💨30- gavin kemana lagi

802 36 7
                                    

Pukul 07:00

"Pagi mih, bang." Sapa gua yang baru turun dari kamar menuju meja makan.

"Pagi, sayang." Ujar mamih.

"Ga bareng gavin si lo." Tanya abang.

"Engga." Ucap gua singkat seraya menyuapkan rotibakar buatan bi juju.

"Tadi juga gavin pergi pagi banget ga biasanya." Ujar mamih.

Pagi? Emang biasanya juga berangkat jam setengah tujuh ko.

"Emang biasa pergi jam segitu ko mih." Ucap gua.

"Engga ko, tadi dia berangkat jam enam. Biasanya kan jam setengah tujuh." Jawab mamih.

Lah?

Biarin amat lah, toh tadi malem gua udah bilang ke dia ga akan mengurusi satu sama lain.

Jadi yaudah terserah dia, mau berangkat jam berapapun.

"Mih, alin naik mobil ya." Ucap gua.

"Iya lin." Jawab mamih.

"Bareng." Pinta abang.

"Engga bang, alin ada urusan. Assalamualaikum mih bang." Ucap gua seraya mencium tangan mamih dan abang dan meninggalkan rumah memakai mobil.

"Setel lagu ah, biar goodmood azig."

Play!

"Lily was a little girl, afraid of the big-"

"Ganti ganti"

"Katanya cinta tak pernah salah tak-"

"Galau ah. Matiin aja."

Ribet banget ya mau nyetel musik juga dasar alinea!

Kriiing kriiing

Telepon dari leo, langsung diangkat oleh alin

"Hallo yo"

"Hallo lin, dimana?."

"Di jalan bentar lagi sampe."

"Ohhoke."

Kayanya lebih peerhatian leo daripada gavin yang jelas-jelas leo bukan siapa-siapa gua sedangkan gavin? Dia seharusnya menjadi laki-laki ke 3 yang menyayangi gua setelah papih dan abang.

Pukul 10:15

"Lin tidur mulu lu, ngantin kaga" teriak mimin seraya menggebrakan meja.

"Paansi anjir budeg kuping gua."

"Ngantin kaga" ajak mamat.

Gua melihat ke depan, ternyata gak ada gavin dan leo berarti mereka di kantin.

"Kaga ah, udah lu pada ngantin aja ah." Suruh gua.

Mamat, mimin dan ica keluar kelas.

Rooftop enak nih, sambil main pabji hehe.

ALINEA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang