Ada yang nunggu ni crita gasi?
Pen unpublish aja rasanya:'
Kalo ada yang nungguin maap ya lama up nya
Happy reading!!
* * *
"Mau langsung pulang?" Yola menahan tangan Donghyun yang baru saja akan menaiki motornya.
Donghyun menoleh,"Emang mau kemana?"
Yola tampak berpikir sambil berdehem panjang,"Kebetulan nih udah lama juga kita ga ke taman komplek, main yuk," ajak Yola sambil menggoyang-goyangkan tangan Donghyun manja.
Duh Yola jangan gitu dong, kan Donghyunnya luluh.
Tak dapat berkata, hanya tersenyum malu sambil mengelus kepala Yola lembut,"Iya, tapi antar dulu ya pesenan Baejin."
Yola mengangguk semangat sambil tersenyum lebar. Lalu mereka pergi
* * *
Setibanya di taman, Yola dan Donghyun langsung duduk di pinggir lapangan basket yang diisi cowok seumuran mereka. Tak banyak yang mereka lakukan, hanya bercerita sambil menyebut satu-persatu yang berubah dari taman ini sejak terakir mereka berkunjung, mungkin saat SMP dulu.
"Eh, yang suka jual telur gulung dulu kemana?" tanya Yola sambil celingukan.
"Udah buka toko dia," jawab Donghyun yang memang sering nangkring disana dengan Yunseong.
"Seriusan? Wah sukses ya oomnya." Yola tersenyum bangga selaku pelanggan lama.
Donghyun mengangguk,"Mau gue beliin?"
Yola kembali mengangguk semangat. Aduh Yola kenapa dari tadi bikin Donghyun ambyar mulu sih. Sambil menahan rasa gemasnya, Donghyun menggigiti ujung bibirnya.
"Yaudah tunggu bentar ya, gue pergi belu dulu."
Setelah mengucapkan itu Donghyun langsung pergi. Tinggallah Yola sendiri, karna merasa bosan, Yola akhirnya berjalan disekitar pinggiran lapangan basket. Tak jauh dari posisinya, ada seorang gadis kecil yang memeluk tas besar, mungkin itu tas milik abangnya yang tengah bermain basket pikir Yola. Tanpa pikir panjang, Yola pun berjalan mendekati anak kecil itu.
Saat Yola sedikit lagi mendekati gadis kecil itu, dari lapangan terdengar teriakan riuh untuk menghindar, Yola menoleh ke arah lapangan, bola basket yang tengah dimainkan cowok-cowok itu mengarah pada gadis kecil itu. Satu di antara banyak cowok di lapangan itu berlari mendekat, namun bola itu semakin mendekati gadis kecil itu, tanpa pikir panjang, Yola berlari berusaha melindungi gadis kecil itu.
Dan dia berhasil, namun bola itu mengenai bagian belakang kepalanya. Dirasanya ada yang mengalir pada idungnya, itu darah. Seketika Yola ambruk, namun tubuhnya berhasil di tangkap oleh cowok yang tadi berlari dari lapangan.
Pelan-pelan cowok itu meletakkan Yola di panggkuannya, lalu dia menoleh pada adiknya yang tampak bingung,"Kamu gapapa?"
Gadis kecil itu mengangguk,"Kakak nya kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Jahanam (KeumDongHyun)
Novela Juvenil[ON HOLD] Perkenalkan, Donghyun Prasetyo, murid teladan yang setiap minggunya pasti berurusan dengan berbagai guru di sekolahnya. Mulai dari telat datang ke sekolah, baju yang suka lupa dia masukin ke dalam, rambut yang panjang, nilai yang tidak tun...