•07• TAK DISADARI

2.4K 88 0
                                    

"Ya udahlah bodo amat, jalanin aja dulu". Sya dan Syifa pun berjalan kekamar Sya untuk kembali mamasuki alam mimpinya.

~~~

"Good morning everybody" teriak Sya dari arah tangga menuju ruang makan bersama Syifa, dan mereka sudah siap dengan pakaian sekolahnya masing-masing.

"Morning sayaang" jawab Ranni.

"Dasar lu dek, sok Inggris banget" nyinyir Raka .

"Serah gue dong, mulut-mulut gue bukan mulut lo, Mleee" bela Sya sambil mengeluarkan lidahnya.

"Udah-udah yuk sarapan" lerai sang ayah.

Saat mereka sudah selesai sarapan, Sya yang lupa akan ajakan Revan semalam untuk pergi kesekolah bersamapun langsung mengambil kunci mobilnya yang ada diruang TV.

"Semuanya Sya berangkat sekolah dulu yaaaa, bye bye" katanya sambil melambaikan tangan dan melenggang keluar rumah.

"Ehh Syif, kamu berangkat kesekolah sama siapa?" tanya Rezza kepada Syifa.

"Paling naik taxi aja bang" jawabnya sambil memeriksa kembali isi tasnya.

"Ya udah, abang anterin aja ya?" ajak Rezza. Devan dan Kevan yang mengerti jalan pikir adiknya pun langsung mencibibir Rezza "MODUS" kata mereka serempak.

"A-apaan sih bang, sirik aja kalian ama gue" Rezza menjawab dengan gugup.

"Iya bang, boleh. Asal jangan ngerepotin aja" akhirnya Syifa menjawab. Karna memang Syifa bersekolah ditempat yang sama dengan Rezza. Namun Rezza kakak kelasnya Syifa. Syifa yang kelas 1 SMA dan Rezza kelas 3 SMA. Mereka bersekolah di SMA Angkasa.

"Ya udah yuk, dari pada ntar kita telat. Yah, bun, dan para abang tukang BAKSO, Rezza sama Syifa berangkat dulu ya, Assalamualaikum" pamit Rezza kepada mereka sambil menekankan kata bakso kepada abang-abangnya.

"Om, tante, semuanya Sya berangkat ya, Assalamualaikum" mereka pun mencium tangan semuanya.

"Iya Waalaikumsallam" jawab mereka serempak.

Sya yang kaget melihat sudah ada Revan didepan rumahnya langsung menghampiri Revan.

"Van, lo ngapain disi-oh iya gue lupa" Sya yang tadinya akan bertanya, terpotong karna ia mengingat sesuatu sambil menepuk jidatnya.

"Oh iya-oh iya, lupakan lo?iyakan?dasar pikun" ucap Revan dengan nada kesal.

"Ya udah sih maap, gue jugakan belom berangkat. Ya udah ayo, ntar telat" jawabnya sambil nyelonong masuk kemobil Revan. Revan yang melihat tingkah Sya pun langsung bergumam "Dasar nenek lampir, maen nyelonong masuk mobil orang aja".

Pada saat mereka sudah sampai diparkiran sekolah, semuanya tampak berjalan seperti biasa, namun berubah saat mereka melihat Sya yang keluar dari mobil Revan.

"Ehh liat deh"
"Kok bisa ya si Sya bareng sama si Revan?"
"Liat deh pacar gue gans banget"
"Liat si Sya makin menggoda aja"
"Calon ibu anak-anak gue bareng ama si Revan"

Yah, begitulah yang bisa mereka dengar. Revan pun langsung menghampiri Sya dan menggenggam tangan Sya, sedangkan yang dipegang pergelangan tangannya tak merasakan. Mereka yang melihat Revan menggenggam tangan Sya pun langsung bersorak, ada yang memuji, ada yang mencaci, ada yang kagum, ada juga yang lurus selurus tiang listrik. Revan pun refleks menarik tangan Sya untuk menjauhi kerumunan itu. Lalu pada saat Sya merasakan ada yang menariknya ia tersadar, dan langsung menghempaskan tangan lelaki itu.

"Lo apa-apaan sih?pake narik-narik gue segala?" Sya bertanya pada saat sudah berada ditaman sekolah.

"Lo mau dikerumunin terus hah?gue sih ogah"

"Ya gak usah pegang-pegang juga kalii"

"Jangan keGRan jadi orang"

"Siapa yang gr?"

"Ok bye, gue kekelas. Oh iya nanti lo pulang bareng gue, jangan lupa" ucapnya sambil melenggang pergi meninggalkan Sya di taman sekolah sendirian.

"Dasar bangke curut" kesalnya sambil berjalan menuju kelasnya dengan menghentak-hentakan kakinya.

"Lo gak bakal pernah bisa dapetin Revan" ucap seorang wanita yang melihat kejadian tadi.

♥♥♥

Maaf ya part ini dikit banget. Janji deh nanti-nanti partnya bakal agak panjang.

Ingetkaann, inget dongg.

Buabuaaayyy💙💛💜

RANASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang