Chapter 8 : Ungkapan

4.1K 396 66
                                    

Di dalam dinding..

Mereka bertarung

Saling memukul

Sekelilingnya banyak rumah yang hancur

Sosok Titan kekar langsung membantainya habis-habisan, dia adalah Eren Yeager

Dia berusaha kabur, dia memanjat dinding, untuk menyelamatkan diri..

Dia ingin pulang..

Dia rindu rumah...

Ayah

Ayah

Ayah...

Ayah...

...

"HAAAAAAH!!!?"

Annie langsung terbangun dari mimpi buruk.

Keringat bercucuran melalui sela pipi dan leher. Annie menyadari, dia telah mengalami mimpi buruk. tentang titan, Eren, dan...

Ayah...

Annie menepuk dahinya, dia ingat. dia ingat rumah dan janji untuk pulang pada ayahnya. dia meringkuk, wajahnya mulai bersedih mengingat janjinya tak pernah ia tepati hingga kini.

Dia tidak akan pernah pulang...

Sudah 7 tahun berlalu, bagaimana kabar Ayah disana?

"..."

Air matanya menetes, Annie tidak tahu apa yang harus ia lakukan.

Annie enggan untuk tidur kembali. dia melihat Armin masih pulas tidur di sofa. Annie tahu, pasti si pemuda Arlert sudah kelelahan karena seharian mengurus dirinya. Annie semakin menunduk, segalanya banyak yang ia lewatkan karena mengurung diri di dalam kristal.

"...."


.

.

.


*Pagi hari kemudian...*

Sinar pagi menembus celah tirai.

Perlahan, dia bangun. Armin menyadari bahwa waktu sudah pagi.

Sudah pagi ternyata...

Armin pun bangun dari sofa dan mengusap wajahnya. pagi ini, Armin berniat membawa Annie ke rumah sakit untuk periksa mengenai kondisi fisik dan psikologis-nya si Leonhart. jadwal tertulis pukul 9 pagi.

Sekarang masih jam 7.

Armin menoleh ke arah kasur, dia melihat Annie sudah bangun, namun duduk meringkuk seperti ketakutan.

"Annie?"

Armin melihat raut lelah dan rasa takut yang terpancar dari wajah si Leonhart.

"Annie! Kau baik-baik saja!?"

Annie tidak menjawab, dia lelah. Tapi dia tidak mau tidur.

"Ada apa Annie? apa kau mimpi buruk semalam? ada yang membuatmu takut?" Tanya Armin lagi.

Annie enggan menjawab.

Armin tidak bisa menebak pada apa yang sedang Annie rasakan sekarang. tapi Armin meyakini bahwa Annie telah mengalami mimpi buruk. ada sesuatu yang membuatnya menangis.

"Annie... kalau kau ketakutan, bangunkan aku saja tadi malam" bisik Armin.

Mata si Leonhart melirik ke arahnya. Armin melihat warna biru pudar dan gelap sebagai bentuk ekspresi mata yang suram bercampur kesedihan.

New World, New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang