Chapter 4 : Pindah

3.8K 429 94
                                    


*Esok harinya*


.


"Kau yakin? tuan Arlert? bukankah tahanan ini masih belum pulih? bahkan dokter belum memeriksa Kejiwaannya" kata Sipir.

"Annie tidak cocok tinggal di penjara bawah tanah. aku akan memberikan tempat yang layak. ini juga diikuti kondisi psikologis-nya yang belum membaik" jelas Armin.

Pagi ini, Armin akan membawa Annie ke rumahnya.

Armin sudah mendapat izin dari dewan Polisi militer untuk membawa Annie tinggal di rumahnya. Tapi dengan satu syarat, jika Annie sudah pulih, maka Polisi militer akan melakukan interogasi seputar diri Annie Leonhart.

Sebenarnya, Armin tidak setuju dengan syarat tersebut. karena dia tidak ingin Annie di sodori beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan pribadi dirinya. Armin juga tak yakin kalau polisi militer akan ambil alih untuk pemeriksaan terhadap Annie.

Dia khawatir, mereka justru akan memperlakukan Annie layaknya seorang penjahat.

"Ayo Annie, kita pulang kerumah" kata Armin.

Annie melihat Armin langsung menuntun tangannya, membawa dia keluar dari penjara.

Dia melangkah, melihat cahaya terang di depan pintu lorong penjara...

Akhirnya Annie melihat dunia.

Sinar pagi yang cerah, suara aktivitas kesibukan masyarakat, dan beberapa anak yang sedang bermain layangan.

Pasang matanya membulat, melihat terangnya dunia ini, membuat dirinya semakin berpikir bahwa dia telah lama membungkam dalam kurungan kristal keras.

"Annie, ayo kesini"

Armin menuntunnya naik ke kereta kuda.

Annie melihat sekeliling, agak aneh rasanya melihat keramaian masyarakat. Annie benar-benar tidak tahu, dia masih seperti orang yang kebingungan.

"Lihatlah, orang-orang disana melakukan banyak aktivitas. ini pertama kalinya kau melihat mereka kan?" Tanya Armin.

Annie tidak menjawab, matanya masih antusias melihat keluar dari balik jendela kereta kuda.

"Dokter akan rutin memeriksa kondisi kejiwaanmu Annie, tapi tenang... Aku selalu bersamamu. ku pastikan kau akan segera pulih" jawab Armin.

Annie tidak menyangka, bahwa Armin terus memberikan perhatian lebih kepadanya.

"...."

"Tapi, aku belum bisa mempertemukan mu dengan yang lainnya. Ku pikir Jean dan Connie juga. kami masih punya rasa trauma, jadi... kuharap kau menetap di kamar dulu nanti" ucap Armin.

Trauma?

Iya, Trauma dari sebuah perbuatan 'Khianat'

Jean dan Connie sangat membenci penghianat. Reiner dan Bertholdt telah memberi mimpi buruk yang panjang pada mereka.

Kereta Kuda berbelok menuju jalan arah barat. Wilayah ini banyak sekali perumahan bertingkat lima yang masih kosong di tempati. Annie masih melihat keluar jendela, sedikit sekali orang-orang yang tinggal disini. Seperti... kota yang sepi? tidak juga, mungkin karena masih pagi, beberapa dari mereka tidak ada yang keluar dari rumah.

Perjalanan menuju rumah Armin hanya butuh waktu 30 menit, kereta kuda berhenti di depan rumah tingkat 5 berwarna kuning kusam.

"Ini tempat tinggalku, tapi aku tinggal di lantai 5 paling atas. ayo Annie.. " ajak Armin.

New World, New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang