Pada saat Ranasya sampai di toko kue, ia langsung mengambil kue pesanannya dengan kesal.
Pertama, ia kesal karena pihak toko kuenya yang tidak bertanggungjawab. Yang kedua, ia kesal karena harus bertemu si penabrak sahabatnya itu.
Jauh. Jarak dari toko kue itu ke tempat acara lumayan jauh. Pada saat jalanan sepi saja dan dengan kecepatan sedang membutuhkan waktu 45 menit, apalagi saat macet. Maybe satu jam?.
Dan pada saat Ranasya sampai di tempat acara, semua menatap Ranasya dengan tatapan bertanya.
"Loh Sya? Kamu sama siapa?" bisik Anggi pada saat di samping Ranasya.
"Gak tau, gak kenal" jawab Ranasya ketus.
"Aku Nouval kakak kelas kalian" Nouval lebih memilih memperkenalkan dirinya terlebih dahulu pada teman-teman Ranasya.
"Jutek banget Bu?" goda Rudy sambil tersenyum jahil.
"Apaan sih kamu?!" sangat tidak santai.
"Dia lagi bad mood, maaf ya?" heii!! Kenapa dia yang meminta maaf? Dasar.
"Gak papa Kak, udah biasa kalo dia lagi bt, pasti yang kena kita-kita, hehehe" aku Anggi.
"Nggii" ucap Ranasya semakin kesal.
"Udah udah, mending lanjutin aja kerjaan biar cepet selesai. Sana!!" lerai Rudy. Yang lain pun menurut dengan perintah Rudy.
Nouval? Dia ada di sana, membantu adik kelasnya yang sedang menyiapkan suatu acara yang sudah ia ketahui setelah pendapat penjelasan singkat dari Ranasya.
Saat acara sedang berlangsung di salah satu café yang dipesan orangtua Acha, semuanya berjalan dengan mulus. Acara yang meriah, teman-teman yang diundang berdatangan, surprise yang dirancangpun berhasil mereka lakukan. Sangat memuaskan. Tetapi satu yang Acha sayangkan, kenapa Daddy-nya tidak datang diacara ulangtahunya? Sedih? Sudah tidak perlu ditanyakan lagi.
Tiba-tiba Daddy Acha pun datang pada saat Acha akan memberikan suapan kue pertama untuk sang Mommy. Daddy Acha memberikan hadiah kepada Acha yang disimpan di dalam sebuah kotak. Tentu Acha senang. Setelah menerima hadiah dari sang Daddy, Acha melanjutkan supannya untuk sang Mommy yang tadi tertunda. Setelah itu ia berencana akan memberikan suapan keduanya untuk sang Daddy, tapi suapan itu tertahan saat Daddy-nya menahan tangan Acha untuk tidak menyuapinya. Semua yang ada di sana merasa bingung. Kenapa Daddy Acha menolaknya? Setelah agak lama, Daddy Acha memberikan sebuah amplop berwarna coklat pada istrinya. Dengan otomatis sang istri memberikan tatapan seolah berkata 'ini surat apa?'.
Mommy Acha menutup mulutnya dan terisak setelah membaca surat itu. Surat gugatan cerai. Tentu tidak mudah bagi keluarga Acha. Karena mereka tidak pernah ada masalah dalam keluarganya, dan dengan tiba-tiba lelaki yang selama ini menjadi panutan keluarga itu menggugat cerai istrinya.
Acha? Sudah pasti ia hancur, sangat hancur. Dihari ulang hahunnya, ia tidak mendapatkan kebahagiaan dari keluarganya, malah mendapat luka yang tidak akan pernah ia lupakan samapai kapanpun.
Sebagai sahabat yang baik, Ranasya dan Meysara memeluk Acha dalam. Seakan memberikan pernyataan bahwa Acha tidak sendiri di dunia ini, masih ada mereka yang akan menemaninya. Tidak ada yang menyangka bahwa Acha yang selama ini ceria dan bahagia dengan keluarganya yang harmonis akan mendapatkan kejutan seperti ini.
"Saya sudah punya yang baru. Dan Acha, akan jatuh dalam asuhan saya" seakan pernyataan itu adalah tsunami yang menghancurkan daerah sekitarnya dengan sangat cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
RANASYA
Novela Juvenil"Sya, ayah sudah menjodohkan kamu dengan putra sahabat ayah" ucap ayah Sya serius sambil menatap anak bungsunya itu. "Tapi yah, kenapa harus Sya?? Sya juga kan masih sekolah, kenapa gak bang Devan atau atau bang siapa kek?" cerocos Sya yang duduk te...