{19. Prihatin Atau Perhatian?}

635 42 6
                                    

Prihatin Atau Perhatian?

Nggak mungkin gue suka sama cewek kayak gitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nggak mungkin gue suka sama cewek kayak gitu. Suka marah, kasar, bucin lagi.
—Jeidan Victor—

📖

Senyum gadis itu merekah. Ada kehangatan yang baru  ia dapat dari cowok yang berada di depannya sekarang—sedang mengendari sepeda motor. Ara tidak ingin tahu alasannya apa sehingga membuat sikap Satria tiba-tiba berubah seperti ini, yang ia pedulikan hanya efek dari perubahan tersebut. Satria, cowok itu semakin perhatian dan memberikan lebih banyak waktu padanya.

Jalan raya terasa damai walaupun bising. Lalu-lalang kendaraan di sekitar tidak Ara pedulikan, matanya tertuju pada punggung lebar di hadapannya. Tangannya mencengkeram pinggang jaket bomber hitam Satria, hanya sebatas pinggang, tidak berani lebih.

"Di mana?"

Suara itu membuat Ara memajukan tubuhnya. Ia tidak mendengar dengan jelas. Dagunya kini berada di pundak Satria. "Apa, Sat?!" tanya Ara nyaris teriak.

"Kafenya di mana?" Satria menoleh ke kiri, agar suaranya lebih terdengar. Cowok itu juga memelankan laju motornya.

"Di depan, udah dekat kok. Sebelah kanan. Warna hijau kafenya."

Satria menoleh ke kanan, tidak ingin kelewatan Kafe Gaia yang diberitahukan Ara.

"Itu, di depan," ucap Ara.

Satria menghidupkan lampu sein ke kanan. Cowok itu melihat spion sebelum berbelok ke kafe. Motor Satria berhenti di depan kafe sekaligus tempat parkir itu. Benar kata Ara, keberadaan kafe ini tampak kontras. Semuanya serba hijau ditambah tumbuhan menjalar di dindingnya.

Sebelum kemari, Satria membiarkan Ara menentukan tempat mereka kencan. Dan di sinilah pilihan gadis itu, Kafe Gaia. Kafe unik bernuansa hijau.

Ara turun dari motor. Gadis itu membuka helm berwarna biru muda dan memberikannya pada Satria. Senyum Ara masih tergambar jelas di wajahnya.

Satria menerima helm itu setelah meletakkan helmnya sendiri di spion kiri, kemudian helm Ara di spion kanan. Satria masih duduk di motornya menatap Ara. Rambut Ara sedikit berhamburan, Satria mengulurkan tangannya memperbaiki letak rambut gadis itu. Hal kecil, tetapi mampu menyengat tubuh Ara.

Wajah Satria biasa saja, tidak canggung sama sekali. Berbeda dengan Ara yang masih belum terbiasa dengan sikap manis pacarnya itu. Ara menahan senyumnya agar tidak semakin lebar. Wajah tampan Satria benar-benar memikatnya.

Satria turun dari motor, dan berhadap-hadapan dengan Ara. "Ayo," ajaknya, "mau di sini aja?" Cowok itu menunduk.

Ara manyun untuk menutupi senyumnya. Ia langsung berbalik. "Ayo, masuk."

Ara jalan lebih dulu, sedangkan Satria mengikuti di belakangnya. Satria tersenyum tipis melihat reaksi canggung Ara. Lucu melihat gadis periang itu bersikap malu-malu seperti ini.

Tsundere Couple ✔️ (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang