Malam itu langit tidak menampakkan bercak cahaya. Bintang seakan bersembunyi kala itu. Udara sekitar menjadi semakin dingin, keadaan juga tak kalah membisu. Halte bis yang tak jauh dibelakang kantor So Eun itu, berlokasi didepan sebuah sekolah menengah atas. Tidak ada banyak kendaraan yang melintas disekitar. Sementara So Eun sendiri, mencoba menghilangkan ketakutannya dengan dalih bahwa Sehun akan segera datang menjemput.
Diputuskan So Eun untuk menghubungi namun Sehun tidak mengangkat panggilan So Eun. So Eun mencoba berpikir positif bahwa Sehun sedang dalam situasi penting atau mungkin sedikit sibuk. Jam dilayar ponsel So Eun sudah menunjukkan pukul 08.23 pm. Namun namja yang ia tunggu tidak juga terlihat. Perlahan rintik hujan mulai menghantam permukaan tanah, kemudian bulir yang lebih besar menyusul. Halte bis itu seketika menjadi amat dingin, sama sekali tidak aman dari percikan hujan. Meski berteduh disana, So Eun dapat merasakan bajunya perlahan melembab ketika percikan bulir air hujan itu menerpanya.
Dilihat So Eun layar ponselnya ketika dirasakannya getaran pada ponselnya. Dengan antusias ia membuka pesan yang masuk atas nama tunangannya itu.
Sehunie💕: Maafkan aku... bisakah kau kembali kekantor?
Tanpa bertanya So Eun berdiri dari duduknya. Dipandangnya derasnya hujan kemudian memikirkan apa rencana terbaik yang bisa ia lakukan. Kantor memang tidak terlalu jauh, tapi derasnya hujan sudah pasti akan membuatnya basah kuyup. So Eun kemudian meyakinkan diri lalu berlari sebisanya.
So Eun hanya mematung ketika dilihatnya dibalik dinding kaca, Sehun melingkarkan lengan kanannya dipinggul nona Jung sekertaris Sehun, sementara tangan kiri nona Jung melingkar dileher Sehun.
Mungkin hal yang sepele, namun untuk melihat kejadian itu dengan mata kepala sendiri, sangat kecil kemungkinan untuk mempertahankan nalar positif seorang yeoja. Tidak hanya sedikit cemburu, tentunya rasa terluka juga menggerogoti.
So Eun berdiri disana cukup lama, melihat Sehun memapah tubuh nona Jung kemobil pribadi milik Sehun. Sehun kemudian menutup pintu mobil dan membiarkan mobil melaju. Kala mobil itu melaju, barulah senyum menghias wajah So Eun. Pikiran negatif akhirnya dapat ia tepis.
Sehun menggerogoh kantung dalam jasnya kemudian mengambil ponselnya. So Eun merasakan ponsel dilengannya bergetar dan ia menatap layar ponsel dengan senyum tipis.
Sehun melihat So Eun melangkah pelan kearahnya secara tak sengaja, kemudian segera berlari kearah yeojanya dan melebarkan jas yang ia kenakan untuk memayungi yeoja itu sementara.
"Aigoo... kau tidak bawa payung?" Ucap Sehun mengelus seluruh wajah So Eun mencoba membersihkan wajah yeoja itu dari air yang membasahinya. "Ani, aku lupa membawanya hari ini." Ucap So Eun sembari terus mendongah dan menatap Sehun yang masih membersihkan wajah So Eun. "Mianhae... aku menyuruhmu datang tanpa bertanya." Ucapan Sehun mengundang senyum lebar So Eun. "Guenchana..." ucap So Eun kemudian menggenggam kedua tangan Sehun erat.
"Jangan bertingkah manis, aku tidak bisa memperkirakan kapan pertahananku runtuh." Ucap Sehun kemudian mengecup singkat bibir So Eun. "Dingin?"
"Huum" Angguk So Eun manja. Kemudian Sehun melebarkan kembali jasnya dan membiarkan So Eun masuk kedalam sana dan memeluknya erat. "Aku membuat bajumu basah." Gumam So Eun sembari mendongah untuk menatap namjanya yang tinggi itu. Sehun kemudian menunduk kemudian bertukar kecupan singkat dengan So Eun. Sembari terus menggelus lengan atas So Eun, Sehun sesekali mengecup pucuk kepala yeojanya. Dan sesekali So Eun berjinjit untuk bertukar kecupan singkat.
Mereka berdiam diri didepan pintu kantor beberapa saat sampai sebuah taksi berhenti didepan mereka. Sehun membiarkan So Eun masuk lebih dulu kemudian menutup pintu taksi. Dengan segera So Eun menurunkan jendela pintu taksi untuk mempertanyakan maksud Sehun. "Kau tidak ikut?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Other Side of Mr.Oh
Fiksi PenggemarWhen Intel falls in love? Kim So Eun (26), tidak dapat berkutik ketika ia tahu bahwa gelar CEO diperusahaan tempat ia bekerja disematkan pada calon suaminya Oh Sehun (28), yang kemarin masih ia yakini berprofesi sebagai seorang pilot disalah satu...