Chapter 7 : Selamat Malam, Armin

3.6K 390 81
                                    


..

"Mereka akan menahannya lagi kalau Annie sudah pulih?" Tanya Jean.

"Untuk itulah, aku takkan membiarkan mereka mengambil Annie" jawab Armin.

Usai menerima panggilan dewan Polisi Militer. Jean, Connie dan Armin berjalan menuju sebuah rumah sakit yang letaknya di blok Timur Distrik Stohess. ada seseorang yang ingin mereka jenguk.

"Untuk apa menahan Annie lagi? kupikir warga Stohess sudah menerima apa yang telah terjadi saat itu" kata Connie.

Jean mengangguk pelan. "7 tahun sudah berlalu, kupikir masih wajar kenapa masyarakat dari generasi ke generasi membenci Titan, karena mereka menceritakan kejadian tersebut pada anak-anak mereka"

"Tapi tentu tidak bisa, Annie dan Eren memang membuat kekacauan di Stohess, tapi bukan berarti mereka menganggap keduanya sebagai dosa umat manusia. aku hanya benci ketika Flodich mengejek temanku!" ucap si Arlert, nada suaranya mendadak tegas.

Connie langsung menjauh. "Woaah woaah! Armin! Tenang dulu! Kau tidak perlu marah"

"Tentu saja kita harus marah. bukankah kalian juga marah ketika melihat Sasha mati di tembak oleh Gabi?" Tanya Armin.

Jean dan Connie langsung hening.

"Teman-teman kita berjuang untuk masa depan. Berkat mereka, kita masih hidup sampai sekarang. aku hanya tak mau perjuangan teman kadet kita berubah menjadi kebencian oleh pandangan masyarakat hanya karena titan. dunia sudah damai kan?"

Ketiganya terus berjalan, mulai hening lagi.

Jean menunduk. "Jujur saja, bahkan aku tak mengerti tujuan hidupku sekarang"

"Semua orang pada akhirnya akan mati. menyisakan kita yang bertahan hidup" sambung Connie, ikut menunduk.

Dan, mereka sampai di halaman rumah sakit.

Tempat ini sekarang fokus melayani pasien yang mengalami gangguan Kejiwaan. rata-rata dari mereka mempunyai masalah trauma berat. tentu perawat dan dokter akan kesulitan menangani mereka karena tidak semuanya akan sembuh.

Jean langsung menghampiri meja pelayanan pasien. menunjukkan tanda logo Pasukan pegintai.

"Kami dari Pasukan Pengintai, aku ketuanya. tolong antar kami ke kamarnya Hanji Zoe" kata Jean.

"Mohon maaf, semua pegawai nya sedang sibuk. kami tak bisa mengantar kalian. Ruangan 09 ada di lorong kiri, tinggal lurus saja"

Jean mengangguk. "Baiklah, terimakasih"

...

Mereka berjalan menuju ruangan 09.

"Apa Hanji baik-baik saja?" Connie penasaran.

Armin hanya mengangkat bahu, raut wajahnya terlihat tak yakin. "Entahlah, tapi jangan cemas. dia pasti baik-baik sa-"

"HAHAHAHAHAHAHAHHA!!!"

"EH?"

Tunggu, ini kan suara tertawa-nya Hanji Jean langsung membuka pintu dan melihat Hanji gila sendiri.

"EH? Kau tertawa pada siapa!?" Tanya Jean.

Hanji langsung menoleh. "Eh? Kalian? aku tertawa bersama dokter"

Oh, ternyata ada dokter yang menemani dia juga ada di dalam ruangan. Jean, Connie dan Armin menghela nafas lega. nyaris saja mereka mengira bahwa Hanji kambuh lagi.

"Oh, kalian bertiga, pasukan Pengintai seperti Hanji?" Tanya dokter tersebut.

"Kami kesini ingin menjengukmu, kupikir kau kambuh" kata Connie.

New World, New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang