Hari ini hari pertama Dohyun pindah kesekolah baru nya, sekolah yang sama dengan Dohyun dan Yola. Sekarang sudah pukul tujuh lewat tiga puluh, yang sudah di pastikan Dohyun terlambat pada hari pertama nya masuk sekolah.
Dohyun memarkirkan motor nya tak jauh dari gerbang sekolahnya, tepatnya di warung sarapan pagi agar tidak mengundang perharian satpam sekolah dengan bunyi knalpotnya. Dohyun membuka gerbang sekolah yang tidak terkunci itu lalu berlari melewati koridor.
"Woi!"
Dohyun kaget ga kepalang saat seseorang menegurnya dari belakang, itu Donghyun bersama temannya tengah menggunakan baju olahraga.
"Telat ya lo?" tanya Donghyun.
"Pake nanya, lo ngapain disini?" Dohyun balas bertanya.
"Galiat gue pake baju olahraga gini? Yaudah sini gue temenin ke majelis guru deh lo."
Mereka berjalan menuju majelis guru dengan Donghyun yang sibuk berbincang dengan Yunseong dan mengacangi Dohyun yang sibuk mengamati sekolah barunya.
"Nah sampai, gue balek ya ke lapangan." Donghyun menepuk pundak Dohyun lalu pergi.
"Siapa dah?" tanya Yunseong.
"Temen gue pas kecil, dia dulu pindah trus sekarang balek lagi kesini."
Yunseong hanya ber-oh panjang, lalu matanya tiba-tiba membelalak,"Woi itu Yola bukan?" tanya Yunseong sambil menunjuk seorang siswi yang tengah berjalan sendirian membawa penggaris panjang dengan handband di kanannya, tanda seorang ketos.
"Lah iya, putar balik- putar balik."
Donghyun dan Yunseong langsung berlari secepat mungkin menuju rute lain yang dapat menghantar mereka ke lapangan.
Peraturan di sekolah mereka memang terbilang ketat, setiap harinya ketos atau waketos akan berkeliling pada jam-jam pelajaran pertama untuk memastikan ada tidak adanya siswa yang telat, dan itu di kerjakan secara selang-seling oleh Yola dan Minkyu, selaku wakil ketua osis.
"Gue lupa harini dia yang patroli."
"Lagian gue juga galiat Minkyu dari tadi, gue kira dia yang patroli."
Donghyun dan Yunseong menjatuhkan diri mereka tepat di samping Eunsang yang tengah duduk bersama Junho.
"Pada dari mana kaya abis lari gitu?" tanya Eunsang.
"Tadi ketemu Yola lagi patroli, yaudah kita lari," jawab Yunseong.
"Lo juga ikutan lari?" tanya Junho pada Donghyun.
Donghyun mengangguk pelan.
"Lah ngapain? Gue si wajar kalo Yunseong lari ketemu Yola, lah lo kan pacarnya masa lari juga?"
Donghyun cengo,"Hah? Gue pacarnya? " tanya Donghyun sambil menunjuk dirinya.
Junho mengangguk,"Iyakan?"
"Eh Donghyun is mine," ucap Yunseong sambil menabok Junho pelan.
"Apansih." Junho balas menoyor kepala Yunseong.
"Lah kalian emang ga pacaran?" Eunsang ikut bertanya.
"Dibilangin Donghyun punya gue pada ga percaya." Yunseong kembali angkat suara.
"Eh gue tau ya lu masi gamon sama mantanlu, tapi ga gitu juga galaunya tapir," kini Donghyun yang menoyor kepala Yunseong, lalu menatap Eunsang dan Junho bergantian,"Emang gue sama Yola keliatan kayak orang pacaran?"
Eunsang mengangguk,"Yola lemah lembut banget sama lo, sama cowo lain diakan pemarah banget, ibaratnya di depan lo kucing di depan kita singa."
Donghyun tertawa lepas,"Lemah lembut? HAHAHAHAHA."
"Apasih gaje lu." Yunseong menutup mulut Donghyun dengan bola kasti yang kebetulan berada di sampingnya.
"Eh eh ada yang seru? Pada gosipin apa?" Yohan muncul dan langsung mengambil posisi siap sebagai pendengar.
"Apansih." Donghyun bangkit dari duduknya
"Taudah kaga jelas." Yunseong juga ikut.
"Yeuuu." diikuti oleh Eunsang.
Kini tersisa Yohan dan Junho.
"Lo gabakal ninggalin gue kan?"
"Taekwondo aja sana," ucap Junho lalu pergi.
***
"Nama gue Dohyun, gue pindahan dari SMA MBK." Dohyun memperkenalkan dirinya di depan kelas.
Saut-sautan terdengar beberapa siswi yang memuji dirinya. Tentu saja, Dohyun memiliki penampilan yang terbilang keren, tubuh yang tinggi, kulit nya yang putih mulus bak bihun.
"Nah Dohyun kamu duduk di kursi yang kosong ya, ibuk mau balik dulu," ucap ibuk itu sambil mengusap pundak Dohyun singkat.Dohyun tersenyum tipis sambil mengangguk, lalu berjalan menuju kursi paling belakang. Saat dalam perjalanan menuju bangku nya, Dohyun tak sengaja menatap bangku kosong di depannya yang terletak tas.
'Kaya kenal tas nya' gumamnya dalam hati.
Tepat saat Dohyun meletakkan tas nya, pintu kelas di buka, menampilkan Yola dengan penggaris panjangnya yang tengah berjalan ke arahnya.
"Yola?" tanya Dohyun saat Yola sudah duduk di bangkunya.
Yola tersenyum lebar,"Kita sekelas."
Dohyun mengangguk pelan,"Lo ngapain bawa penggaris gitu?" tanyanya bingung.
Yola meletakkan penggarisnya di atas meja Dohyun, yang membuat cowok itu kaget tak karuan,"Oh ini, gue lupa bilang kemarin, gue ketos, jadi tadi abis patroli."
"Lah beneran?" tanya Dohyun tak percaya.
Yola mengangguk.
"Deh dasar ya ketos kita, cowo cakep dikit di deketin, udah kemana-mana bareng Donghyun, centil banget," ucap seoarang siswi yang duduk tepat di samping Yola sambil memperhatikan kukunya, seolah-olah sedang berbicara dengan kukunya.
Dohyun dan Yola yang mendengar ucapan barusan saling tatap. Lalu Yola menggeleng pelan memberi tau Dohyun tidak usah di tanggapi.
"Udah makanan sehari-hari gue diginiin, dia naksir Donghyun, tapi di tolak, sejak hari itu dia benci banget sama gue."
"Tapi gue ga terima lo di bilang gitu." Dohyun bangkit dari duduknya, sontak Yola ikut berdiri dan mendorong tubuh Dohyun agar duduk kembali.
"Tuhkan, baru kenal aja udah megang-megang," gadis itu kembali berseru.
Dohyun menatapnya tajam, lalu memukul mejanya kuat, membuat seisi kelas diam dan menatapnya. Persetan dengan fakta bahwa ini adalah hari pertamanya sekolah.
Voment dong jangan nyider
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Jahanam (KeumDongHyun)
Teen Fiction[ON HOLD] Perkenalkan, Donghyun Prasetyo, murid teladan yang setiap minggunya pasti berurusan dengan berbagai guru di sekolahnya. Mulai dari telat datang ke sekolah, baju yang suka lupa dia masukin ke dalam, rambut yang panjang, nilai yang tidak tun...