Jadi, banyak yang tanya kenapa lama banget pubhlish. Karena saya punya satu alasan, yaitu... Saya takut salah-salah dalam cerita ini. Saya gak sepenuhnya tau tentang dunia medis. Nanti salah-salah, ada anak medis yang baca, bisa kena tegur😖
Nah, karena itu saya coba tanya sama yang ahli, dan di jawab lah sudah semua pertanyaan saya. Saya tanya tentang Per-Koasan sama seorang Dokter Spesialis Jantung dan peredaran darah. Dia juga seorang Polisi, loh😎. Keren, sumpah! Gajinya pasti double😜
(Kayaknya dia kesel banget sama saya🙈)
Hati-hati Ranjau Typo bertebaran di mana-mana!!!
HAPPY READING, GUYS😍°°°
Kali ini aku tak ingin menyianyiakan masa Koas aku. Satu hari tertinggal dari yang lain, sangat memalukan sekali. Aku mendekati Yuni dan tiga Koas lainnya. Di antaranya ada Karina, Wanita yang kemarin hambir adu jambak dengan Yuni. Kami para Koas dan Chief Perawat sudah berdiri manis di Aula. Menunggu kedatangan para Konsulen. Residen juga belum hadir di sini.
Yuni menyikutku pelan. "Zee, sebenarnya ini hari perdana kita Koas, loh. Kemarin Dokter Faisal sengaja mundurin, karena elo yang gak Koas."
"Seriusan?" tanyaku tak percaya.
Yuni mengangguk berkali-kali. "Iya! Sumpah, gak bohong gue! Makanya para Koas di suruh kumpul. Hari ini kan, pemberitahuan stase awal kita. Sama... Konsulen pembimbing selama 3 bulan kita nanti."
Wajar saja kami para Koas harus dikumpulkan di Aula lagi. Pembagian stase awal dan Konsulen pembimbing selama tiga bulan. Ternyata Papa benar-benar serius dengan ucapannya. Roster Konsulen di ganti. Yang artinya aku bisa menebak, jika Konsulen aku adalah Dokter Residen Milzam.
"Kayaknya Dokter Faisal bener-bener sayang banget sama, lo. Apa mungkin, karena anak tunggal, ya?" kedua bahuku menghendik tak tahu, membalas pertanyaan Yuni.
Tak lama dari itu, tiga Residen datang. Para Residen terdiri dari Dokter Milzam, Dokter Genta, dan Mbak Dina. Baru berapa langkah memasuki aula, Dokter Genta berteriak.
"Dokter Faisal visit!!!"
Kami langsung menghambur bagaikan semut yang di sirami air. Kami membentuk sebuah barisan. Di mana Residen berada di barisan terdepan, Chief Perawat berada di barisan ke dua, dan barisan terakhir adalah para Koas. Para Konsulen yang telah bergelar Spesialis itu kemudian masuk.
Mereka ada 15 orang. Sesuai dengan stase yang akan kami tempuh. Di masa Koas ini, nantinya kami akan menempuh 15 stase. Sungguh mereka datang sangat berwibawa sekali. Papa menjadi juru bicara dari ke-14 Konsulen.
"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh!" Papa mengucap salam dan serentak kami menjawab. "Selamat pagi semua? Saya harap kalian tenaga medis juga bisa menjaga kesehatan sendiri. Bukan hanya kesehatan pasien. Oke, saya ini paling males ngomong depan orang, jadi langsung saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamualaikum Pangeran Syurgaku (TERBIT CETAK)
RomanceSquel Sandryna & Faisal - Di sarankan membaca novel Jomblo Fisabilillah dahulu 🎖Rank 3 in Sepi (1 Januari 2020) 🎖Rank 2 in Sunyi (1 Januari 2020) 🎖Rank 1 in Koas (27 Desember 2019) 🎖Rank 20 in Pangeran (1 Januari 2020) 🎖Rank 3 in Syurga (3 Janu...