Lintang POV
Grup chatan ku dengan mereka berlima sangatlah ramai, tang ting tang ting. Begitu bunyi notifnya, tangan ku gergetan untuk membuka apa isi pesan yang di kirimkan dari mereka semua. Padahal ini sudah jam Sembilan malam, benar-benar strong women.
Bidadari Dunia dan Akhirat
Sahwa:
Besok hari ulang tahunnya fana kan?
Alpika:
Iya, jangan lupa dateng ke rumahnya
Ulya:
Emang besok tanggal berapa?
Sahwa:
Tanggal sembilan mei
Alpika:
Oh iya ya, si fana kan ulang tahun. Pada mau kasih kado apa?
Sahwa:
Rahasia
Ulya:
Rahasia
Alifia:
Rahasia
Me:
Eh serius gua lupa sama hari ultahnya fana
Alifia:
Masa masih muda udah pikun. Wah gak bisa di biarin ini, fana!! Masa dia lupa sama hari ulang tahun lu
Fana:
Astagfirullah!!! Usianya aja muda! Otaknya mah udah tua! Masa lu lupa sih sama hari ulang tahun sahabat sendiri?! Kita udah sahabatan berapa lama?! Udah tujuh tahun kita sahabatan! Kok lu bisa lupa sih tang!!!!
Me:
Iya maafin gua. Kan namanya juga khilaf
Fana:
Gak mau tau besok bawain rujak buah. Di tambah asinan betawi!
Aku baru ingat jika besok adalah hari ulang tahunnya fana. Sembilan mei. Bertepatan dengan hari ulang tahunnya tasya. Mengesankan. Usia kandungan fana berarti sudah menginjak bulan Ke tujuh, dan itu berarti sebentar lagi dia akan melahirkan. Aku tidak sabar untuk melihat dua bayi kembar yang lucu-lucu.
Rujak buah?
Asinan betawi?
Harus ku beli dimana ke dua makanan itu?! Fana ngidam atau apa? Pesanannya pasti tidak jauh dari kata asinan dan rujak. Paling tidak mangganya Pak Kumis, yang mengharuskan Arka memanjat dari pohon mangga secara langsung. Dan berakhir dengan omelan Pak Kumis kepada Arka.
Biar ku beri tau apa saja yang emak-emak itu inginkan ketika hamil. Sahwa, dia ngidam supaya Daven-suaminya menyanyikan lagu siti badriyah. Alpika, meminta kepada Ilyasa-suami alpika memasak seblak level sepuluh. Dan yang memakannya haruslah ilyasa. Alifia, merengek kepada zein-suaminya membelikan PS-4. Ulya, menangis histeris disaat bayu akan berangkat kerja. Dan fana, selalu meminta kepada Arka untuk membelikan rujak dan asinan betawi di tengah malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Khitbah 25
Teen Fiction(Jangan lupa follow akun authornya sebelum membaca cerita ini. Terimakasih) Lintang Vania Azkira. Dokter umum di rumah sakit Cahaya kasih yang selalu mendapatkan komentar pedas dari setiap orang. Karena apa? Karena statusnya yang masih tetap lajang...