Wattpad Original
Ada 5 bab gratis lagi

06 | NICHOLAStein (c)

39.8K 4.5K 117
                                    

Hannah tidak kuat lagi. Dia menjatuhkan diri di atas rumput kering yang basah, sedikit berlumpur. Gadis ini tidak peduli walaupun celananya mulai basah.

"Aku ... aku takut ... aku lapar ... aku hilang ... aku menyatu dengan embun," keluhnya terus menerus sambil menenangkan denyut jantung dan pernapasannya.

"Hannah ... jangan takut," pinta Nikko berjongkok di depannya. Dengan sikap yang lembut dia memegang telapak tangan kanan gadis itu.

"Mereka menembakmu tadi, kamu ini bagaimana, sih!" heran Hannah masih panik, tidak mampu konsentrasi. Dia melirik pada jaket Nikko yang berlubang. "Apa dadamu baik-baik saja? Ini mengerikan."

Nikko mengangguk.

Karena tidak percaya, Hannah langsung melepas jaket Nikko, menanggalkan beberapa kancing kemejanya. walaupun ada bekas lubang pada kainnya, nyatanya kulit dada Nikko masih mulus.

"Itu obat ... Nikko kebal," ucap Nikko pelan.

"Apa-apaan ini?" Hannah mengancingkan kembali kemeja itu. "Kamu lebih menyeramkan dari mereka, loh, Nik, tapi ah, sudahlah. Ayo, pergi saja! Aku tidak peduli kamu kebal atau tidak! Melihat orang tertembak itu akan membuatku trauma!"

Tiba-tiba ada suara seorang wanita yang ikut dalam obrolan mereka. "Namanya Nicholas, salah satu anak dari ilmuan sialan itu."

Hannah menoleh ke sumber arah dengan kaget. Dia langsung marah saat ada wanita menghampiri mereka dari arah balik pepohonan. "Hei! Jangan ngagetin, dong, ah! Siapa Tante?"

Gadis itu memastikan bahwa wanita aneh berpakaian serba hitam tersebut benar-benar manusia. Setelah dipastikan kaki jenjangnya yang menyentuh tanah, dia mengangguk yakin.

"Apa Tante salah satu dari mereka?" tanyanya waspada. "Kenapa bisa mengetahui kami di sini! Apa mau Tante?"

Wanita berusia sekitar tiga puluh tahunan itu berpikir sejenak. Dia malah menjawabnya dengan penjelasan, "Aku ini paling cepat datang kalau ada informasi para keluarga pemburu seperti Nicholas. Aku bisa menemukan kalian di mana pun."

"Siapa Tante?"

"Bukan musuh, kok, tapi bukan teman juga, hanya pengawas."

"Hah?" Hannah tidak mengerti. "Maksudnya?"

"Sudah, tak perlu dibahas, apa kamu bisa naik mobil? Aku memarkirkan kendaraanku di pinggir jalan sana, bawa dia pergi dari sini," perintah Wanita itu menunjuk ke arah berlawanan dari arah bus tadi. "Mereka akan datang sebentar lagi. Seseorang harus menghalangi mereka, bukan? Aku tidak mau ada pertumpahan darah terus menerus karena para putra Aranggah yang mengorbankan sembilan anak ini."

"Putra Aranggah? Mengorbankan sembilan anak? Maksudnya?" ulang Hannah melirik wanita itu dan Nikko bergantian.

Dia masih ingin mengetahui sedikit tentang laki-laki yang diajaknya pergi ini. Jadinya dia langsung bertanya banyak, "Apa Tante tahu siapa Nikko?"

"Tentu saja," sahut wanita itu tersenyum pada Nikko.

Jawaban Nikko hanyalah menggeram. Dia merasa tidak terlalu aman berada di dekat siapa pun. Reaksi selanjutnya adalah seperti biasa, tangannya segera mendekap Hannah.

"Nicholas, lahir pada tanggal 9 Desember. Dia diberikan code name N09.12, salah satu anak ilmuan bernama Aranggah yang lahir dengan membawa banyak sekali penyakit karena suatu hal," jelas wanita itu bersedekap mendekati mereka. Ia seperti masih ingin menyembunyikan banyak rahasia.

Setelah jeda, ia menambahkan, "Intinya begitu ... tapi, ya, jangan tanya apa yang sudah dilakukan orang itu sampai membuatnya hidup sampai sekarang. Itu rahasia, satu rahasia membongkar banyak rahasia nanti. Hanya itu yang bisa kukatakan padamu."

NICHOLAStein ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang