l i m a

95 22 2
                                    

"Hyun, lo dimana?"

"Lagi makan di ampera sama Yunseong, kenapa bang?"

"Temen gue tadi ada yang kecelakaan, gue sekarang di rumah sakit, tadi gue gabawa mobil, jemput gue dong."

"Yunseong gimana?"

"Anak sultan, tinggal nelpon supirnya juga ntar di jemput dia, jemput gue buru di rumah sakit Venus."

"Iya iya."

Donghyun menyudahi makannya, lalu menatap Yunseong yang sejak tadi menguping.

"Yaudah sana jemput dulu Baejin, gue ntar nelfon Pak Budi aja," ucap Yunseong sambil mengibas-ngibaskan tangannya tanda mengusir.

"Dih jangan merajuk ya." Donghyun bangkit dari duduknya sambil menyandang tas nya,"Yaudah gue duluan, oiya gue ngutang ya." Donghyun tertawa pelan sambil menepuk pundak Yunseong, lalu pergi.

Hanya perlu memakan beberapa menit untuk Donghyun sampai kerumah sakit. Setibanya di rumah sakit, Baejin sudah menunggunya di depan.

"Lo kalo ngebut gitu lagi gue laporin Bunda ya," ancam Baejin sambil memukul helm Donghyun,"Mundur lo, gue yang bawak, gue dah ada SIM."

mau tak mau Donghyun segera mundur dan melepas helm nya dan memberikannya pada Baejin.

"Eh bentar, itu buk Reta bukansih?" tanya Baejin tak sengaja melihat buk Reta yang baru keluar dari rumah sakit, sontak Donghyun langsung mencari keberadaan Buk Reta.

"Lha iya, samperin dulu lah." Donghyun turun dari motornya dan di ikuti Baejin,"Buk," sapa Donghyun sambil menyalimi buk Reta, begitu juga dengan Baejin.

"Kalian ngapain disini? Ada yang sakit?"

"Engga buk, temen Baejin kecelakaan, jadi Baejin mintak Donghyun jemput Baejin, ibuk sendiri ngapain?" tanya Baejin sambil melihat map bening yang berisi hasil x-ray,"Ibuk sakit?"

Buk Reta langsung menyembunyikan map nya di balik punggungnya, lalu tersenyum tipis,"Enggakok," jawabnya pelan,"Kalian jangan cerita ke Yola ya kalo kita ketemu disini, ibuk takut dia kawatir."

"Tapi buk, Yola harus tau kalau ibuk emang sakit."

"Enggak ibuk gapapa, yaudah ibuk pulang duluan ya, kalian hati-hati." Buk reta menepuk pelan pundak Baejin dan Donghyun bergantian lalu pergi.

"Keliatan ga bang tadi hasil x-ray nya?"

"Kayaknya sih tadi paru-paru."

"Parah dong?"

"Ya doain aja bukan hal yang parah."


* * *


Yola celingak-celinguk melihat halaman rumah nya yang kosong, artinya Jinhyuk dan juga Mama nya belum pulang. Mau tidak mau Yola harus menunggu diluar karna dirinya tak membawa kunci rumah.

Dohyun yang tadi mengantarnya pulang pun sudah berhenti tepat di halaman rumahnya, lalu menoleh pada rumah Yola dan mendapati temannya itu tidak masuk kerumah.

"Yol, gamasuk?"

Yola menoleh, lalu menggeleng pelan. Langsung saja Dohyun berlari melompati pagar kecil yang menjadi pembatas antara rumahnya dan Yola.

"Kenapa?" tanya Dohyun saat baru saja mendudukkan dirinya tepat di samping Yola.

"Gabawa kunci rumah," jawab Yola.

Ketos Jahanam (KeumDongHyun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang