•08• CEMBURU??

2.5K 91 2
                                    

~Cemburu? Mempunyai hak untuk itu saja aku tidak punya. Karna aku bukan siapa-siapa~

~♥~

•••

Tak sampai 5 menit, Sya sudah berada didalam kelasnya dengan wajah kesal.

"Sya lo kenapa sih?" tanya Acha yang melihat wajah Sya seakan-akan ingin argg.

"Gue kesel banget ama tuh orang" jawabnya dengan nada orang kesal.

"Apa? Siapa? Gue gak ngerti ish"

"Itu tuh si bangke curut"

"Bangke curut? Ooohhh si Revan?" jawabnya santai.

"Gue bener-bener kesel banget ama dia, untung dia--" ucapan Sya terpotong karna suara bel masuk sudah berbunyi, dan itu bertanda bahwa akan ada guru yang masuk untuk mulai mengajar.

"Elah ganggu aja ni bel" dumel Acha yang tidak jadi mendengar cerita sahabatnya itu.

'Selamat dah gue . Untung aja tuh bel bunyi diwaktu yang tepat, kalo engga? Abis gue' batin Sya sambil mengusap-usap dadanya.

Kriiiiing

Bel istirahat pertamapun berbunyi. Dan pada saat itu juga, para siswa dan siswi berbondong-bondong keluar kelas untuk pergi kekantin.

"Sya ngantin kuy?" ajak Acha sambil menatap Sya yang masih membereskan buku-bukunya.

"Ya udah kuylah"

"Ehh lu liat deh kearah jam satu" ucap Acha kepada Sya saat mereka sudah berada dikantin. Saat Sya melihat kearah jam satu, ntah kenapa perasaannya hancur, sangat hancur. Tak terasa tetes demi tetes air telah keluar dari pelupuk matanya.

"Sya?!!lo mau kemana?!" teriak Acha yang melihat Sya langsung berlari begitu saja. Saat itu juga, semua pandangan beralih pada Acha, ada yang seolah bertanya, kesal, dan masih banyak lagi. Revan yang mendengar nama Sya dipanggilpun langsung melihat kearah suara itu.

"Lo kenapa teriak-teriak sih?" tanya Revan yang sudah menghampiri Acha.

"Tadi pas gue suruh Sya ngeliat kearah lo yang lagi duduk sama Linda, dia tiba-tiba lari sambil nangis gitu. Ya gue khawatir lah kalo dia kesandung atau jatoh gimana?" jelasnya pada Revan. Revan yang mengerti permasalahannyapun langsung berlari secepat kilat untuk menyusul Sya.

"Revan tungguin gue bego" teriak Acha yang ditinggal Revan pun langsung berlari mengejar Sya dan Revan. Disisi lain ada seorang gadis seumuran Sya yang tersenyum licik 'Itu masih permulaan Ranasya' batin gadis itu.

"Sya berhenti!!jangan lari ntar lo jatoh" teriak Revan agar Sya mau berhenti.

"RANASYA!!!" teriak Revan, dan yang diteriaki langsung berhenti dengan posisi yang masih membelakangi Revan.

"Sya gue minta maaf, gue gak ada hubungan apa-apa kok sama Linda" ucap Revan seraya menghampiri Sya yang masih membelakanginya.

"Sya--" ucapan Revan terpotong ketika dengan tiba-tiba Sya memeluk Revan dengan erat, bahkan sangat erat. Revan yang masih shock dengan pelukan gadis itupun hanya diam dan membisu tak membalas pelukan itu. Tetapi Revan merasakan dadanya yang menghangat karna air mata yang menembus kemeja seragamnya itu. Dan tanpa Revan sadari dia mulai membalas pelukannya Sya.

"Sya lo kenapa?" tanya Revan yang sudah melepaskan pelukan Sya tadi.

"Gue gak papa kok" elak Sya sambil menghapus air matanya.

"Lo cemburu ya liat gue deket-deket ama si Linda?" tanya Revan sambil tersenyum menggoda.

"Apaan sih lo bangke"

"Alaah gak usah alesan deh lo, lo cemburukan?"

"GR banget sih lo Curut"

"Jujur aja elah, gue mah gak papa kok"

"Mana ada gue cemburu ama lo, dasar tokek"

"Tadi manggil gue bangke, terus manggil gue curut, barusan manggil gue tokek, ntar lo mau manggil gue apa lagi hah?" tanya Revan kesal sambil bersedekap dada.

"Serah gue dong, udah ahh gue mau kekelas" Sya pergi meninggalkan Revan. Tetapi sebelum Sya menjauh Revan mencekal pergelangan tangan Sya.

"Apaan sih lo megang-megang?"

"Suruh siapa lo goda gue"

"Siapa yang ngegoda elo ontaa"

"Tadi lo ngedesah gitu, gue kan sebagai cowok normal kerangsang"

"Anjir lo bangsat, kotor banget pikiran lo. Gue aneh deh ama elo, depan orang lain keknya lu dingin banget, tapi kenapa ke gue kek gitu sih?" tanya Sya sambil bersedekap dada pula.

"Karna lo special kek martabak, hhaha" jawabnya sambil menarik ujung rambut Sya yang ada disebelah kanan.

"Aaahhh bangke lu Van!!sakit tau" teriaknya sambil memegang bagian kepalanya yang ditarik Revan barusan.

"Suka-suka gue dong" jawab Revan sambil memeletkan lidahnya.

"Kutu kupret dasar!!" kesalnya.

Chupp

"Anjir Revaaan!!" teriak Sya karna pipinya yang dicium kilat oleh Revan. Tetapi Sya tidak sempat memarahi Revan, karna Revan langsung lari secepat kilat.

"Maafin gue yaaaaaa" teriak Revan dari kejauhan.

"Awas ya lo Rev!!" teriak Sya lagi.

'Untung gak ada yang liat, kalo sampe ada yang liat, jadi bahan gosip nih gue ama tuh bangke curut' batin Sya sambil melihat sekelilingnya.

Saat Sya sudah berada didepan kelasnya, tak sengaja ia melihat kegaduhan didepan kelas sebelahnya. 'Siapa sih yang ribut-tibut?ganggu aja' batinnya sambil melengang menuju kerumunan tersebut. Betapa kagetnya Sya saat melihat siapa yang tengan beradu mulut sambil berteriak-teriak.

♥♥♥

Maaf ya baru bisa upload lagi, sibuk aku.
Maaf juga kalo kurang panjang soalnya bingung aku, dipart lain nanti bakal aku panjangin deh supaya kalean semua puas😅

VOTE KOMENnya jan lupa ya everybody😙

Buabuayyy💙💛💜

RANASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang