💨37- Akhir

1.1K 40 4
                                    

Bang rei dan gua saling bertatapan lalu gua memeluk bang rei.

"Bang" ringis gua sambil menangis.

Bang rei membalas pelukan gua. "Abang ada disini lin"

Bang rei mengelus rambut gua lalu menciumnya.

"Mau ke rumah papih?" Tanya bang rei.

"Mau" ucap gua semangat seraya melepaskan pelukan dan menyeka air mata.

"Yok, abang yang bawa mobil alin lagi ya." Ucap bang rei sambil menarik tangan alin keluar sekolah.

"Ayook." Ucap alin semangat.

Gua dan abang lekas bergegas ke rumah papih, yang di perkirakan 1½ jam berjalanan.

Sesampainya di rumah papih, gua dan abang menemukan mobil berwarna merah. "Bang, papih beli mobil baru lagi ya? Mantap kali bang hahaha." Tanya gua ke abang.

"Banyak duit ni papih, palakin mah boleh nih hahahah." Ucap abang sambil menyelipkan gelak tawa.

Namun gelak tawa kami di depan rumah papih seketika sirna saat tau mobil siapa yang ada di depan.

Di depan mata gua dan abang sekarang ada seorang perempuan dan papih sedang tertawa. Bukan seperti teman kerja biasa.

"Pih." Panggil gua yang memberhentikan tertawa keduanya.

"Alin, rei. Sini-sini duduk." Ajak papih.

Gua dan abang menurut duduk.

"Ini siapa pih?" Tanya gua sambil menunjuk ke samping tepatnya ke perempuan tersebut.

"Papih rencana nya mau menikah dengan dia. Namanya grace." Jelas papih.

"Pih?" Kaget gua.
"Serius?"

"Apaansi pih, mendadak banget. Rei ga mau punya ibu tiri." Tentang babg rei.

"Sama alin juga."

"Kalian apaansi kaya anak kecil aja hahah" ucap papih dengan tawanya.

"IYA ALIN SAMA BANG REI MAU TERUS JADI ANAK KECIL. BIAR PAPIH SAMA MAMIH TERUS SAMA KITA" tentang alin dengan tegas.

"Lin, papih sama mamih udah engga ada apa-apa lagi. Kamu ga kasian sama papih yang tinggal sendirian gak ada yang ngurusin?" Ucap papih sesantai mungkin walaupun gua tau papih pasti kesel banget.

"Kan ada pembantu sama supir." Ceplos abang.

"Pokoknya alin gamau papih nikah lagi!!" Tentang gua terus menerus.

"KALIAN KELUAR!" Teriak papih sambil menunjuk pintu.

Speechless!!

Kenapa sekarang mamih sama papih beda banget.

"IYA PIH, GA PERLU DI SURUH JUGA KITA PULANG DAN GA AKAN PERNAH KESINI LAGI. INGET PIH ALIN SAMA BANG REI ANAK PAPIH JANGAN CUMA GARA-GARA PEREMPUAN ITU PAPIH LUPA ALIN SAMA BANG REI." Ucap gua menggebu-gebu sambil keluar rumah.

2 masalah dalam satu hari.

Papih dan mamih sukses membuat hari ini jadi hari yang gua benci!

"Bang, gua ngerasa kaya gembel. Di papih di usir di mamih di marahin." Ucap gua miris di dalam mobil.

"Biarin aja lin, mereka lagi banyak pikiran kali." Ucap abang sedikit menenangkan.

"Btw gua belum nelpon mama nya gavin buat minta izin tinggal disana." Ucap gua.

"Telpon cepet." Suruh abang.

Gua langsung mengeluarkan handpone dari dalan tas dan menelpon mama nya gavin.

ALINEA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang