Chapter 20 : Siap Pengadilan

2.3K 283 16
                                    


Siang hari

*Tok tok tok!

"Oy Armin!!"

Connie mengetuk pintu kamar Armin. sudah 20 menit mereka berdiri di depan pintu, namun tak ada sahutan.

"Dia masih marah dengan kita?" Tanya Connie.

"Armin bukan orang seperti itu, Connie, dia bukan pemarah" kata Jean.

"Meski dia bukan pemarah, dia sangat sensitif kalau berkaitan dengan perasaan, wajar dia sangat melindungi Annie" ucapnya lagi, giliran dia yang mengetuk pintu.

Jean berdecak kesal. "Armin! jangan sampai aku menendang pintu ini meski kau akan berubah jadi Colossal! Buka pintunya!!"

Lagi-lagi tak ada jawaban.

"Mungkin dia tidak ada di kamarnya" pikir Connie.

"Pemuda itu dari semalam belum pulang" sahut seseorang yang langsung keluar dari kamar sebelah.

Seorang pria renta yang berjalan menggunakan tongkat menghampiri Jean dan Connie yang masih berdiri di depan kamar Armin.

"Aku tetangganya Arlert, aku tidak melihat dia kemarin seharian"

"Apa???" Jean dan Connie terkejut.

"Kalau begitu, dimana dia?" Tanya Jean.

Si pria tua tersebut hanya mengangkat bahu. "Aku tidak tahu, mungkin temanmu itu sedang ada masalah"

"Yaah... sebenarnya...." Connie menunduk lesu. "memang ada masalah"

Jean menghela nafas berat, sepertinya urusan ini akan panjang. dia jadi semakin khawatir dengan Armin.

"Baiklah, maaf mengganggu. terima kasih sudah memberitahu kami" kata Jean, dia hendak pergi.

"Masalah kalian adalah Annie Leonhardt kan?"

EH?

Jean dan Connie menghentikan langkah mereka. langsung menoleh ke pria tua tersebut dengan ekspresi kaget.

"Ba-bagaimana kau...."

Si pria tua itu tersenyum. "Aku tahu aktivitas si Arlert semenjak dia membawa gadis itu ke kamarnya. yah.. aku bisa melihat, Kupikir si Arlert merupakan pria paling beruntung yang bisa menemukan cintanya"

Jean dan Connie sambil memberi pandangan, masih bingung.

"Maksudmu... kau mendengar Armin dan Annie melakukan 'Sesuatu' di dalam kamar?" tanya Connie.

*Jtaakk!!!

"Aduhh!!!?"

Jean langsung menjitak Connie. "Pertanyaan bodoh! Jangan seperti itu!"

"Lebih baik kalian segera temukan si Arlert. aku yakin dia pasti membutuhkan kalian untuk membebaskan Annie"

Jean dan Connie terdiam. Meski Armin saat itu marah dan merasa tidak ada teman-teman yang akan membantunya, tapi dari hati yang terdalam.. Armin benar-benar minta tolong.

"Baiklah, kami akan terus mencari dia. terima kasih tuan" kata Jean, dia langsung bergegas pergi.

.

.

.

"Fuhh.. nanti juga sembuh sendiri" Armin bergumam.

Tangannya sudah di perban, sekarang dia cukup berjalan menuju rumah dan mengurus kebutuhannya. setelah itu, nanti malam dia akan fokus lagi menyiapkan sesuatu untuk sidang Annie.

New World, New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang