•05• GIMANA LAGI??

2.6K 99 2
                                    

"Kalian berdua jadi nikahkan?" tanya Raka dan Rezza bersamaan yang membuat semua yang ada duduk disana melirik kearah mereka berdua.

"Iya, jadi kok bang. Yakan Sya?" jawab Revan sambil tersenyum miring kepada Sya. Sya pun hanya diam sambil menatap Revan tajam.

"Sya gimana?kamu maukan nikah sama Revan?" tanya Ranni kepada Sya yang sedari tadi hanya diam.

"Sya gak tau mau jawab apa bun, Sya bingung" jawab Sya tak bersemangat.

"Emang kamu bingung kenapa nak?" tanya Revani kepada Sya.

"Sya gak cinta sama Revan tante"

"Tapikan Sya, cintu itu bisa datang seiring dengan berjalannya waktu" tiba-tiba Devan berbicara.

"Ya udah, Sya mau dijodohin sama Revan" jawab Sya menunduk.

"Berarti kak Sya bakal jadi kakaknya Syifa dong?"tanya Syifa dengan mata berbinar.

"Iya dong Syif, lu seneng gak kalo abang nikah sama kak Sya?" Revan menjawab sekaligus bertanya kepada adiknya itu.

"Seneng dong bang, apalagi kak Sya itu baik, cantik, pokoknya Syifa seneng banget dehh. Horeeeee kak Sya bakal jadi kakaknya Syifaa" jawab Sya sambil berteriak di beberapa kata terakhirnya itu.

Semuanya pun senang karna Sya dan Revan sudah mau menerima perjodohan itu. Namun disisi lain Sya nampak bingung dan memikirkan sesuatu. Akhirnya Sya pun memutuskan untuk pergi kekamarnya bersama dengan Syifa.

Ranasya pov

Sebenernya gue bingung banget sama si Revan itu. Pertamanya dia nolak tapi tiba-tiba aja dia nerima perjodohan itu. Kan gue sebel yah ama tu orang.

"Ya udah, Sya mau dijodohin sama Revan". Gue terus mikirin kata-kata itu. Abisnya gimana lagi, gue gak mau bikin orang-orang yang gue sayang kecewa, apalagi bunda sama ayah. Gue paling gak bisa kalo ngeliat mereka sedih.

~~~

"Aaaaarrrrrggggghhhhh" teriak Sya didalam kamarnya sambil duduk ditepi kasur dan memegang kepalanya.

"Kak Sya kenapa?" tanya Syifa cemas

"Eehh engga kok, kak Sya gak papa"

"Kak Sya?apa kak Sya cinta sama abang?" tanya gadis kecil itu. Sedangkan Sya langsung diam saat diberi pertanyaan seperti itu. "Kak Sya?kakak gak apa-apakan?" tanyanya lagi semakin cemas.

"Engga kok, kakak ngga apa-apa. Ya udah kamu istirahat aja disini, katanya kamu mau nginep disinikan?" Sya menjawab sekaligus bertanya.

"Iya kak, Syifa nginep disini. Bolehkan Syifa tidur sama kakak?" tanya Syifa.

"Boleh dong, masa iya gak boleh. Malahan kakak seneng kalo kamu mau nginep disini, soalnya gak ada temen hahaha" jawabnya dengan senang hati. Karna keadaannya sudah agak membaik.

"Kan ada kakaknya kakak, masa iya gak ada temen?" jawabnya sambil tertawa bersama Sya

"Iyalah gak ada temen, orang kakaknya kakak cowo semua. Jadi gak ada temen deh" ucapnya dengan wajah yang pura-pura sedih.

"Ooohhh, berarti kakak ceweknya sendiri dong?berdua sama bunda deng, hehehe"tanya Syifa. Ya, memang dia memanggil Ranni itu dengan sebutan 'bunda', karna dari semenjak Syifa masih kecil mereka sering bertemu, dan karena anak-anaknya Ranni memanggilnya 'bunda' jadi ia meminta agar Syifa tidak memanggilnya dengan embel-embel yang lain.

"Iya" jawab Sya singkat.

"Eh iya baju-baju kamu mana?kalo bisa kamu nginep disininya agak lama ya, biar kak Sya ada temen gituu" rayu Sya agar Syifa bisa menginap lebih lama.

"Baju Syifa ada dibawah kak. Syifa sih pengennya agak lama, tapi keknya besok lusa juga Syifa udah harus pulang, karna udah mulai masuk sekolah lagi" cerocosnya dengan nada yang agak sedih

"Emang sekolah kamu libur apa Syif?"

"Itu kak, guru-gurunya lagi pada liburan gitu. Lupa Syifa namanya apa" jawabnya sambil memegang dagunya seperti orang yang sedang berfikir. Tak lama kemudian saat mereka sedang mengobrol dan bercanda ria ada yang mengetuk pintu kamar Sya.

Tok Tok Tok
(anggep aja suara ketokan pintu)

Sya yang mendengarpun langsung melenggang menuju pintu kamarnya. Dan dia adalah...

"Eh lo ngapain kekamar gue sambil bawa-bawa tas?" tanya Sya kepada orang itu.

"Gue mau nidurin lo" jawabnya ketus

"Dasar bangke lo kambing" kata Sya dengan nada sedikit tinggi dan menatap orang itu dengan tatapan mengerikan.

"Ya ngga lah, lo kira gue serius mau nidurin lu hah?"

"Ya kali aja, lo kan cowok--"

"Gue kesini cuman mau nganterin tas ade gue, jan negative thinking sama gue bisa gak si lu?" Revan memotong perkataan Sya

"Ya udah mana siniin tasnya. Ya udah, sana pergi lu kambing" usir Sya saat sudah menerima tas Syifa tanpa menjawab pertanyaan yang diberi oleh Revan

"Kambing-kambing, dasar sapi lo nyet" jawabnya ketus seraya pergi dari hadapan Sya dan menuruni tangga.

"Dasar 'tembok berjalan' lu bangke" dumel Sya dan langsung masuk kamar.

"Pasti yang barusan bang Revan ya kak?" tanya Syifa sambil melihat wajah Sya yang sedang kesal

"Kok kamu tau?"

"Taulah, keliatan dari muka kaka"

"Emang muka kakak kenapa gitu? tanya Sya kepada Syifa sambil menangkup kedua pipinya.

"Kan udah gak aneh kalo kakak ketemu sama abang, muka kakak pasti kesel"

"Emang ya, abang kamu tuh nyebelin abis" jawabnya sambil mengingat-ingat kejadian dimasa lalu yang dibuat oleh Revan.

"Sekarang kakak bisa bilang kayak gitu, kalo nanti gak tau deh. Hahaha" jawab Syifa sambil senyum menggoda

"Maksudnya apaan sih?kakak gak ngerti deh" tanyanya yang pura-pura tidak mengerti padahal dia mengerti.

"Nanti juga kakak ngerti kok" kata Syifa lagi sambil mengambil tas miliknya yang dilepaskan Sya saat sedang menangkup pipinya tadi.

__________

Segitu dulu ya, aku lagi sibuk. Engga deng, gak sibuk-sibuk amat.

Pokoknya don't forget to Vote, Comment, and Follow yaaa

See you next part guys🤗

Buabuaaayyy💙💛💜

RANASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang