Bercerita tentang dua anak SMA yang akan di jodohkan oleh orang tuanya.
Alinea Aqilla Safabella, perempuan cantik namun sifatnya tak secantik wajahnya.
Gavin Axelle Kalandra, laki-laki tampan namun sifatnya seperti es.
Sama-sama tidak memiliki peras...
Kaya dia tuh tau kalo gua lagi transfer semangat ke gavin.
Gua tau kok mereka berdua itu emang sama sama keras dan gak ada yang mau ngalah. Kalo salah satu ada yang ngalah mungkin ga akan selama ini.
Pengen deh ke makam salma dan memperbaiki hubungan ravi sama gavin. Apa gua ajak gavin sama ravi ke makam sama gua aja ya?. Coba dulu deh.
"Vin boleh ga kalo gua ke makam nya salma?." Tanya gua yang masih di atas motor.
"Boleh, nanti ya." Jawabnya
Gavin udah mau berarti tinggal ravi. Hmm gimana ya caranya ajakin ravi buat mau ke makam salma.
Masa tiba-tiba gua ngomong gini 'ravi anter gua ke makam salma dong' apa ga bakal heran dan curiga tuh si ravi.
Nanti aja ah gua minta saran sama teman teman gesrek kuuu.
Gua dan gavin sampai rumah dan keliatannya rumah sepi banget. Mamih so pasti kaga ada. Abang mana ya? Pa satpam juga gak ada. Bi juju juga gak ada.
"Sepi amat. Pintu juga ga di tutup lagi." Omel gua
"Abangg, bi juju, pa asep." Teriak gua.
"Gak ada kali." Ucap gavin yang langsung memasuki rumah.
Apa ada pencuri ya terus mereka di sekap di gudang. Wah harus ngecek di gudang nih.
Gua langsung berlari ke dalam rumah dan menuju gudang.
Dan di dalem gudang gak ada siapa-siapa.
"Mesti telepon abang ini mah." Ucap gua seraya mengambil handpone dari saku celana
"Hallo bang, dimana?." "Abang lagi di luar sama bi juju pa asep." "Lah gimana si bang pintu ga di tutup gitu." "Iya tadi abang lupa. Lagian lu kan tadi belum pulang." "Yaudah cepet balik, bikin panik aja." "Iyaa"
Telepon dimatikan oleh abang.
Syukur dah gak terjadi apa-apa. Bikin panik aja anjir.
__________
Pukul 19:19
"Min, besok temenin gua ya." Ucap gua di telepon yang sekarang sedang berjalan abis ke minimarket.
"Ngapain lin?."
"Ajak ica juga. Tapi jangan ajak mamat. Pokoknya nanti gua kasih tau. Eiya sama datengnya jam setengah 7 pagi."
"Okkey"
Saluran telepon dimatikan.
Oiya tadi abang keluar sama bi juju pa asep itu lagi nonton dangdut gais katanya ada pia palen.
"Cewe mau kemana." Ucap seorang pria menggunakan motor beat warna pink. Fanboi dasar.
"Gua tonjok rahang lu ya." Ucap gua sambil mengacungkan kepalan tangan gua.
"Buru naik, entar di seret satpol pp." Ajak dia.
"Dikira apaan kali gua." Jawab gua. "Bencong kan lu lin hahah." Ujar bang yafa seraya tertawa.
"Anjirlah bang, tumben banget kaga keliatan di WB." Jawab gua seraya menaiki motor dia.
"Biasa atuh kan sibuk hahaha."
"Sibuk main cewe hiyahiya."
Dia rafa temen 1 band di sekolah. Lebih tua 1 tahun tepatnya satu angkatan sama bang rei. Bang rafa sering di panggil yafa.
Gua sebagai drummer, rafa sebagai bassis, fariz sebagai gitarris, iki sebagai vokalis, ajil sebagai piannis. Jadi totalnya ada 5 orang.
"Abang lu ada di rumah ga?." Tanyanya.
"Ada, ngapain bang?"
"Ngajak mabar dia"
Setelah sampai di rumah.
"Oi bang" panggil gua ke bang rei.
"Mana nih yang katanya udah Conqueror ." Ucap bang yafa seraya menongolkan kepalanya lalu masuk rumah.
"Wesss yaf. Sini sini langsung login-in pabji lu." Ajak abang sambil nepuk nepuk kursi di samping abang.
Apalah daya gua yang masih bronze. Tapi boong. Haha
*serc bae di gugel kalo ga ngerti bronze sama conqueror. Ini tentang PUBG ya gengs.
"Bang yafa gua tinggal ke kamar yak." Ucap gua.
Bang yafa ngeliat ada cowok di dapur lagi masak.
"Rei siapa tu."
"Eh itu hmm.. sepupu jauh gua lagi main."
Untungnya posisi gavin lagi membelakangi mereka.
"Yaf ke depan kuy. Gerah ni gerah." Ajak abang.
"Yoklah."
Untung abang nyuruh bang yafa keluar.
"Kelewatan banyak cerita ni gua ya rei. Selama gua kaga ke WB."
"Yoi, lagian lu so sibuk banget. Gua aja biasa aja."
"Lu mah gak ada tujuan hidup rei wahahah."
Sekarang bang rei menampar pipi bang yafa sambil ketawa.
"Eh gimana ni lu sama ica masa gitu gitu aja." Tanya bang yafa
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bang rei cuma malingin wajahnya dari bang yafa.
"Hmmmm. Gimana ya yaf, si diat juga suka masalahnya, lu tau kan diat pernah bantu gua."
"Ya coba lu omongin pelan-pelan sama diat. Lu pastiin juga ica nya suka sama siapa gitu."
"Yaudah nanti, eh anjir ngomong mulu. Mati nih gua." Ucap abang yang langsung menatap handpone dan gamenya.
Sedangkan gua di kamar makan soto sama gavin. So pasti buatan gavin.
"Vin besok gua berangkat pagi." "Jam berapa?." "Setengah 7" "Bareng aja. Gua juga berangkat jam segitu."
"Engga gua ada urusan, lu naik mobil lu aja ya." "Oh iya."
Jam 11 malem bang yafa pamit pulang. Dan gua langsung tidur.
Hai Selamat bergulir ke part selanjutnya. Tungguin ya!
