Yang di gambar itu Patrick Stump. xx
------------------------------------------------------------
"Iya ini aku sudah ke sini." Hayley duduk menyilang di sebelah kanan laki-laki di atap sekolah.
"Tidak sopan mengintip orang lain." Kata lelaki itu sinis.
"Yasudah, aku minta maaf. Bagaimana? Selesai." Hayley mulai berdiri.
"Eh, siapa bilang kau boleh pergi?" Kata lelaki itu. "Kau mau bikin pengumuman, ya?"
"Kau ini bicara apa? Pengumuman apa? Aku tidak mengerti."
"Duduk dulu di sini, perempuan gulali." Perintahnya.
Hayley menurut lagi dan duduk seperti tadi. "Apa? Aku tidak kenal kau. Pasti kau bukan murid di sini kan? Atau, saudara dari Mr. Mark?"
Lelaki itu menggeleng dan sedikit tertawa. "Kau ini tulalit apa bagaimana?"
Hayley mengerinyit kesal, "Beraninya kau.."
Lelaki itu tertawa, "Serius, nih kau tidak berpikir apa-apa tentangku?"
"Tidak." Jawab Hayley dingin.
"Baiklah," Lelaki itu mengulurkan tangan kanannya, "Patrick Stump." Dia tersenyum.
Mau tidak mau Hayley menjabat tangan Patrick. "Yah, kau sudah tahu namaku, kan?"
Patrick tersenyum dan melepaskan jabatan tangannya dan kembali memetik senar-senar gitarnya.
"Tadi itu, lagu siapa?" Tanya Hayley.
"Itu laguku, maksudku, bandku. Kau tidak sopan mendengar lagu yang belum jadi." Patrick masih berkutat dengan gitarnya tanpa melihat Hayley.
"Oh, jadi kau ini band member? Apa nama bandmu?"
"Ada, deh. Nanti juga tahu." Katanya sombong.
"Oh." Balas Hayley singkat. "But the song is really great, I think." Tambahnya.
"Benarkah?" Tanya Patrick antusias yang kini memandang Hayley.
"Really, Dude." Balasnya singkat.
"Pasti kau akan menjiplaknya bersama bandmu." Cetus Patrick sarkatis.
Hayley membuka mulutnya lebar, "Enak saja! Kami sudah masuk di kelas instruments. Tinggal membereskan beberapa lagu lagi. Tidak perlu lagu baru."
"Oh, baguslah kalau begitu." Balasnya datar.
"Ya ampun, kau ini menyebalkan sekali!" Geram Hayley.
Tanpa mereka sadari, hari sudah larut, matahari mulai terbenam sampai digantikan bulan. Mereka bernyanyi, mengoreksi satu sama lain. Tak ada perbincangan lain.
"Hey, it's already 6:30 p.m." Patrick menunjukan waktu dari ponselnya.
"Oh," Hayley menatap langit yang sudah gelap, "Iya, aku tidak sadar." Dia menyeringai.
"Kalau begitu, kita pulang saja." Patrick berdiri mulai menggendongkan tasnya dan membawa gitar dengan tangan kanannya.
Hayley berdiri mengikuti, dan merapikan bajunya yang siapa tahu kotor karena duduk.
Patrick memimpin langkah mereka sampai gerbang.
"Rumahku tak jauh dari rumahmu, kau bawa mobil tidak?" Tanya Patrick.
"Tidak, biasanya Chad yang mengantarku." Jawab Hayley.
"Mau ikut mobilku apa tidak?" Tawar Patrick seraya mengelap kacamatanya dengan kausnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Too Fabulous For You
FanfictionMusical Poet High School. Di sini cerita bermula. Mempertemukan dua gadis remaja yang sama-sama memiliki suara hebat, cantik, mahir memainkan alat musik. Mereka berdua sering dibanding-bandingkan oleh siswa lain, karena mereka berdua sudah menjadi d...