Happy reading
Ke esokan paginya jisoo bangun pagi pagi berniat mengajak jennie memetik jeruk di kebun milik keluarganya,namun saat mencarinya di kamar ia tidak menemukan gadis ber pipi chubby itu. Jisoo bingung kemana kekasihnya pergi saat masih pagi seperti ini tidak mungkin kan gadis itu pergi seorang diri.
"Eomma!" Teriak jisoo dari lantai dua
"Wae?!" Balas nyonya kim sambil berteriak
"Apa eomma lihat jennie?"
"Berhenti berteriak dan cepat kau turun" kata eomma nya lelah mendengar teriakan teriakan jisoo
Jisoo menuruni satu persatu anak tangga dengan tergesa gesa sembari tangganya sibuk memegang ponsel
"Jennie tidak ada di kamarnya apa eomma lihat dia pergi kemana?" Jisoo bertanya tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel nya
"Kau pikir yang di sebelah eomma ini siapa kalau bukan jennie" ucap eomma nya datar
Jisoo mengangkat wajahnya menatap eomma nya dan jennie sudah duduk di meja makan
"Cepat duduk eomma sudah lapar gara gara menunggumu"
Jisoo mengambil tempat duduk di sebelah jennie
"Aku kira kau pergi kemana jen" ucap jisoo begitu duduk di samping jennie
"Mana mungkin aku pergi sendirian"
"Kau harus mencoba ini semua nak karena calon menantu eomma yang memasaknya"
Pipi jennie memerah akibat nyonya kim yang memanggilnya calon menantu
"Aku hanya membantu eomma saja"
"Kalau begitu biar aku habiskan semuanya" jisoo menjadi bersemangat memakan semua lauk yang tersaji di atas meja makan
"Pelan pelan nanti tersedak" jennie mengatakannya karena jisoo terlalu bersemangat memakan masakannya
"Apa di rumah kau sering memasak jen?"
"Lumayan eomma aku mulai belajar memasak karena anak eomma sering makan makanan instan"
Jisoo mengangkat kedua jari nya membentuk simbol peace ke arah eomma nya
"Eomma bersyukur jisoo punya kekasih sepertimu,semenjak jisoo bersama mu eomma sudah tidak mengkhawatirkan pola makannya lagi"
"Walaupun aku sudah sering mengingatkannya tapi kadang jisoo masih makan makanan instan juga eomma"
"Sesekali kan tidak apa apa" sanggah jisoo
"Kalau dia tidak menurut padamu cubit saja eomma mengizinkannya"
"Jahat sekali ishh"
"Nak nanti kau ajak saja jennie memetik jeruk"
"Memetik jeruk?" Satu alis jennie terangkat
"Iya keluarga kami punya kebun jeuk tidak jauh dari sini kau bisa memetik jeruk sepuasmu"
"Nanti kita pakai sepeda saja ke sana"
"Kau lupa aku tidak bisa naik sepeda" jennie tersenyum malu malu
"Ingat makanya nanti kau membonceng saja oke" jisoo mengelus rambut jennie
"Lebih baik kalian berangkat sekarang dari pada pamer kemesraan di depan eomma"
"Ya sudah ayo jen kita berangkat"
"Kami pergi dulu eomma"
"Hati hati nak jangan sampai calon menantu eomma lecet"
Seperti yang di katakan jisoo tadi mereka benar benar bersepeda untuk ke kebun yang memang jaraknya sama sekali tidak jauh dari rumah jisoo
"Ini ember untuk menaruh jeruk yang kau petik nanti" jisoo memberikan 1 ember kosong berukuran sedang padanya
"Bagaimana cara memetiknya? Aku belum pernah memetik jeruk"
"Kemari biar ku ajarkan" jennie mendekati jisoo memfokuskan pandangannya pada pergerakan tangan jisoo "cukup kau potong saja di bagian ini" Jennie mengangguk paham
"Sebaiknya aku memetik jeruk yang seperti apa?" Jennie kembali bertanya sebelum mereka berpencar memetik jeruk
"Kau bisa memetik jeruk apapun yang kau mau jen"
Setelah kurang lebih 15 menit mereka berpencar memetik jeruk,jisoo menghampiri jennie yang masih sibuk memilih jeruk yang akan ia petik
"Kenapa kau pilih jeruk yang kecil?" Tanya jisoo setelah melihat isi ember jennie di penuhi jeruk berukuran kecil
"Mereka lucu makanya aku memetik yang kecil saja" jisoo menatap aneh pada jennie "Wae? Kau bilang aku boleh memetik yang aku ingin"
"Ya memang boleh aku kan tidak melarang mu"
Setelahnya hanya ada hening jennie masih sibuk memilih jeruk ia kira jisoo sudah pergi tapi ternyata pria itu terus membuntuti nya dadi belakang
"Jen"
"Hm?"
"Aku tahu kau cemas tentang pernikahan" jennie sedikit melirik jisoo melalui ekor matanya
"Aku tidak cemas"
"Jangan bohong" jisoo memegang kedua pundak jennie agar jennie mau menatapnya "tentang pernikahan aku minta maaf belum bisa mengabulkannya dalam waktu dekat tapi aku janji akan segera mewujudkannya begitu punya pekerjaan yang mapan dengan gaji tinggi" jisoo mengelus pipi jennie
"Tidak perlu bergaji tinggi mau pekerjaan apapun yang kau miliki asal itu bersamamu aku tidak masalah" jisoo tersenyum kecil
"Keluargamu butuh itu jen,dengan gaji tinggi dan pekerjaan yang bagus aku mau keluargamu yakin melepas mu bersamaku karena mereka tau aku sanggup mencukupi semua kebutuhan mu.sedari kau kecil mereka selalu memberikan apa yang kau inginkan karena tidak mau putrinya ini merasakan kekurangan sedikitpun itulah mengapa mereka tidak rela kau hidup susah dengan ku. Aku akan berusaha melakukan apapun untuk mendapatkan restu dari keluargamu biar aku yang melakukan semuanya sendiri yang perlu kau lakukan hanya diam tunggu aku dan jaga hati mu untuk ku oke?" Jennie mengangguk "aku tidak bisa menjanjikan banyak hal tentang pernikahan tapi kalau untuk mengikat mu sebagai calon pendamping ku aku masih mampu jen" bertepatan setelah jisoo mengatakannya jennie merasakan sebuah cincin melingkar di jari manisnya "besok setelah kita kembali ke seoul aku akan ke rumah mu bertemu dengan ayah mu untuk meminta putri kecilnya ini" jisoo mencolek hidung jennie "menjadi calon istriku" bisik jisoo tepat di telinga jennie
Jennie memeluk jisoo begitu erat
"Gomawo" hanya itu yang terucap dari bibir jennie
"Kau tau aku tidak suka melihat mu cemas"
"Maaf aku terlalu tidak sabaran padahal kau sudah bilang akan melakukannya setelah kita lulus"
"Tidak ada yang perlu di maafkan sayang lagi pula ini memang sudah waktunya aku membuktikan ke seriusan ku" jisoo mengelus rambut jennie penuh sayang
"I love you kim jisoo"
"I love you more wifey"
Padahal biasanya saat jisoo menyebutnya dengan wifey jennie biasa saja namun kali ini panggilan itu terdengar lebih spesial hingga membuat kupu kupu yang ada di dalam perutnya seolah berterbangan
Kalo ada Typo maap ye trus yang mau kasih kritik saran sok boleh aja bisa langsung di komen atau DM sekian terima gaji

KAMU SEDANG MEMBACA
I Can't Feel My Face
Fanfiction"Aku mencintaimu" - Kim Jisoo "Aku tidak yakin bisa mempertahankan hubungan kita" - Kim Jennie Jensoo