Ada yang benci dirinya
Ada yang butuh dirinya
Ada yang berlutut menyintanya
Ada pula yang kejam menyiksa dirinya
Dosakah yang dia kerjakan?
Sucikah mereka yang datang?
Kadang dia tersenyum dalam tangis
Kadang dia menangis di dalam senyuman
Penggalan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
REIGN
Pantanganku dua, perawan dan istri orang. Prinsipnya sebejat-bejatnya aku, tidak mau merusak masa depan seorang gadis dan tidak mau merusak rumah tangga orang. Sebelum membawanya ke tempat tidur, selalu aku cek dulu statusnya ke HRD, dan selalu kutanyakan soal keperawanannya. Aku juga tidak mau dijebak ke dalam pernikahan karena mereka hamil, aku selalu berhati-hati memakai kondom.
Selama ini belum pernah ada perempuan yg menolakku, bahkan banyak yg mengejar-ngejarku, kadang baru diajak makan malam satu kali, beritanya sudah seperti aku tiduri berkali-kali. Aku tidak pernah membantah, karena cerita yg beredar selalu tentang keperkasaanku, tidak merugikan aku, membuatku semakin terkenal.
Para perawan yg menjaga kesuciannya di jaman edan ini, tidak ada yg menolak bila sekedar diajak keluar makan, kecuali satu, FIFI.
Pertama bertemu dengannya, aku berhasil memaksanya makan siang, tapi setelah itu, ia selalu bisa menghindar. Akhirnya kuputuskan cara lain, aku harus pindah ke kantor pusat, kebetulan Fandi sepemikiran denganku. Jadilah mulai hari ini aku mulai bekerja satu ruangan dengan Fifi.
**
Ternyata Fifi bermain jinak-jinak merpati denganku, aku ingin mencuri ciuman, ia malah membuka pintu, berpura-pura jatuh, membuatku seperti anak nakal di mata papa, jatuh menindihnya. Sekali lagi di dekat filing cabinet, ia berdiri kaku, menutup mata sambil kedua tangannya mendorong dadaku, padahal tadi malam .......
Aku tidak sempat memuaskan keinginanku menciumnya, Fandi berdehem di belakangku, dan Katrin sengaja membuka filing cabinet dengan agak kasar, menunjukkan kehadiran mereka. Tunggu nanti malam, cewek matre!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tadi malam aku ke club tempatku biasa nongkrong bersama beberapa teman, tapi jam 9 mereka sudah pulang, karena hari ini Senin, dan mereka banyak pekerjaan. Sendirian dan belum ingin pulang, aku menuju ke bar, memesan gin tonic, dan kaget baristanya cewek, lebih kaget lagi, karena dia FIFI.
"Fifi?" Aku memegang tangannya saat menyodorkan gin tonic, ia memandangku, tersenyum, tapi pura-pura tidak mengenaliku. Sering ke sini aku tahu jam 10 mereka akan ganti shift, aku menunggunya di dekat toilet.
