"Hyun—" ucapan Baejin terhenti saat melihat Donghyun dan Yola yang berdiri dengan jarak yang sangat dekat, sontak keduanya menoleh menatap Baejin dengan was-was.
"Wah."
Baejin meremas kepalan tangan kirinya di depan dada, lalu menggerakkan lehernya kekanan dan ke kiri sebelum akhirnya menatap sang adik dengan tatapan mematikan.
"Wah, adikku sudah besar."
Menyadari dirinya dalam bahaya, Donghyun langsung menegakkan tubuhnya dan berlari kedalam kamarnya, namun sayang, belum sempat pintu itu tertutup sepenuhnya, kaki Baejin yang telah di lindungi sepatu sudah lebih dulu mengganjal pintunya.
"Abang salah paham," ucap Donghyun sambil cengengesan, berharap sang abang percaya padanya.
Baejin langsung mendorong pintu dengan kuat, membuat Donghyun terdorong kebelakang, lalu Baejin menutup pintu kamar.
Dari luar kamar Yola hanya dapat mendengar gedebak-gedebuk sambil sesekali Donghyun mengatakan bahwa ini hanyalah kesalahpahaman. Yola yang cemas hanya dapat menggigit ujung jarinya sambil menunggu kakak adik itu selesai. Tiba-tiba pintu terbuka dan menampilkan Donghyun yang langsung bersembunyi di belakang Yola.
"Bang, Yola sama Dodo ga ngapa-ngapain," ucap Yola saat Baejin baru keluar dari kamar Donghyun.
"Trus tadi Donghyun ngapain deket-deket gitu?!" tanya Baejin kesal,"Awas aja ya lo ngelangkauin gue."
Mendengar itu Donghyun dan Yola saling tatap, lalu Donghyun keluar dari persembunyiannya. Berusaha mencerna maksud dari abangnya ini, tak lama Donghyun menjentikkan jarinya sambil tersenyum jahil.
"Gue gapernah ngajarin ya nyosor-nyosor anak orang," peringat Baejin sambil menunjuk wajah adiknya itu.
"Iyaiya gabakal nyosor." Donghyun menyingkirkan tangan Baejin dari depan wajahnya, lalu duduk di sofa terdekat,"Gajadi pergi bang?" tanya Donghyun menatap Baejin.
"Lupa gue, Jihoon mau jemput katanya, biar bareng," jawab nya,"Yola ngapain kesini?" tanya Baejin sambil menatap gadis yang telah duduk di samping Donghyun itu.
"Itu mau nanya raha—"
Tit!
Bunyi klakson mobil, membuat ketiga insan itu menatap ke arah pintu. Tak lama sosok Jihoon itu muncul sambil berlari kedalam rumah mereka, bahkan Jihoon tak menyapa sang pemilik rumah, Jihoon hanya berteriak.
"GUE PINJAM KAMAR MANDINYA."
Donghyun menatap Baejin penuh tanya,"Dia sering kayak gitu?"
Merasa malu mempunyai teman yang sering terganggu masalah pencernaanya, Baejin tampaknya enggan mengangguk, lalu pergi keluar memutuskan menunggu Jihoon diluar.
Line!
Donghyun mengedarkan pandangannya, berusaha mencari sumber suara itu.
"Notif hp lo?" tanya Donghyun pada Yola, lalu gadis itu menggeleng. Langsung saja Donghyun meraih hp nya yang ia letak di atas lemari tv.
"Baejin mana?" tanya Jihoon yang tiba-tiba muncul
"Udah diluar," jawab Donghyun.
"Ooh oke, makasi kamar mandinya," ucap Jihoon sambil menepuk pundak Donghyun, lalu berpamitan kepadanya dan Yola.
Lalu Donghyun memeriksa hpnya.
Manusia blasteran surga (5)
Yohan
Assalamualaikum kaum jelataYunseong meninggalkan grup
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Jahanam (KeumDongHyun)
Teen Fiction[ON HOLD] Perkenalkan, Donghyun Prasetyo, murid teladan yang setiap minggunya pasti berurusan dengan berbagai guru di sekolahnya. Mulai dari telat datang ke sekolah, baju yang suka lupa dia masukin ke dalam, rambut yang panjang, nilai yang tidak tun...