💨12- ketemu pacar mantan doi

1.7K 67 3
                                    

"Vin.. gavin." Teriak gua di deket ruang perpus.

Gua intip aja perpus. Ko cuma ada penjaga perpus doang si.

"Permisi bu hehe." Ucap gua seraya memasuki perpus.

Akhirnya gua mencari di setiap deret.
"Buset vin. Tidur tuh di rumah bukan di perpus." Ucap gua seraya melipat tangan ke dada yang membuat gavin bangun perlahan.

"Eunggh... udah pagi?." Tanya dia.

"Ngelindur ya lu, di sekolah ini woi."

"Hah? Oh."

Setelah itu gua sama gavin pulang dengan kendaraan masing-masing. Gua dengan motor gua. Gavin dengan mobil gavin.

Pukul 17:55

Gua sama gavin pulang ke rumah bersamaan.

Gua yang bukain pager rumah ya maklum gak ada pembokat atau satpam. Alasannya kenapa ga pekerjain satpam dan pembantu itu katanya harus mandiri dulu.

"Vin mau makan apa? Gua mau belajar masak." Tanya gue ke gavin yang habis mandi.

" Tanya gue ke gavin yang habis mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hmm."
"Terserah"

"Oke."

Sekarang waktu nya gua berkutat di dapur dengan teflon, spatula dll. Gua seneng aja si bisa masak gini.

Apalagi bandung diselimuti hujan kali ini. Membuat gua betah di dapur.

Ting tong

"Gausah di buka paling bocah iseng. Kemaren juga ada bocah yang kaya gitu. Udah gua siram pake aer masih aja ga kapok." Ucap gua ke gavin yang hendak ke luar

Ting tong ting tong

"Bacot sekali ni anak." Kesal gua seraya mengambil gayung yang telah diisi air dan keluar rumah.

Langsung gua siram ke orang tersebut tanpa melihat terlebih dahulu. Orang itu menatap gue kesal.

"Eh... mimin bang arvin." Tawa gua penuh salah.
"Aliin ah apaansi baru dateng udah di siram." Ucap mimin dengan muka di tekuk kesal.
"Maap ya hehe. Masuk kuy gua lagi masak."
"Anjai seorang alin si manusia gila dan otak gesrek ini bisa masak."
"Min mau masuk apa mau gua siram lagi nih min."
"Hehe iya oke."
"Ayok bang arvin."

Gua sama mimin dan bang arvin memasuki rumah. Bukan rumah mewah banget. Engga ko cuma rumah di komplek bertingkat satu.

Dulu gua pengen banget punya rumah yang bertema alam. Pengen banget punya rumah di tengah-tengah sabana.

ALINEA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang