Bandara

1.2K 38 0
                                    

"Tia.. harusnya kamu gak bilang gitu.."

"Papa gak kasihan sama Lifia? Lifia mau liburan sama Papa Mamanya tapi Papa nya kerja dan sibuk"

Deven pasrah, ia mengalah dengan anaknya.

Bagaimana pun, Deven harus berusaha menganggap Lifia sebagai anak sementaranya.

Keesokan harinya adalah hari yang sangat ditunggu oleh Lifia.

"Yuk sayang kita belangkat"

"Iya ma"

Mama anneth dan Lifia diantarkan oleh Pak sopir ke bandara.

Selama diperjalanan, Lifia selalu bertanya kepada mama anneth.

"Ma, Bisakah aku bertemu Papa sebentar saja?"

"Bukannya Mama gak masih sayang, Papa kamu kerja.."

Lifia hanya bisa menunduk dan mengeluarkan air matanya.

Betapa sedih dan kecewanya Lifia, ia harus lahir tanpa melihat Papa nya secara langsung.

Anneth memutuskan untuk menghubungi salah satu teman nya lewat via whatsapp, yaitu

Devano.

Anneth: Devano, lagi sibuk gak?

Devano: Eh neth, engga.. kenapa?

Anneth: Gw butuh bantuan lo no, lo bisa ke bandara sekarang?

Devano: For what?

Anneth: Pokoknya datang aja ya no, gw tunggu.

Devano: Ok, gw otw.

Anneth berharap, Devano akan membantu apa pun yang anneth inginkan.

Sesampai dibandara, Mama anneth dan Lifia duduk di Starbucks untuk menunggu kedatangan Devano.

"Neth?"

Anneth menoleh kearah belakang, begitu juga dengan Lifia.

"PAPA?!!!!" teriak lifia

TBC.

PYM [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang