Move on

1.2K 41 0
                                    

"LIFIA, KAMU KENAPA SAYANG?!"

Anneth menggendong lifia yang kini dengan mata tertutup dan pinggiran bibir penuh dengan remahan biskuit.

Anneth memegang dada lifia untuk memastikan masih berdetak atau tidak, ternyata masih.

Anneth menghembuskan nafasnya dan memasuki baby lifia ke keranjang.

"Kamu buat mama kaget aja sayang"

Ternyata baby lifia tertidur sangat nyenyak karena kekenyangan.

Anneth turun dan menghampiri charisa yang sedang bersandar di sofa ruang tamu.

Anneth duduk disamping charisa dan berkata.

"Cha, gue mau move onn dali deven"

DEG...

"Lo yakin neth?"

"Sedikit"

"GAK NETH, GAK BOLEH!"

"Gak boleh move onn?"

"LO GAK BOLEH YAKIN UNTUK MOVE ONN SEDIKIT AJA"

"Maksud lo?"

"Intinya lo harus move onn dari deven full dan lo harus bisa lupain dia!"

Anneth tersenyum dan berkata

"Bantuin gue ya cha"

"Cuma lo yang bisa lakuin itu neth, gue cuma bisa nyemangatin lo doang"

Anneth memeluk charisa dan menggambil ponselnya.

Anneth menghapus serta memblokir semua kontak yang mengatas namakan deven.

- 8 TAHUN KEMUDIAN -

Kini lifia sudah berusia kanak kanak.

Lifia mengerti betul, ia harus tetap semangat dan ceria walau hidupnya akan kesepian tanpa bimbingan papa kandungnya.

Suatu hari, lifia menghampiri anneth yang sedang memasak didapur bersama sahabatnya yaitu charisa.

"Ma, lifia mau nanya.."

"Nanya apa sayang"

"Kenapa dari awal lifia lahir, papa gak keliatan?"

DEG...

"Lifia mau ketemu papa ma.."

Anneth menoleh kearah charisa yang memberikan kode kepada anneth agar menunjukan foto deven di hp charisa karena anneth sudah menghapus semua yang berkesangkutan tentang deven.

Anneth mengambil ponsel charisa dan memperlihatkan wajah deven dulu saat SMA bersama anneth.

TBC.

PYM [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang