13. MINGGAT

3.6K 127 2
                                    

21+ #NWR #ESCORT #FIKSI #ROMAN #DEWASA

PEREMPUAN BAYARAN = ESCORT GIRL

PEREMPUAN BAYARAN = ESCORT GIRL

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

REIGN

Aku terjaga karena dering telpon, Fifi menjawab telpon itu lalu membangunkan aku. Aku pura-pura masih terlelap, ia tidak kurang akal, memasukkanku ke dalam mulutnya.

"Mmmmmm ......" aku mengerang dan ia tertawa melihatku bangun siaga penuh.

"Bangunlah, pak Joy akan datang pagi ini, aku tidak mau ia bertemu denganmu di sini."

Aku menariknya ke atasku, grepe-grepe sedikit mempersiapkan sarapan pagi.

Aku tidak suka quickie, bagiku hubungan sex itu perlu dinikmati pelan-pelan sampai kedua belah pihak puas. Tapi aku belum siap berkonfrontasi langsung dengan oom Nino.

Keluar parkiran aku melihat jam, tidak cukup waktu untuk pulang ke rumah, aku ke Casa de Yarra, kulihat Fitri naik ke sebuah avanza, pasti itu taxi online. Kemana Fandi? Aku baru ingat semalam tidak mengabari Fifi bersamaku menginap di cafe, pasti saat ini ia bersiap ke kamar Fifi.

"Dia nggak pulang." Kataku melewati Fandi yg sedang mengetuk pintu kamar Fifi.

"Fifi bersamamu?" tanyanya menyusulku ke kamar, aku berganti pakaian, mengangguk.

"Maaf, terlalu asyik, lupa kasih kabar." Aku nyengir. "Selain itu, bukannya kita sepakat, kau yg mengejar Fitri?"

Fandi menarik napas panjang, "Aku tidak tahu."

**

FANDI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FANDI

Tahun ini kantor ekpansi, membuka dua kantor cabang. Aku ke Medan mengurus kantor baru itu selama dua bulan dan Reign ke Surabaya. Waktu aku kembali, kondisi sudah berubah. Fitri tidak ada di kantor.

"Kemana Fitri?" tanyaku kepada Katrin, melihat ada gadis lain di mejanya.

"Mengundurkan diri, pak." Jawabnya tersenyum penuh pengertian.

Papa dan oom Nugi ada meeting di luar, Reign langsung cek ke cafe dan ke Casa de Yarra, aku mengorek keterangan dari Katrin di ruang kerja papa.

"Setelah bapak dan pak Ray berangkat, Fitri resign, Nila baru mulai bekerja sebulan lalu." katanya.

"Apa alasannya berhenti?" tanyaku.

"Menikah." Jawabnya pendek.

MENIKAH? Kapan pacarannya? Selama ini aku dan Reign sudah mepetin dia segitunya, masih juga lolos dari pengamatan?

"Dengan siapa?" tanyaku penasaran.

"Namanya Darwin pak, karyawan Beaumont Ltd, kantornya di lantai 20."

"Kapan menikahnya?"

Katrin belum menjawab aku melihat surat undangan itu, salah satunya atas namaku, Fitri menikah kemarin. Aku melambaikan tangan, menyuruh Katrin keluar.

"Reign." Ia mengangkat pada dering pertama.

"Mereka sudah pindah sebulan lalu, Fan." Suaranya agak panik, "Kamar di Casa de Yarra sudah ditempati orang lain, dan Fifi juga sudah tidak bekerja lagi di Cafe de Liberia."

**

FITRI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FITRI

Fifi tidak bisa melepaskan diri dari cengkeraman pak Nino selama aku masih bekerja di Joyo group. Ia bercerita digilir pak Nino, Fandi dan Reign, ia kuatir aku akan menjadi sasaran mereka bila ia pergi.

Aku mengenal Darwin di hari pertama bekerja di Joyo group, ia bekerja di Beaumont Ltd yg kantornya satu gedung denganku. Dari awal aku sudah berterusterang kondisiku dan Fifi, karena itu aku menjalin hubungan diam-diam dengannya.

Belakangan aku tahu, ternyata ayahnya pemilik sebuah hotel bintang lima di Ubud, ia bekerja di Jakarta setelah lulus supaya mengerti kesulitan seorang bawahan. Setelah menikah, ia akan memboyongku ke Bali, karena ayahnya akan menyerahkan urusan hotel kepadanya.

Fifi tidak mau jauh dariku, mengingat akulah satu-satunya keluarga yg dimilikinya. Jatmiko sudah datang meminta maaf kepadaku dan melamar Fifi, tapi ia belum memberikan jawaban.

Kesempatan ekspansi Joyo group ke Medan dan Surabaya memberikan kesempatan aku dan Fifi keluar dari lingkaran setan ini. Selama dua bulan Fandi dan Reign akan jauh dari Jakarta, memberi cukup banyak waktu untuk bergerak.

Ubud banyak dikunjungi bule, wisatawan domestik lebih suka ke Kuta dan sekitarnya kami menganggap Ubud cukup aman untuk bersembunyi. Aku membantu Darwin mengelola hotelnya, tapi kami di belakang layar, kami punya manager bule yg akan tampil di media sosial.

Sementara itu, Fifi membuka lembaran baru, ia minta dipanggil dengan nama aslinya, Fiona, yg dijadikannya juga nama cafenya. Tabungannya cukup banyak untuk membeli sebidang tanah. Ia membangun beberapa kios disewakan di tepi jalan raya, hanya menyisakan tiga meter untuk jalan masuk ke Fiona cafe, bed and breakfast.

Cafenya tidak besar, dan ia hanya punya sepuluh kamar bed and breakfast yg disewakan harian dalam jaringan Red Doorz. Fiona memutuskan tidak menikah dengan Jatmiko, tapi dari waktu ke waktu Jatmiko datang berkunjung. Mereka lebih kelihatan seperti friends with benefit.

Hidup kami aman dan damai selama lima tahun, aku sudah melahirkan tiga orang anak, tubuhku menjadi melar karena kehamilan berturut-turut, sementara Fiona tetap cantik dan sintal.

Lalu bulik Parti menelpon Fiona, ia masuk rumah sakit, di Jakarta.

Lalu bulik Parti menelpon Fiona, ia masuk rumah sakit, di Jakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bersambung

PEREMPUAN BAYARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang