Jangan nyider dong :(
Happy reading!!
* * *
"Gagal? Masa bikin mereka di skors aja gabisa."
Langkah Yohan terhenti seketika saat mendengar suara yang cukup tidak asing itu. Eunsang yang tidak sadar dengan pergerakan Yohan yang secara tiba-tiba itu membuatnya menabrak punggung Yohan.
"Apaan sih!" kesal Eunsang setengah kaget.
Yohan meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya, mengisyaratkan agar teman-temannya diam.
"Tuh lihat," ucap Yohan sambil menunjuk seorang pria berbadan kekar yang tengah menelepon tak jauh dari mereka.
"Itu bukannya yang kemaren?" tanya Junho memastikan.
Yohan mengangguk,"Benerkan, pak Budi kenal, bahkan mungkin di bayar buat bikin kita di skors."
Yunseong menggeleng tak percaya, "Asli ntar gue laporin Papa nih Pak Budi," geram Yunseong yang masi dendam, lalu ia menoleh pada Angel,"Sebenarnya lo kenapa di gangguin sama mereka? Lo belum cerita ke kita."
Seketika semua perhatian tertuju pada Angel, menunggu Angel buka suara.
Karna merasa tak enak, tanpa sadar Angel membuang nafas kasar,"Sebenarnya mereka bukan orang jahat."
Mendengar itu sukses membuat keempat cowok ini menganga hebat.
"Gimana maksud lo? Gue ga ngerti, kapasitas otak gue rendah, coba jelasin sesederhana mungkin." Yohan bingung.
Angel menunjuk pria itu,"Itu yang lagi nelfon sebenarnya oom gue, dan yang dari kemarin ngejar gue itu ya bodyguard nya dia, gue kabur dari rumah karna Ayah gue mau jodohin gue sama anak temennya."
"Bentar, jadi alasannya cuman Itu?" tanya Yohan tak percaya. Bagaimana bisa, dia bahkan rela membiarkan salah satu tangannya patah karna melindungi seorang gadis yang di jemput keluarganya karna kabur dari rumah. Sungguh hal yang sia-sia, tau gini dari awal harusnya Yohan tidak peduli.
Angel mengangguk,"Nantik gue bakal pulang, gue juga gatau bakal jadi gini, apalagi sampai nyerang kalian gini, gue benar-benar minta maaf," sesal Angel sambil menunduk.
"Gapapa, kali-kali nambah pengalaman, mending lo samperin gih oom lo, dia udah nengok kesini dari tadi," ucap Junho.
Angel menoleh ke arah oom nya, lalu berjalan mendekat.
"Oom kok mau bikin mereka di skors?" tanya Angel tanpa basa-basi.
Pria berumur dua puluh tahunan itu melipat kedua tangannya di depan dada, lalu menatap Yohan, Eunsang, Junho dan Yunseong secara bergantian,"Gimana engga, mereka udah bikin semua bodyguard oom bonyok, emang nya itu kerjaanya pelajar?"
"Tapi kan salah oom pake segala bawa-bawa bodyguard oom. Secara ga langsung oom bikin mereka mikir kalau oom bakal nyulik Angel, emang oom kira teman-teman Angel ga bonyok?! Bahkan ada yang tangannya patah!" kesal Angel.
Oom nya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal,"Yagimana, kamunya kabur dari rumah, abang oom tu panik, marah-marah sama oom nyuruh bawak kamu pulang."
"Iya iya nantik aku pulang."
"Beneran?"
Angel mengangguk.
"Yaudah oom pulang dulu," pamitnya sambil mengelus kepala Angel, lalu Angel kembali menuju teman-temannya.
"Dah yuk balik kelas."
* * *
"Eh Yol, lah kok nangis?" tanya Donghyun panik,"Ih kenapasi kok malah nangis?"
"Lo jadi makin jelek gini karna luka, gue—gue hiks sedih liat muka lo makin je-jelek gini hiks," jawab Yola segugukan.
Mendengar itu membuat Donghyun kesal ga kepalang,"Tau ah gue males sama lo," lalu Donghyun berbalik berencana kembali ke kelas, namun tangannya sudah di tahan lebih dulu oleh Yola.
"Kenapa berantem? Dari kecil gue gapernah liat lo berantem." Yola menarik tangan Donghyun yang satunya dan membuat Donghyun berdiri menghadapnya,"Ini alasan gue ngelarang lo main sama Yohan."
"Tapi bukan karna Yohan gue berantem, karna emang gue mau bantuin teman gue."
"Tapi liat, jadinya gini kan, ini kalo mama lo liat dia pasti bakal kawatir liat lo udah pande berantem-berantem gini."
"Makanya jangan sampai mama gue tau."
Yola membuang nafas kasar, lelah rasanya beradu argumen dengan Donghyun.
"Tapi lo tau dari mana gue berantem? Gue kan belum cerita," tanya Donghyun.
"Tadi Angel udah cerita sama gue."
Donghyun mengangguk mengerti,lalu menunduk sambil meraih tangan Yola, "Maaf ya soal kemarin, gue telat jemput lo, maaf juga karna gue ga ngabarin dulu bakal telat, lo pasti takutkan nunggu nya kelamaan? Maafin gue ya," ucapnya, lalu kembali mengkat kepalanya menatap Yola.
Yola terdiam sejenak, sejak kapan Donghyun keliatan ganteng gini? Kayak ada manis-manis nya gitu.
"Yol?" panggil Donghyun memecah lamunan Yola.
"Iya gue gapapa kok, lagian kemaren Dohyun jemputnya ga lama. Oiya, luka lo cuman yang di dagu ini?"
Donghyun mengangguk sambil tersenyum tipis , lalu membuka langkahnya menuju kelas dengan tangan Yola yang masih di genggamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Jahanam (KeumDongHyun)
Teen Fiction[ON HOLD] Perkenalkan, Donghyun Prasetyo, murid teladan yang setiap minggunya pasti berurusan dengan berbagai guru di sekolahnya. Mulai dari telat datang ke sekolah, baju yang suka lupa dia masukin ke dalam, rambut yang panjang, nilai yang tidak tun...