"Hyun kok pulang sih?! Kan baru ngobrol sebentar sama Mark," kesal Yola sambil menyusul langkah besar Donghyun.
Namun tak dihiraukan.
"DONGHYUN!"
Langkah Donghyun langsung berhenti, membuat Yola yang berjalan tepat di belakanya menabrak punggungnya. Sambil mengelus keningnya, Yola memukul punggung Donghyun kesal.
"Apansi lo berenti mendadak."
Donghyun memutar tubuhnya menghadap Yola,"Kan gue udah bilang gabisa lama."
"Tapi ya ga sesebentar itu juga kali, cuman papasan doang tadi trus lo langsung aja pulang, mana tadi lo rahasia-rahasian sama Mark, emang sejak kapan lo deket sama Mark?" tanya Yola curiga.
Malas menjawab pertanyaan yang Yola lontarkan, Donghyun kembali memutar tubuhnya dan berjalan keluar dari rumah sakit. Setibanya di parkiran motor, Donghyun tak menemukan keberadaan Yola di belakangnya.
"Lah kemana ni anak?"
Akhirnya Donghyun kembali kedalam mencari keberadaan Yola di dalam rumah sakit. Donghyun berpikir, apa langkahnya tadi terlalu besar untuk Yola susul? Sampai-sampai Yola kehilangan dirinya. Donghyun meraih hp nya untuk menelfon Yola, namun langkahnya langsung terhenti saat melihat Yola yang tengah berdiri berhadapan dengan Buk Reta di meja administrasi.
* * *
Yola mengumpat-ngumpat di belakang Donghyun yang telah berjalan jauh depannya. Emang nya Yola salah apa sampai Donghyun terus-terusan mengabaikannya. Yola juga manusia yang bisa kesal jika terus di abaikan, bahkan tujuan utamanya kesini tak terpenuhi sepenuhnya, tau gitu Yola akan pergi sendiri saja tadi.
Tanpa di sengaja Yola menangkap postur seseorang yang sangat ia kenal di meja administrasi yang berada tak jauh darinya. Yola sangat yakin sampai dia mendekati wanita paruh baya itu, lalu memegang tangannya.
"Ma?" panggil Yola
Wanita itu berbalik menatap Yola. Sepersekian detik Buk Reta langsung merubah wajah paniknya ke mode santai.
"Mama ngapain?" tanya Yola.
Buk Reta hanya tersenyum sambil mengelus rambut anak bungsunya itu,"Kamu yang ngapain disini?"
Tanpa ada rasa curiga, Yola hanya menjawab pertanyaan yang mamanya berikan,"Yola jenguk Mark, dia abis kecelakaan."
Buk Reta tampak kaget, ya jujur sebenarnya hanya di buat-buat agar Yola lupa dengan pertanyaan nya tadi.
"Kenapa dia?" Buk Reta bertanya seakan-akan tidak tau apa apa. Sudah jelas tadi dia sempat bertemu Mark, anak muridnya itu, bagaimana mungkin dia tidak tau."Yola kurang tau jugasih, baru dapat kabarnya juga tadi," hening sebentar,"Tapi ma—"
"Trus-trus Mark nya luka parah ga?" Buk Reta memotong.
"Baik-baik aja sih tadi."
"Kamu kesini sama siapa?"
"Dong— WOI LO NGAPAIN?!"
Nada bicara Yola langsung berubah saat Donghyun yang tiba-tiba muncul langsung menggendong nya di punggungnya, dan membawanya pergi meninggalakan mamanya.
Buk Reta mengelus dadanya lega,"Cepetan dikit ya buk," pintanya.
* * *
"WOI LO GILA YA? TURININ GA GUE?" teriak Yola sambil menjambak-jambak rambut Donghyun meronta untuk diturunkan.
Donghyun hanya bisa merintih sesekali sambil terus berlari menuju parkitan,"Lo kenapa malah ngilang gitu tadi, malah ngomong sama orang yang ga dikenal, kalo lo dicuri gue harus bilang apa ke Buk Reta hah?"
"TADI ITU KAN MAMA GUE? LO GA LIAT APA TADI ITU BUK RETA MAMA GUE!" ucap Yola penuh penekanan,"TURUNIN GUE!"
"Aakhhh— sakit, gila ya lo? Kalo rambut gue abis karna lo jambakin lo mau tanggung jawab hah?" tanya Donghyun sambil meletakkan Yola di atas motornya, lalu memasangkan Yola helm dan Donghyun langsung menjalankan motornya.
"Hyun gue mau ngomong sama mama gue! Kenapa lo malah bawa gue pergi?!" kesal Yola sambil memukul pundak Donghyun.
"Lah yang tadi itu Buk Reta?" tanya Donghyun pura-pura bodoh,"Gue kira ibuk-ibuk yang mau nyulik elo."
Merasa lelah berdebat dengan Donghyun, akhirnya Yola hanya diam sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Satu hal yang Yola rasakann saat ini hanyal rasa kesal pada Donghyun yang sejak tadi terus memperlakukannya seenaknya saja. Apalagi sekarang? Bahkan Yola ingin mengomong dengan mamanya saja di bawak pulang sama Donghyun.
"Yola?" panggil Donghyun
Yola hanya diam, dari spion Donghyun dapat melihat wajah kesal Yola. Donghyun menarik nafas dalam-dalam, lalu berhenti di supermarket untuk membeli pesanan Baejin tadi.
"Ga ikutan turun?" tanya Donghyun, jangankan di jawab, dilirik saja tidak. Tanpa aba-aba, Donghyun menggendong Yola untuk turun dari motornya, lalu melepas helmnya,"Ayok beli makanan yang lo mau," ajak Donghyun sambil meraih tangan Yola, dan membawanya kedalam.
Tanpa Yola sadari, senyum nya merekah begitu saja.
"Nah gitu dong senyum, kan cantik," goda Donghyun yang langsung mendapat pukulan keras dari Yola,"Princess boleh beli apa aja, prince yang bayarin." Donghyun tertawa geli
"APANSI JIJIK GUE DENGERNYA."
Voment dong 💛💛
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Jahanam (KeumDongHyun)
Teen Fiction[ON HOLD] Perkenalkan, Donghyun Prasetyo, murid teladan yang setiap minggunya pasti berurusan dengan berbagai guru di sekolahnya. Mulai dari telat datang ke sekolah, baju yang suka lupa dia masukin ke dalam, rambut yang panjang, nilai yang tidak tun...