Chapter 12 : Bebas

2.8K 315 12
                                    



*Malam hari kemudian..

Sambil berlari di sepanjang deret perumahan bertingkat 5, tangannya memegang satu gulungan kertas, dia segera pulang.

"Annie... aku pulang! hahh... hahhh...!"

Armin melihat Annie sedang duduk di depan jendela, melihat sinar bulan yang masuk ke dalam ruang kamar.

Annie menoleh, dia melihat Armin kelelahan karena berlari dan menaiki banyak anak tangga, namun wajahnya menunjukkan raut gembira.

"Annie... Aku membawa kabar baik untukmu. aku akan mengajakmu pergi naik kereta, dan kita naik Balon udara di Distrik Trost!" ucapnya sambil tersenyum.

Annie hanya berkedip heran, tidak paham.

"Maksudku... aku berencana akan membawamu ke suatu tempat, kampung halamanku di Shiganshina. jadi, kita bisa memulai hidup baru disana!" tambahnya lagi.

Shiganshina?

Rasanya Annie pernah mendengar nama itu.

"Aku sudah membicarakan ini dengan teman-temanku. mereka akan membantu. tapi pertama, kita harus membereskan barang-barang dulu"

"Memangnya, apa yang kau sembunyikan.....?" Tanya Annie.

Apa?

Armin membeku, pertanyaan Annie membuat dirinya agak tersentak.

"A-Annie..."

"Armin... ada sesuatu.. yang membuatmu takut?" Tanya Annie.

Armin meneguk ludah, apa karena tingkah paniknya membuat Annie ikut mengkhawatirkan sesuatu?

Polisi Militer akan menangkapnya.

"Tidak apa-apa Annie, aku janji akan terus menjagamu" jawab Armin, berusaha tenang.

"Tapi... kau akan menjagaku dari apa?" Annie bertanya lagi.

Armin berhenti sejenak.

Dia tidak bermaksud membohongi Annie, dia hanya takut, dia cemas...

Bahkan Armin bingung bagaimana harus mengatakannya. pandangan mata hanya menunduk ke bawah.

Tangan Annie pelan-pelan mengusap sisi wajah si Arlert. terus menunggu jawaban, mereka berdiri saling menghadap, di tengah ruang kamar dengan nyala lampu di atas meja..

"Armin... " Annie berbisik.

Mau tak mau, Armin harus jujur.

"Annie, maaf jika tingkahku membuatmu cemas. hanya saja, aku berusaha membawamu pergi dari sini. Polisi Militer akan menangkapmu. aku khawatir jika mereka memperlakukanmu dengan tidak layak" jawab Armin.

"....."

Jeda sebentar.

"Jadi... kau sangat peduli padaku...?" tanya Annie.

Armin tersenyum tipis. "Ya, aku peduli padamu"

"...." Annie menatap indera birunya.

"Kita sudah bebas, Annie. usia titanmu seharusnya akan habis dalam waktu kurang dari setahun... tapi, kutukan Ymir Fritz, sudah tidak ada lagi. era titan telah berakhir, kita adalah manusia beruntung..."

Bebas?

Bebas.....

Ekspresi mata si Leonhart agak melebar, mendengar kata 'Bebas'.. seperti impian yang tak pernah ia raih.

New World, New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang