Empat anak

1.8K 61 5
                                    

Syukurlah, anneth berhasil meraih juara satu saat itu.

Tentang perpisahan, anneth sangat sedih.

Dan tiba suatu hari dimana perasaan bercampur aduk.

Ada rasa senang.

Ada rasa sakit.

Ada rasa khawatir.

Ada rasa bahagia.

Bercampur aduk seperti soup ayam.

*paan seh garing:v*

"Kamu siap sayang?"

Anneth tersenyum dan mengangguk.

Hari itu adalah hari yang dinanti oleh kedua orangtua anneth dan deven.

Dimana mereka berdua akan menjalin hubungan ke jenjang yang lebih serius.

DEVEN POV

"Pesan papa, hanya satu nak.. jangan sakitin anneth"

Deven tersenyum.

"Iya pa deven janji"

"Jangan janji nak"

"Kenapa pa?"

"Janji dibuat hanya untuk diingkari, buktikan kepada kita semua"

"Iya pa"

"Ingat ya sayang, jangan kayak papa kamu.. dulu sering banget ngecewain mama" sahut mama deven

"Ma, apaan sih?"

Mama deven memeluk papa deven dan mereka bertiga menghampiri keluarga anneth.

SKIP Setelah pernikahan.

[ ye maap saya ga ngerti kyk gtuan:v ]

Anneth dan Deven sedang berada di taman.

"Senang gak?" tanya deven

"Senang"

"Mau punya anak berapa?"

Anneth memukul pelan tangan deven.

"Fokus kelja dulu, sukses"

Deven tersenyum dan mencium kening anneth.

"Gue gak nyangka bisa nikah sama lo"

"Iya sama"

"Gue minta satu permintaan dari lo boleh?"

"Boleh, apa?"

"Cintai gue selamanya"

Anneth tersenyum dan berkata.

"Gue boleh minta pelmintaan juga?"

"Boleh, apa?"

"Cintai gue yang apa adanya"

DEG..

"Ma-maksud lo?"

"Iya, cintai gue yang apa adanya. cadel. kutu buku. dan masih banyak kekulangan gue"

"Iya neth"

"Janji?"

"Gak janji"

Anneth tersenyum dengan wajah terpaksa.

"Kata papa janji hanya dibuat untuk diingkari sayang"

Anneth tersenyum dan memeluk deven.

"Gue pengen punya anak empat"

TBC.

PYM [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang