CRAZY HOBBY

900 168 26
                                    

A story by :
APHRODITETHEMIS
.
DON'T PLAGIAT
.
MAYBE INI BUKAN CHARA EUNHAE/HAEHYUK FAVORITE KALIAN, TAPI INILAH VERSI GW 😘
.
.
.

"Dimana Max? Dia tidak kembali?"

Setelah mandi dan menikmati secangkir kopi hitam, Donghae merasa tubuhnya yang sedikit lelah kembali segar. Sambil meraih setangkup sandwich yang mungkin dibeli salah satu temannya, pria muda bermata hangat itu meraih Koran yang terletak di meja kecil disamping sofa bed miliknya. Tersenyum geli saat membaca headline yang pasti membuat penjualan Koran hari ini meningkat drastis.

"Mungkin di apartemennya," jawab Taemin malas setelah menguap lebar. Pria berwajah androgini itu tergesa memakai mantel bulu dan boots setinggi lutut-nya. Ada pekerjaan penting yang harus dilakukannya sebelum jam makan siang. "Pemotretanku jam 10 pagi ini, jadi sampai nanti. Ingat simpankan bagianku!" Serunya riang sebelum menghilang dari penthouse Donghae yang untung terletak tak jauh dari Sungai Han, lokasi pemotretannya.

Ya, selain melakukan hobi gila yang sangat berbahaya dan penuh resiko itu beberapa bulan sekali, mereka semua punya pekerjaan dan kehidupan masing-masing. Yang mereka lakukan memang hanya untuk bersenang-senang. Mencari tantangan untuk melepas penat karena gaya hidup membosankan yang harus mereka jalani sebagai pewaris. Sejak kecil mereka bahkan tidak pernah diberi kesempatan untuk memilih apa yang mereka inginkan dan sukai.

"Itu tiket ke Swiss. Penerbangan nanti malam."

Yesung yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung menunjukan ke amplop tebal yang terletak di meja ruang tamu. "Kenapa 2 tiket? Kau mau pergi bersama Max?" tanyanya penasaran karena biasanya Donghae lebih suka pergi berpetualang sendirian selama beberapa minggu setelah perampokan yang mereka lakukan.

Dalam hati Donghae tersenyum lebar. Dia memang sengaja meminta Yesung menyiapkan 2 tiket karena ada seseorang yang ingin diajaknya pergi bersama. Seseorang yang semalam dengan berani membalas ciumannya dengan liar. Sosok manis yang mendesah tajam dalam pelukannya. "Untuk apa aku pergi dengan Max? Lagipula kudengar Chansung kembali besok pagi. Jadi, dia tidak akan punya waktu untuk menemaniku." Ujarnya yakin karena Donghae memang tidak ingin pergi dengan si sinis Max yang pasti hanya akan mengejeknya jika tahu dia sekarang suka dengan seorang pria.

"Terserah kau," Yesung tersenyum acuh dan mulai berpakaian. Ada rapat yang harus dihadirinya jika tidak ingin saudara tertuanya yang pemarah itu mengamuk. "Aku juga harus pergi sekarang. Jangan lupa transfer bagianku!" serunya penuh semangat saat menepuk kuat bahu kekar Donghae yang sepertinya sedang melamun sesuatu.

Sepi dan dingin.

Itu yang selalu dirasakan Donghae setiap kali memulai harinya. Dia memang punya banyak sekali sahabat yang siap menemaninya. Tanpa ragu terlibat dalam semua rencana gilanya yang berbahaya. Dia bahkan tidak pernah kekurangan uang untuk dihamburkan. Punya sejumlah bisnis keluarga yang menjadi tanggung jawabnya. Bahkan terkadang Donghae memiliki beberapa orang kekasih sekaligus. Namun, tidak satu pun dari semua kemudahan hidup itu yang membuatnya puas.

Donghae selalu merasa bosan dan sangat kesepian sampai semalam, saat dia mencium bibir lembut sosok manis yang sombong dan berdebat dengannya dengan cara yang tidak masuk akal itu. Satu malam yang dilaluinya bersama Lee Eunhyuk dari TaeKang grup berhasil membuat Donghae merasa hidupnya yang sepi menjadi penuh warna.

"Mungkin akan sangat menarik jika aku membawa Hyukkie menemui orangtuaku!"

.

.

Lokasi pemotretan itu dipenuhi para kru yang sedang sibuk mendekorasi ruangan luas yang sebenarnya adalah sebuah studio itu menjadi seperti club malam kelas atas. Bola-bola lampu indah aneka warna sudah tergantung di langit-langit ruangan, sebuah bar yang penuh dengan minuman keras berharga puluhan hingga ratusan ribu won ditata dengan gaya artistic yang membuatnya terlihat sangat elegan.

Siapa pun yang masuk ke ruangan ini pasti akan berpikir mereka sedang berada ditengah salah satu club hiburan di distrik Gangnam!

Lee Taemin, modal papan atas sekaligus pewaris sejumlah rumah mode dan agency modelling ternama itu terlihat sedang bicara atau lebih tepatnya berdebat sengit dengan seseorang pria yang terlihat putus asa. "Ganti kostum jelek itu atau aku akan membatalkan kontrak sekarang juga!" desis Taemin marah dan penuh penekanan, sedikit pun tidak mau mendengar alasan dan penjelasan sutradara Song yang terus berusaha membujuknya.

"Tapi, Taemin-ssi....Konsep pemotretan kita kali ini adalah..." Setelah menelan kemarahan yang membuatnya ingin memaki seseorang, sutradara Song menghela nafas dan kembali berusaha memberi pengertian pada model yang terkenal sangat egois dihadapannya.

"Kau harus tetap memakai kostum yang sudah kupilih itu atau akan kupastikan semua media tahu siapa Lee Taemin sebenarnya!"

Ancaman frontal yang terdengar sangat serius itu untuk sesaat membuat Taemin terdiam dan mengeryit bingung. Perlahan dia membalikkan badannya dan termangu sesaat sebelum menyeringai kecil karena mengenali siapa yang baru saja mengancamnya. "Sedang berusaha memanipulasiku? Boleh juga usahamu kali ini, Kai." Tanpa peduli pada semua kru yang berdiri diam dan menatap penasaran kearah mereka, Taemin dengan santai menghampiri pria tampan berkulit eksotis yang diam-diam disukainya itu.

"Aku akan memakai kostum jelek itu jika kau mau menjadi kekasihku." Bisik Taemin dengan nada menggoda dan sikap manja yang disengaja. "Deal?" Meski selalu bersikap kaku dan dingin padanya, Taemin selalu merasa jika Kim Kai, sang pewaris Kingston yang sexy ini juga menyukainya.

Tawaran menarik dari sosok cantik yang selalu mengejarnya tanpa malu. Namun, sayang sekali Kai harus mengutamakan apa yang lebih penting saat ini. "Bagaimana jika kita ubah sedikit perjanjiannya, Honey?" Mengabaikan semua tatapan ingin tahu yang tertuju pada mereka, Kai maju selangkah dan menghilangkan jarak antara dirinya dengan sosok cantik Lee Taemin yang sedang menyeringai nakal padanya.

"Pastikan Lee Donghae tidak jadi berangkat ke Swiss dan setelah itu..."

Jantung Taemin langsung berdebar kencang dan tangannya terkepal erat saat membalas tatapan penuh arti pria tampan yang hampir memeluknya. Rahasia mereka selama ini sepertinya sudah terbongkar. Sekarang yang harus dipastikan adalah kenapa Kim Kai bisa tahu dan sejauh apa pria ini akan menggunakan informasi berbahaya yang bisa saja menghancurkan karir dan reputasi keluarganya, serta keempat sahabatnya.

Perlahan Taemin mengukir senyum manis dibibirnya dan sengaja mengulurkan tangannya untuk memeluk intim leher Kai yang hanya memasang ekspresi datar. "Aku tidak mengerti maksudmu." Elaknya tenang dengan ekspresi polos,"Tapi, pikirkan tawaranku tadi." bisiknya sebelum melepaskan pelukannya dan baru saja akan berbalik untuk meninggalkan ruangan itu saat tangannya ditahan kuat.

"Perampokan di distrik K..."

Sengaja Kai tidak melanjutkan kalimatnya dan memilih tertawa kecil saat melihat amarah yang melintas dimata indah model cantik yang sepertinya akan menjadi kekasih yang liar diatas ranjang. "Aku tidak mau memakai kostum itu!" Senyum kemenangan melengkung dibibir sensual Kai saat melihat ekspresi kalah diparas menawan Lee Taemin yang tampak ingin membunuhnya.

"Zia, ganti kostum itu dan pastikan Taemin-ssi mendapatkan semua yang diinginkannya!"

Setelah menatapnya garang, Lee Taemin langsung berbalik dan masuk ke ruangan yang disediakan khusus untuk model itu sambil menghentakkan kakinya, Kai yang melihat itu tergelak dan mengeluarkan ponselnya. Menghubungi L yang menunggu laporannya. "Aku berhasil mengancamnya. Pastikan saja Kyuhyun tidak mengacaukannya nanti malam." Ujar Kai cepat dengan suara pelan seraya berjalan meninggalkan lokasi pemotretan itu.

"Kali ini adikku itu akan sangat penurut. Dia menyukai bajingan itu!"

Ya, setelah mendapatkan surat panggilan yang tak terduga yang sangat mencurigakan itu, mereka sepakat untuk membalikkan situasi yang setiap saat bisa berubah kacau ini. Untung saja Eunhyuk semalam diam-diam memeriksa ponsel Lee Donghae dan membaca beberapa pesan dalam grup chat pewaris LeeKyung itu.

.

.
Note Author : Gw suka nulis KaiTaem, tapi untuk versi sequel mereka, belum punya ide yang benar-benar fresh. 😂😂😂

Ada yang punya ide?

DANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang