Happy reading!!
Maap lama updatenya
Oiya
Selamat menunaikan ibadah puasa ya bagi yg muslim 💛💛
Oiya
Selamat juga yang baru lulus SMA !!Jangan nyider dong kalian
Hiks:(* * *
"Nomor yang ada tuju sedang sib—"
Tut.
Donghyun melempar hp nya kesembarang arah, lalu memegang dagunya yang terasa nyeri.
Disinilah dia dan keempat temannya bersama Angel, duduk berjajar di depan apotik sambil menunggu urutan untuk di bersihkan lukanya oleh Angel.
Bisa di bilang perlawanan tadi sangat tak sebanding oleh mereka. Mereka hanyalah anak kelas sebelas, mempunyai badan kecil dan modal berkelahi hanya melalu film dan game. Berbeda dengan ketiga cowok berbadan besar tadi, mempunyai tubuh yang sangat kekar. Itu juga tadi mereka bisa lolos karna Angel berhasil nelfon polisi.
Dan untungnya mereka semua masi selamat.
"Aww!" Junho merintih saat Angel menyentuh ujung bibirnya yang sobek,"Pelan-pelan," ucapnya lemah.
Disamping Junho, Ada Yohan yang tertidur, bukan karna ngantuk, tentu saja karna dialah yang tenaganya paling terkuras. Sebelum kedatangan Donghyun dan yang lain, Yohan mati-matian berusaha bertahan hanya dengan satu tangan. Membayangkannya saja sudah cukup membuat kita lelah.
"Gue duluan aja ya." Donghyun bangkit dari duduknya, membuat semua orang menoleh padanya.
"Lo mau pulang dengan keadaan muka ancur gitu? Dagu lo bedarah." Eunsang yang duduk tepat di samping Donghyun menegaskan.
"Gue harus jemput Yola, dia nungguin gue."
"Lo gamikirin perasaan Yola pas liat muka lo nantik kayak gitu?" tanya Eunsang," Dia pasti kawatir liat lo begini."
Donghyun meraih hp nya yang tadi dia lempar sembarangan, lalu mengambil helmnya,"Tenang aja, gue gaakan lepasin helm gue nantik."
"Tapi Hyun..." Angel buka suara, namun kembali menutup mulutnya saat melihat Donghyun yang tersenyum memberi tanda bahwa dia baik-baik saja.
"Yaudah gue cabut," pamit Donghyun berjalan menuju motornya.
"Hati-hati lo, jangan ngebut—aww" teriak Junho sambil menahan sakit.
"Iya!"
* * *
Setibanya di depan tempat les Yola, Donghyun tak menemukan sosok gadis itu, segera saja Donghyun meraih hp nya mencoba menghubungi Yola kembali. Namun sama seperti tadi, panggilannya di tolak.
"Yola pasti marah nih," panik Donghyun sambil menggigit ujung jarinya,"Kemana lagi tu anak."
Setelah berpikir cukup lama, Donghyun akhirnya mencoba menghubungi Dohyun.
"Hyun, Yola bareng lo?" tanyanya langsung saat panggilan baru saja tersambung.
"Hmm... Iyanih sama gue."
"Dimana lo?"
"Udah di depan rumah Yola."
"Kasi bentar hp nya ke Yola, gue mau ngomong."
"Yol, Donghyun mau ngomong."
"Gausah, gue ngantuk mau tidur."
"Kedengaran ga?" tanya Dohyun diseberang sana.
Donghyun membuang nafas kasar, lalu memutuskan panggilan secara sepihak.
"Martabak masi ada ga ya jam segini."
* * *
Donghyun
Gue depan rumah lo nih, buruan keluar, dinginYola berjalan menuju jendela kamarnya, berusaha melihat apakah benar Donghyun berada di bawah.
"Dek," kepala Jinhyuk tiba-tiba menyembul di ambang pintu kamarnya, sukses membuatnya terkejut.
"Abang apaansi!" kesalnya sambil memukul Jinhyuk yang berjalan mendekatinya.
"Itu ada Donghyun di depan rumah."
Yola berjalan menuju kasurnya,"Bilang gue dah tidur, dah buruan sana keluar dari kamar gue," usirnya.
"Tapi Donghyun bawa martabak."
Mendengar itu sukses membuat Yola bangkit dari tidurnya. Namun dia kembali menidurkan dirinya mengingat betapa menyebalkannya Donghyun yang telah membuatnya menunggu begitu lama.
"Bilang aja gue udah tidur."
Jinhyuk mengangguk pelan sambil mengelus kepalanya lembut,"Yaudah, selamat tidur," lalu Jinhyuk meninggalkan kamar Yola dan menghampiri Donghyun yang masi berdiri di teras.
"Udah tidur dia."
Donghyun mengangguk mengerti, lalu menyerahkan martabak itu kepada Jinhyuk,"Kasi ke Yola, jangan lo makan bang, yaudah gue balek dulu." Donghyun menepuk pundak Jinhyuk seakan-akan mereka seumuran, lalu berlari menuju rumahnya.
* * *
"Kepada Yohan, Eunsang, Junho, Yunseong dan Donghyun, dari kelas 11 IPS 4 di tunggu di ruang bk."
Pengumuman dari ruang guru itu sukses membuat seisi kelas menoleh pada lima sekawan yang semuanya menggunakan masker itu.
"Kalian kenapa?" tanya Minkyu pelan.
Tak satupun dari mereka yang menoleh pada Minkyu."Udahlah, guru bk gamakan manusia," ucap Yohan sambil berdiri, lalu di ikuti keempat temannya. Mereka berjalan menelusuri koridor. Banyak mata yang fokus kepada mereka. Dan ada yang iseng menyayikan secuil lagu terkenal yang berhasil di dengar oleh Yohan.
"Almost paradise..."
Sebenarnya mereka berlima cukup terkenal, hanya saja Donghyun dan Yunseong lebih sering berdua di banding bergabung dengan ketiga temannya.
Bagaimana tidak, Yohan yang selalu memenangkan kejuaraan Taekwondo, Eunsang yang selalu meraih peringkat satu, Junho yang visualnya ga main-main, Yunseong anak pemilik sekolah, dan Donghyun yang terkenal dengan keusilannya pada guru-guru. Di balik itu semua, mereka semua mempunyai paras yang tampan.
Itulah alasan mengapa secuil lirik itu pantas diputarkan saat mereka jalan bersama.
Setibaya di ruang bk, pintu ditarik dari dalam, dan menampilkan Yola yang baru saja selesai patroli. Gadis itu keheranan melihat lima orang yang ia kenali itu menggunakan masker. Lalu matanya bertemu dengan Donghyun, namun Yola langsung berjalan menjauh.
"Yola," panggil Donghyun, membuat langkah Yola terhenti. Donghyun berjalan mendekati Yola, baru saja Donghyun berusaha meraih tangan Yola, namanya di panggil oleh guru bk.
"Donghyun kamu gamasuk? Semakin cepat kalian di proses, semakin cepat juga kalian mendapat hukumannya."
Mendengar itu Yola langsung berbalik dan menatap Donghyun.
"Lo kenapa?" tanya Yola kawatir.
Donghyun menggeleng, lalu berbalik menuju ruang bk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Jahanam (KeumDongHyun)
Jugendliteratur[ON HOLD] Perkenalkan, Donghyun Prasetyo, murid teladan yang setiap minggunya pasti berurusan dengan berbagai guru di sekolahnya. Mulai dari telat datang ke sekolah, baju yang suka lupa dia masukin ke dalam, rambut yang panjang, nilai yang tidak tun...