Happy reading
Setelah pergi dari apartement jennie,jisoo menemui taehyung. Bagaimanapun adiknya terlibat maka sudah sepatutnya ia mendengar penjelasan dari sang adik. Tanpa ada hal yang di kurangi atau di tambahkan sedikitpun taehyung menjelaskan apa yang terjadi diantara dirinya dan jennie. Seokjin yang juga berada disana kala itu terlihat terkejut mendengar penjelasan taehyung. Selama ini dirinya tahu taehyung memiliki kekasih namun dirinya tidak pernah tahu kalau itu adalah jennie.
Berkali kali taehyung mengucap maaf untuk kakak tersayangnya. Jisoo memang marah namun bukan kepada taehyung. Ia marah mengapa hal ini terjadi. Perihal jennie,sepertinya akan semakin sulit mendapat maaf dari jisoo pasalnya ada fakta baru yang di katakan oleh taehyung. Di awal hubungan mereka jennie mengatakan dengan tegas bahwa dirinya single. Hal ini membuat taehyung merasa bebas mendekatinya. Perih di dada jisoo kembali terasa. Selama ini dirinya sudah tidak di anggap oleh orang yang paling disayanginya setelah ibunya.
Malam itu jisoo terjaga. Bukan karena mimpi buruk tapi setiap jisoo mencoba memejamkan matanya selalu saja bayangan dimana kekasihnya dan adiknya berada di ranjang yang sama berputar di pikirannya. Hari nya benar benar buruk dimulai dengan perselingkuhan kekasihnya dan malam nya ia tak bisa tidur.
******
Sang surya mulai menampakan rupanya. Orang orang mulai terbangun dari tidur nyenyak mereka untuk memulai aktivitas termasuk seokjin. Setelah mandi ia menuju ke dapur membuat sarapan. Saat melewati ruang tengah langkah terhenti saat melihat punggung jisoo di depan televisi yang menyala.
"Hyung" seokjin menepun pundak kakaknya
"Eoh,kau sudah bangun" seokjin terkejut ketika melihat keadaan jisoo. Kantung matanya membengkak,matanya merah,rambutnya berantakan.
"Apa semalam hyung tidak tidur?"
"Hyung tidur lalu terbangun untuk menonton pertandingan bola,saking asiknya aku sampai tidak sadar sekarang sudah pagi" jisoo terkekeh. Terlihat begitu palsu dimata siapapun termasuk seokjin. Sudah jelas semalaman kakaknya tak bisa tidur menangisi kekasihnya,jennie.
"Lebih baik hyung tidur lagi nanti kalau sarapannya sudah siap aku bangunkan" jisoo menggeleng
"Sebagai hyung yang baik aku harus membantu mu menyiapkan sarapan ayo" seokjin mengusap lengan jisoo sambil menatapnya dalam
"Kumohon,hati ku benar benar sakit melihat keadaan mu saat ini" dari matanya jisoo tahu adik nya begitu khawatir dengan keadaanya. Terlebih lagi seokjin merupakan orang yang sangat peka sama seperti ibunya. Tidak mau membuat adiknya semakin khawatir jisoo pun menurutinya dengan pergi ke kamar untuk beristirahat.
*******
Tak jauh berbeda dari jisoo. Keadaan jennie pun sama berantakannya dengan jisoo. Semalaman ia menangisi kebodohannya. Ia amat frustasi ketika ponsel jisoo tak bisa dihubungi. Dirinya benar benar bodoh sudah menghianati laki laki sebaik jisoo. Bahkan sampai di detik terakhir pertengkaran mereka jisoo sama sekali tidak menamparnya walaupun apa yang ia lakukan sudah sangat keterlaluan. Mungkin kalau orang lain yang di posisi jisoo sudah menamparnya dan memaki makinya. Jisoo tetap memegang janjinya dengan tidak menggunakan kekerasan fisik ketika mereka bertengkar. Laki laki itu bersungguh sungguh menjaganya tapi jennie malah menghancurkan kepercayaannya.
Ding dong ding dong
Awalnya jennie malas untuk memperdulikan bunyi bel karena ia tahu yang datang pasti bukanlah jisoo. Tapi karena bel terus berbunyi hingga menganggunya jennie pun mau tidak mau membukanya. Begitu membuka pintu jennie langsung memeluk orang yang berada di balik pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can't Feel My Face
Fanfiction"Aku mencintaimu" - Kim Jisoo "Aku tidak yakin bisa mempertahankan hubungan kita" - Kim Jennie Jensoo