Tepukan di bahu Hayley tiba-tiba mengejutkannya, sontak ia menengok pemilik tangan yang menepuknya.
"Hello, Ms." Laki-laki dengan badan berisi menggodanya.
Hayley membuka headsetnya. "Oh My God, Chad!" Hayley berdiri seraya menyambut kekasihnya yang tengah mengelilingi bangku untuk berada di dekatnya.
"What's up, hm?" Katanya lalu mereka saling mengecup singkat.
"Always gets better than yesterday." Jawab Hayley yang tersenyum bahagia. Ya, mereka tentu saja satu sekolah dan satu angkatan. Hanya saja, mereka berkomitmen untuk tidak terlalu berlebihan dalam menunjukan hubungan mereka.
"That's a great news." Chad menatap mata Hayley dengan segenap cintanya.
"Hayley!" Teriakan dari suara yang familiar dengan telinga Hayley mengalihkan pandangannya dengan Chad.
Tentu saja, Jeremy dan Taylor. Mereka berjalan santai mendekati Hayley dan Chad.
"Hey, Chad!" Taylor menyapanya lalu melakukan high-five yang biasa mereka lakukan. Begitupun dengan Jeremy.
"Where have you been?" Hayley mengerutkan keningnya.
"We're just played a newest lessons from John Mayer. Yeah, you know, it was really interesting!" Jelas Taylor dengan antusias.
"Oh My God, John Mayer! Yeah, Mr. Mark always give us a surprisse. Me too, I'm just teached by Beyonce." Hayley menyeringai bangga.
Chad yang sedari tadi mendengarkan tersenyum-senyum karena hari ini dia tidak masuk kelas yang di beri guru. Dia masuk kelas konsep sesuai jadwalnya. Di kelas konsep, mereka mencari inspirasi sendiri tentang konsep yang akan diterapkan pada lagu atau bahkan album mereka. Karena setelah itu mereka akan masuk kelas instrumental, sesuai dengan masing-masing alat musik yang mereka mainkan. Memainkan alunan nada yang telah mereka buat berdasarkan hasil dari konsep.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Too Fabulous For You
FanfictionMusical Poet High School. Di sini cerita bermula. Mempertemukan dua gadis remaja yang sama-sama memiliki suara hebat, cantik, mahir memainkan alat musik. Mereka berdua sering dibanding-bandingkan oleh siswa lain, karena mereka berdua sudah menjadi d...