s a t u

257 54 18
                                    

Entah apa yang terjadi, namun kini kelas sangat berantakan, selama itukan Donghyun dan Yunseong meninggalkan kelas? Setau dia harusnya sekarang jam pelajaran sejarah, dan biasanya Pak Berto —selaku guru sejarah— belum pernah sekalipun melewati kelasnya.

"Wahai pangeran Junho, aku princes Yohan yang berasal dari negri lain siap melamarmu."

Percakapan menggelikan itu sukses membuat Donghyun dan Yunseong yang baru saja memasuki kelas menoleh pada Yohan yang berdiri tak jauh dari mereka.

"Berisik lu, gue mau nugas." Junho mendorong tubuh Yohan agar menjauh darinya. Lalu Junho menyumbat kedua telinganya dengan headseat yang sejak tadi bergantung di lehernya.

Jika kebanyakan ketua kelas merupakan orang yang memiliki sifat 'waras' maka Yohan kebalikannya. Donghyun ingat sekali kesan pertamanya saat bertemu Yohan. Hari itu adalah hari pertama mereka menjadi peserta didik di SMA produce X, Donghyun dengan tidak sengaja melihat Yohan memasuki gerbang sekolah dengan salto berkali-kali, lalu berhenti tepat setelah dia melewati gerbang sekolah.

Saat itu Donghyun berpikir bahwa Yohan merupakan siswa yang amat-sangat bersemangat untuk memulai kehidupan SMA nya.

"Pak Berto kemana?" tanya Yunseong kepada wakil ketua kelas, Eungsang.

"Katanya ada urusan, itu di kasi tugas," jawab Eunsang sambil menunjuk papan tulis.

Donghyun dan Yunseong mengangguk, lalu mereka saling tatap.

"PUBG atau ML?" tanya Donghyun sembari menganggkat hp nya.

"PUBG." jawab Yunseong sambil mengambil hp nya

"Login."

Keduanya langsung memiringkan hp nya, tradisi jam kosong yang tak pernah terlewatkan.


* * *

"Donghyun, lo udah pulang?"

"Belum, kenapa? Mau nebeng?"

"Hehehe," Yola cengengesan.

"Kelas gue aja dulu."

"Oke."

Karna rumah mereka berdekatan, tak jarang Yola pulang bersama Donghyun, jika Mama nya sedang ada urusan, maka Yola pulang bersama Donghyun. Yola itu ketua osis yang sebenarnya punya sisi perempuan juga, walaupun banyak yang memberinya sebutan 'Ketos Jahanam' itu hanya karna Yola terlalu disiplin.

Sebagai salah satu warga sekolah yang sering bermasalah, entah beruntung atau apa, Donghyun setidaknya tidak pernah kepergok oleh Yola melakukan pelanggaran. Berbeda dengan anak-anak di kelasnya, contohnya Yohan, Yohan sering kali tak sengaja memecahkan vas bunga yang sengaja di letak di setiap lorong sekolah, alasan nya karna Yohan terlalu sering salto dimana-mana.

Saat itu Yola melihatnya secara langsung, dan saat itu pula Yohan dengan tragisnya ditarik Yola menuju ruangan guru dengan tidak manusiawi nya, yaitu dengan di jambak rambutnya.

Yunseong sebagai anak pemilik sekolah juga pernah mengalami hal serupa, Yunseong dengan tidak sengaja kepergok Yola sedang memainkan hp nya sambil memakan ice cream di ruangan UKS pada jam pelajaran, dengan cepat Yola berpikir bahwa Yunseong membolos. Tidak peduli apapun statusnya, disiplin tetap nomor satu, gabisa di ajak ngomong baik-baik, maka cara terakir dengan menjambak rambutnya.

Namun di depan Donghyun, orang-orang berpendapat bahwa Yola menjadi kucing, padahal ya tetap aja singa. Yola akan bersikap sangat manis kepada Donghyun saat ada maunya saja, selebihnya Donghyun tetap ajab kena azab di luar sekolah.

"Kanjeng Ratu lo noh." Yohan menyikut Donghyun. Reflek Donghyun berbalik dan mendapati Yola tengah tersenyum manis padanya.

"Giliran nebeng aja jadi malaikat," ucapnya pelan.

"Udah belum?" tanya Yola.

Donghyun mengangguk pelan, lalu meletakkan sapu di belakang pintu,"Yohan gue duluan," ucapnya sambil menepuk Pundak Yohan.

"Sip," balas Yohan sambil mengacungkan jempolnya, lalu tak sengaja matanya dan mata Yola bertemu,"Apa lo?" ketusnya.

Yola hanya mencibir lalu pergi meninggalkan kelas.

"Buk Reta kemana?" tanya Donghyun.

"Mama katanya ada urusan." Yola menatap Donghyun sekilas,"Oiya pacar lo mana?"

"Pacar?"

"Yunseong."

"Anj— gue masi lurus, masi suka cewek," jawab Donghyun kesal.

Yola tertawa pelan,"Oiya, Minkyu kenapa ga sekolah? Gue sibuk banget ngurus proposal tanpa dia."

Minkyu adalah wakil ketua osis yang kebetulan teman sekelas Donghyun.

"Eh emang dia ga sekolah ya? Gue gasadar Yol." Donghyun menggaruk kepalanya yang tak gatal,"Dari pagi gue serius belajar, jadi gasadar," ucapnya tertawa pelan, yang sudah jelas bohong.

"Gue liat lu mabar PUBG ya tadi sm Yunseong abis balik dari ruangan guru, bohong kok ketauan, mana ada sejarahnya lo kesekolah belajar, lo kan tipe siswa yang—" ucapan Yola terputus

"Bentar-bentar, kok lo tau? Kan kelas lo sebelum kelas gue, harusnya lo ga liat dong." Donghyun memasang wajah jahilnya lalu menunjuk Yola dengan jari telunjuknya, "Trus tadi juga kenapa lo tiba-tiba muncul di ruangan guru?" Donghyun mencondongkan tubuhnya, lalu menoel hidung Yola.

"Apansih." Yola menepis tangan Donghyun dan mempercepat langkah kakinya.

"Kalo lo merhatiin gue gitu banget, gimana gue bisa lirik cewek lain Yol?" tanya Donghyun sembari tertawa pelan, lalu berlari mengejar Yola.




Voment juseyo (づ ̄ ³ ̄)づ


Ketos Jahanam (KeumDongHyun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang