"Heh cabe!!lo gak cape apa ngehina orang terus?lo punya hati gak sih?" teriak seorang wanita.
"Apa urusannya sama lo hah?!terserah gue dong mau ngelakuin apa aja, toh ini diri gue!!" balasnya menyentak.
"Heh!berhenti kalian semua!!gak malu apa diliatin banyak orang?!" teriak Sya sambil menerobos gerombolan orang yang menonton.
"Loh lo ngapain disini Cha?" tanya Sya kepada Acha. Ternyata yang tadi beradu mulut itu Acha dan Linda.
"Nih biasa si lampir ngulah lagi" jawab Acha sambil menunjuk dengan dagu.
"Diem lo setan" jawab Linda tidak terima.
"Udah udah berhenti!! Dan untuk semuanya bubar" lerai Sya sambil membubarkan para penonton. Sya kembali berteriak karna mereka semua belum juga bubar "Gue bilang bubar!!"
"Kok kak Ranasya ngomongnya jadi gitu ya?"
"Iya aneh banget, padahal kak Sya itu baik banget"
"Mungkin itu sifat asli dia"
"Gila si Ranasya, dia berani bentak si Linda"
"Iya, depan umum lagi"Kurang lebih begitulah bisikan dari para mahkluk SMA Bhakti Garuda.
"Udah, sekarang lo Acha sama lo, ikut gue. Dan lo Kak Linda pergi kekelas lo" perintah Sya kepada mereka bertiga. Wait? Bertiga? iya mereka bertiga. Setelah mendengar perintah itu, merekapun pergi sesuai dengan apa yang Sya perintahkan.
"Lo tadi ngapain sih berantem apa si lampir?" tanya Sya penasaran kepada sahabatnya.
"Jadi gini..."
Flashback On
"Lo kalo jalan, liat-liat dong" teriak Linda.
"Ma-maaf kak, tadi aku gak sengaja" jawab Sarah, anak kelas X pindahan itu dengan gugup.
"Maaf maaf, lo pikir dengan kata maaf baju gue bakalan bersih balik?!" jawabnya tak santai. Sedangkan yang diteriaki hanya diam tak menjawab sambil menunduk.
"Lo bisu?!"
"Ngga kak"
"Dasar lo adik kelas kurang ajar. Bodo. Miskin. Anak baru aja songong lo!!" bentak Linda kepada Sarah. Tak terasa mata Sarah sudah mengeluarkan air mata.
"Hiks...hiks. Maaf kak, aku gak sengaja"
"Heh mau apa lo lampir?!!berani-beraninya mau nampar adik kelas!! teriak Acha sambil menahan pergelangan Linda yang akan menampar Sarah.
"Lepasin tangan gue!" Linda berusaha melepaskan tangannya yang dicekal.
"Dasar lo, kakak kelas macam apa lo hah?!" Acha menghempaskan tangan Linda sembarangan.
"Cabe!!lo gak cape apa ngehina orang terus?lo punya hati gak sih?" teriak Acha Lagi.
"Apa urusannya sama lo hah?!terserah gue dong mau ngelakuin apa aja, toh ini diri gue!!" balasnya menyentak.
Setelah itu datanglah Sya melerai.
Flashback Off
"Jadi gitu Sya ceritanya" Sya hanya menjawab dengan ber-oh ria.
"Eh iya, BTW nama lo siapa?" tanya Sya kepada gadis itu.
"Na-nama aku Sarah kak" jawabnya sambil menunduk dan gugup.
"Ohh Sarah. Lo kalo ngomong sama kita santai aja, kita berdua gak gigit kok" canda Sya kepada Sarah.
"Iya kak, oh iya nama kakak Ranasya kan?dan nama kakak Acha?" tanya Sarah sambil melirik Sya dan Acha bergantian.
"Iya, kok lo bisa tau nama kita sih?" tanya Acha.
"Iyalah tau, siapa coba yang gak tau kak Sya sama kak Acha?" jawab Sarah yang sudah mulai akrab.
"Iya sihh, hehehe. Kitakan sering buat onar, so siapa yang gak kenal kita" Sya, Acha, dan Sarah pun tertawa bersama.
"Syaa!!" teriak seseorang diambang pintu.
"Heh lu kalo masuk kelas orang, pakek sopan santun dong. Jangan mentang-mentang KETOS jadi seenaknya" Ridho si ketua kelas berteriak dari arah pojok belakang kelas.
"Sorry man" jawabnya santai sambil melenggang menghampiri Sya and friends.
"Sar, lo kekelas gih. Ntar para makhluk kelas lo nyariin lagi" perintah Sya sambil bercanda.
"Hehehe, iya kak. Sekali lagi makasih yah" Sya hanya menjawab dengan anggukannya. Setelah Sya mengangguk, Sarah pun melengang pergi keluar kelas Sya.
"Gue denger katanya tadi ada ribut ya?" tanya Revan sang KETOS.
"Iya, tapi dah beres kok"
"Oh, ya udah sekarang lo jelasin kenapa bisa ada ribut-ribut kayak gitu"
"Panjang" jawab Sya dan Acha serempak.
"Sepanjang apa emang?" tanya Revan lagi.
"Sepanjang jalan kenangan, kita slalu bergandeng tangan" Sofi wakil ketua kelas menyanyi didepan kelas dengan memegang sapu bagai orang yang sedang melaksanakan konser.
"Wakil stres lu Sof" teriak Ridho yang masih setia dengan posisinya.
"Bodo amat" jawabnya santai.
"Jadi sepanjang apa?" tanya Revan sekali lagi.
"Kan tadi udah dijawab sama si Sofi. Udah deh, pergi sono lu" usir Sya kepada Revan.
"Ya udah, berarti lu pada hutang penjelasan sama gue. Karna bagaimanapun gue KETOS disekolah ini" ujar Revan sambil melenggang pergi meninggalkan kelas Sya.
"Sya, ntar lo aja ya yang ngejelasin ke si Revan" pinta Acha.
"Napa harus gua sih?"
"Elah Sya, yah, lo aja yah?"
"Hmm"
"Okky"
Kriinggg
__________
Maaf ya aku baru up lagi, soalnya aku gak ada waktu, ini aja disempet-sempein. Tapi ceritanya bakal aku selsein kok, gak akan aku gantung kayak hubungan kok😂😂😂
Asalkan kalian Vote, Komen, and Follow aja yaaa
Buabuaaayyy💙💛💜
KAMU SEDANG MEMBACA
RANASYA
Novela Juvenil"Sya, ayah sudah menjodohkan kamu dengan putra sahabat ayah" ucap ayah Sya serius sambil menatap anak bungsunya itu. "Tapi yah, kenapa harus Sya?? Sya juga kan masih sekolah, kenapa gak bang Devan atau atau bang siapa kek?" cerocos Sya yang duduk te...