s e p u l u h

70 18 1
                                    

"Yol lo tau ngak?" tanya Yohan berusaha melenyapkan keheningan di antara mereka. Kini Yola dan Yohan tengah berjalan menuju ruang bk. Setelah beberapa kali bernegosiasi dengan sang ketua osis, segala macam alasan yang Yohan berikan tak dipedulikan oleh Yola, alih-alih mendengarkan, Yola langsung menarik tangan Yohan untuk berjalan bersamanya.


"Gamau tau gue," jawab Yola ketus.

"Ini tentang Donghyun lho," goda Yohan, namun yang ia dapati malah tatapan maut dari Yola, bukan rasa penasaran.

"Makin gamau tau gue."

Yohan berdecak kecil,"Judes, ketus, pemarah, cantik juga enggak, body goals apalagi, tapi kenapa ya si Donghyun suka sama lo," ucap Yohan.

Langkah Yola langsung terhenti, lalu ia menatap Yohan sinis,"Barusan lo ngina gue?!"

Langsung saja jari-jari Yola meraih telinga Yohan dan menarik cowok itu dengan langkah cepat, sehingga Yohan sulit untuk menyeimbangkan badannya.

"Udah bagus gue ajak ke bk pakai cara baik-baik, lo malah mancing gue buat make cara normal!"

"Ini lo bilang normal? Gila ya lo?!"

"Oh jadi lo mau yang ga normal?"

Jari-jari Yola langsung berpindah dari telinga Yohan ke rambut Yohan, gadis itu kini menyeretnya dengan menjambak rambutnya.

"Gila, sakit woi!" rintih Yohan.

Yola tak peduli sama sekali. Namun berbeda dengan Yohan, dia sudah sangat muak selalu diperlakukan seperti ini. Oke dia sadar memang dia salah, tapi cara Yola dengan menjambaknya seperti ini sudah melannggar pasal 28G ayat 2.

"Yol gue minta lo lepasin tanggan lo, selagi gue minta baik-baik."

Namun Yola tak merespon.

"Yola!"

Yohan langsung meraih tangan Yola yang berada di kepalanya, lalu memutar tangan Yola hingga tubuhnya dan Yola berhadapan, dan membuat tangan Yola yang tadi dia pegang berada di belakang punggung Yola, lalu menarik tangannya yang otomatis membuat tubuh Yola terdorong ke arahnya.

"Matahin tangan lo bukan hal yang sulit bagi gue yang berkali-kali juara taekwondo," Bisik Yohan tepat di telinga Yola.

"Lepasin gue!"

Yohan melepas tangan Yola, lalu memasukkan kedua tangannya kedalam kantong,"Lo itu cewek, jadi jangan kasar," lalu ia pergi menuju ruang bk.

Yola merintih kesakitan sambil memaikan pergelangan tangannya yang baru saja dilepas oleh Yohan.

"Sialan," umpatnya, lalu berlari mengejar Yohan. Setibanya di ruangan bk Yohan tengah berdiri di depan pintu.

"Tuhkan, gue bisa di bawa baik-baik kesini, tanpa perlu lo jewer atau lo jambak," ucapnya dengan nada mengintimidasi, lalu masuk kedalam ruangan bk.

Yola yang kesal akhirnya memilih pergi dan kembali berpatroli.

* * *

"Yohan masi belum balik?" tanya Minkyu saat melewati meja Donghyun, Yunseong, Junho dan Eunsang.

Sekarang sudah jam pulang sekolah, namun mereka berempat masi setia menunggu teman terbobrok mereka itu.

"Belum, Yola bilang sesuatu ke lo?" tanya Donghyun.

"Katanya Yohan tadi keciduk dia sih, trus Yohannya ke bk."

"Gitu doang?"

Minkyu mengangguk,"Ga tau gue dia di suruh apaan sama pak Japri."

Tak lama pintu kelas terbuka, menampilkan sosok Yohan yang acak-acakan, baju yang keluar dan dasi yang di longgarkan.

"Nah tu dia balik, yaudah gue duluan," pamit Minkyu.

Yohan menidurkan dirinya di atas meja, lalu menutup matanya dengan lengan kanannya.

"Abis disuruh ngapain lo?" tanya Junho sambil meletakkan sebotol air dingin di atas perut Yohan yang langsung saja meraih botol itu dan duduk.

"Bersihin labor doang," jawab Yohan setelah menghabsikan air itu.

"Yailah, gue kira ngapain aja, sampe selama itu banget lo balik ke kelas," ucap Eunsang.

Yohan membuang nafasnya kasar.

"Kenapasih?" tanya Junho lagi geram, tak biasanya Yohan terlihat tertekan saat baru saja mendapat hukuman.

"Kayaknya gue bakal perang nih sama Yola."

Mendengar nama Yola, Donghyun langsung mendekati Yohan.

"Abis ngapain lo sama dia?"

Yohan menceritakan kejadian dimana dia ngomong seakan-akan ingin mematahkan tangan Yola.

"Gila ya lo?" tanya Eunsang tak percaya,"Lo barusan masang bendera perang itumah sama dia, udah deh, gabakal dia lepasin lo mah," ucap Eunsang sambil sok-sokan memasang wajah cemas.

"IYA GUE TAU GAUSAH DI PERJELAS BANGKE!" kesal Yohan.

Emang dasarnya Eunsang si kompor. Senang banget bikin temannya cemas.

"Enggalah, paling besok juga si Yola juga udah lupa, semarah-marahnya dia gabakal dendam mah dia orangnya." Donghyun mencoba menenangkan sambil menepuk pundak Yohan,"Lagian sejak kapan lo cemas gitu ribut sama Yola, biasanya juga perang mulu."

"Kesal bat gue sama dia tadi." Yohan menumbuk meja, lalu meraih tasnya,"Yuk cabut," ajaknya sambil meninggalkan kelas.

"Dih malah ninggalin," ucap Junho, lalu menyusul dengan Eunsang.

"Bentar gue nanya Yola dia udah pulang apa belum." Donghyun mengambil hp nya, namun langsung di tahan Yunseong.

"Dia udah pulang tadi sama temen kalian itu, yang tinggi itu," jawab Yunseong ragu.

"Dohyun maksud lo?"

"Iya kali ya, yang anak baru itu."

"Ooh iya dia, yaudah cabut."

* * *

Alis Donghyun bertautan saat melihat Yola yang tengah duduk di depan rumahnya, buru-buru Donghyun menghampirinya.

"Lo nunggu gue?" tanya nya.

"Hyun, gue gasuka lo main sama Yohan," ucap Yola tiba-tiba.

"Lah kenapa tiba-tiba?" Donghyun berjongkok di depan Yola,"Lo kenapa sama dia?"

"Pokoknya gue gasuka lo main sama dia!" Yola menegaskan, membuat Donghyun bangkit dari jongkoknya.

"Yol, lo yang punya masalah sama dia, selagi dia gabawak dampak buruk bagi gue, kenapa gue harus berhenti temanan sama dia."

Yola menatap Donghyun kesal,"Tau ah," kesalnya, lalu pergi.

"Wah beneran perang nih."

Voment juseyo:(












Ketos Jahanam (KeumDongHyun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang