{16. Pasar Malam}

630 46 17
                                    

Pasar Malam

Kali ini semuanya berjalan sesuai keinginan hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kali ini semuanya berjalan sesuai keinginan hati. Dan ... rasanya ringan. Ternyata, sesekali kerasnya ego memang perlu berhenti.

📖

Bermacam-macam makanan tersaji di atas meja. Snack, minuman bersoda, jus buah, serta makanan berat berserakan di meja hingga menutupi permukaannya. Tak tanggung-tanggung, semua isi kulkas Ara sudah berpindah tempat. Semua itu diletakkan Bi Lastri atas permintaan Ara karena kedua sahabatnya akan bertamu.

Gea mencomot kue kering di toples, matanya sibuk menatap film yang tengah mereka putar. Ia sesekali bergumam saat adegan yang ia lihat membuat jantungnya hampir copot, beberapa kali juga menggerutu saat lawan berhasil melukai idolanya.

"Awas di belakang!" seru Gea mencoba memperingatkan seorang gadis yang tengah bertarung.

"Dio mana, sih? Lama amat datengnya," kata Ara mengabaikan seruan Gea yang membahana.

Kembali Gea memasukkan sepotong kue ke mulut lalu menelannya sebelum berkata, "Mungkin kejebak macet di jalan."

Ara manggut-manggut saja, tangannya masuk ke bungkus snack lalu memakannya. Matanya mengikuti arah pandang Gea, ia menyaksikan film yang sudah beberapa tahun diproduksi itu dengan enggan. "Ge, nggak ada film lain apa? Gue males nonton The Hunger Games mulu," katanya menyuarakan ketidaksukaannya.

Gea cengengesan saja, ia malah membesarkan volume suara televisi. "Abisnya Katniss keren banget, sih, dia bisa bertahan hidup sampe akhir permainan. Apalagi pas dia manah, duh keren abis," ucap Gea menggebu-gebu.

Ara memutar matanya jengah, ia lebih memilih fokus pada makanan serta ponselnya ketimbang berdebat dengan Gea. Jemarinya menggulir layar ponsel, matanya mengamati setiap postingan yang singgah di berandanya. Sesaat ia teringat akan kejadian di kantin kemarin.

"Eh, Ge, gue lupa cerita sama lo." Ucapan Ara membuyarkan fokus Gea, gadis itu menoleh padanya. "Gue kemarin nggak sengaja liat hp Dio, dia stalking cewek!"

Mata Gea rasanya ingin keluar mendengarnya, ia merubah posisi duduknya menghadap Ara. "Yang bener lo?"

Ara mengangguk. "Iya, Ge! Lo pasti nggak akan percaya siapa yang dia stalking!"

"Emangnya siapa? Anak sekolah kita atau anak sekolah lain?" tanya Gea, ia bahkan mengabaikan film kesukaannya demi berita hot soal Dio.

Sebenarnya Ara dan Gea sadar bahwa cowok yang dulunya kemayu itu sudah berubah menjadi lebih 'laki', tetapi untuk alasannya mereka belum tahu. Dio seolah menutup mata saat Gea atau Ara terlihat penasaran.

"Non, ini ada temennya," ucap Bi Lastri memecahkan konsentrasi kedua gadis itu.

Mereka menoleh terkejut karena tidak mengetahui kehadiran ART Ara yang tiba-tiba muncul di belakang keduanya, bersama seorang cowok yang sudah mereka tunggu kedatangannya.

Tsundere Couple ✔️ (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang